Industri Keramik RI Bidik Momentum Ekspansi Regional
Industri keramik nasional memasuki fase pertumbuhan baru.
Ini seiring diluncurkannya Keramika Indonesia 2026, pameran industri keramik berskala regional yang diklaim sebagai ASEAN’s Leading Ceramics Industry Exhibition. Ajang ini akan digelar pada 4 sampai 7 Juni 2026 di Nusantara International Convention Exhibition (NICE), PIK 2.
Pameran ini berlangsung bersamaan dengan pameran bahan bangunan Megabuild Indonesia.
Ilustrasi ubin keramik.
Keramika Indonesia 2026 akan hadir dengan skala dua kali lebih besar dibanding edisi sebelumnya.
Fokus utama pameran ini adalah mempertemukan pelaku industri dari seluruh ekosistem keramik, mulai dari penyedia bahan baku, teknologi dan mesin, hingga produsen produk jadi, dalam sebuah platform B2B2C.
Industri keramik Indonesia didorong ekspansi
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) tahun 2025, kapasitas produksi keramik nasional telah mencapai sekitar 625 juta meter persegi per tahun.
Dengan kapasitas tersebut, Indonesia masuk dalam posisi lima besar produsen keramik dunia.
Investasi kumulatif di sektor keramik juga tercatat telah menembus Rp 224 triliun, sementara ekspor keramik tumbuh sekitar 17 persen, dengan nilai ekspor mendekati 31 juta dollar AS pada Januari sampai Agustus 2025.
Di kawasan ASEAN, Indonesia dipandang sebagai pemain utama berkat basis produksi besar dan permintaan domestik yang stabil, terutama dari proyek infrastruktur, properti, hunian, dan fasilitas komersial.
Momentum tersebut menjadi latar belakang bagi penyelenggaraan Keramika Indonesia 2026.
Ilustrasi ubin keramik
“Melalui Keramika Indonesia 2026, kami ingin menghadirkan panggung yang mencerminkan kepercayaan diri dan kekuatan industri keramik Indonesia di tingkat ASEAN," ujar Desi Natalia, Ketua Panitia Keramika Indonesia 2026 dalam siaran pers, Senin (1/12/2025).
"Bagi kami, pameran ini bukan sekadar ajang display produk, tetapi ruang bagi pelaku industri untuk berdialog, membangun koneksi, dan menangkap peluang pertumbuhan di pasar regional,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum ASAKI, Edy Suyanto, menilai industri membutuhkan platform khusus yang relevan dengan dinamika pasar keramik.
“Dari sisi pelaku industri, tantangan utama kami saat ini bukan hanya soal kapasitas produksi, tetapi bagaimana meningkatkan efisiensi, memperkuat struktur biaya, dan membuka pasar ekspor baru. Karena itu, kami berharap Keramika Indonesia bisa berkembang menjadi barometer tren industri keramik di kawasan,” jelasnya.
Kehadiran jenama besar dan fokus penguatan ekosistem
Peluncuran pameran ini mendapat sambutan positif dari pelaku industri. Sejumlah produsen besar seperti Niro, Milan, Arwana, Roman, Indogress, Concord, dan TOTO turut hadir dalam acara peluncuran dan dipastikan berpartisipasi.
Penyelenggara menyiapkan area pameran yang menampilkan produk keramik unggulan nasional, serta program pendukung seperti hosted buyer program, business matching, konferensi tematik, sesi networking, dan peluncuran produk desain terbaru.
Pameran ini ditujukan bagi produsen keramik, distributor, wholesaler, pemain private label, dan penyedia teknologi produksi dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, ajang ini terbuka bagi pembeli internasional yang ingin menjajaki peluang bisnis di pasar ASEAN, seperti kontraktor, distributor bahan bangunan, developer properti, pemilik ritel modern, arsitek, dan desainer interior.
Keramika Indonesia 2026 akan menghadirkan pemasok global untuk kategori bahan baku, mesin, dan teknologi proses industri.
Kehadiran pemasok internasional diharapkan mendorong transfer teknologi serta peningkatan efisiensi produksi bagi industri keramik nasional.
Digelar bersama Megabuild Indonesia
Keramika Indonesia 2026 akan dilaksanakan bersamaan dengan Megabuild Indonesia, salah satu pameran bahan bangunan dan konstruksi.
Kolaborasi ini ditargetkan mampu menarik sekitar 50.000 pengunjung profesional selama empat hari penyelenggaraan.
“Melalui kolaborasi Megabuild Indonesia dan Keramika Indonesia 2026, arsitek, kontraktor, dan pengembang dapat meninjau kebutuhan bahan bangunan sekaligus membahas pilihan keramik yang sesuai dengan konsep dan spesifikasi proyek mereka dalam satu kunjungan,” ujar Marzuki Herry, Project Manager Megabuild Indonesia.
“Bagi peserta Keramika Indonesia, ini adalah kesempatan untuk terlibat lebih dini dalam percakapan proyek dan menawarkan solusi yang benar-benar relevan,” lanjutnya.
Tag: #industri #keramik #bidik #momentum #ekspansi #regional