Bitcoin Bersiap Hadapi Kejutan The Fed di Desember, Diprediksi Bisa Picu Lonjakan Harga
Harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto mulai kehilangan tenaga dalam beberapa bulan terakhir.
Bitcoin sempat melejit ke rekor tertinggi 126.000 dollar AS pada Oktober 2025, tapi kembali melemah tajam ketika kekhawatiran soal potensi “crash” mencuat di pasar.
Meski demikian, sebagian pelaku pasar justru melihat peluang baru.
Sejumlah analis kripto yang optimistis menilai keputusan penting Federal Reserve (The Fed) pada Desember ini bisa menjadi pemicu kenaikan harga berikutnya.
Optimisme itu semakin menguat setelah peluang Kevin Hassett, mantan penasihat Gedung Putih yang dikenal dekat dengan industri kripto, meningkat sebagai kandidat kuat Ketua The Fed.
Mengutip Forbes, Senin (1/12/2025), peluang Hassett melonjak hingga sekitar 34 persen berdasarkan data platform prediksi Polymarket.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Presiden Donald Trump kemungkinan mengumumkan pilihannya sebelum Natal 2025.
“Saya pikir peluangnya sangat besar bahwa presiden akan membuat pengumuman sebelum Natal,” ujar Bessent kepada CNBC menanggapi laporan Bloomberg yang menyebut Hassett sebagai kandidat terdepan.
“Namun itu tetap menjadi hak Presiden Trump, apakah diumumkan sebelum libur Natal atau Tahun Baru. Tapi prosesnya berjalan dengan sangat baik,” tambahnya.
Hassett sendiri menyatakan kesediaannya jika diminta menggantikan Jerome Powell. Ia dinilai memiliki pandangan yang sejalan dengan Trump, yakni menurunkan suku bunga lebih cepat untuk mencegah perlambatan ekonomi.
“Jika beliau meminta saya menjadi Ketua The Fed, tentu saya akan mengatakan ya, karena saya ingin melayani negara saya dan melayani presiden,” ujarnya kepada Fox News pekan lalu.
Menurut David Morrison, senior market analyst Trade Nation, Hassett dipandang sebagai sosok “dovish” yang kemungkinan besar mendukung pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.
Jika benar ditunjuk menggantikan Powell, peluang pemangkasan suku bunga akan meningkat, yang pada akhirnya bisa menekan nilai tukar dollar AS.
“Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed tetap menjadi faktor utama yang menekan dollar AS, dengan kemungkinan Kevin Hassett semakin besar untuk diangkat sebagai Ketua The Fed,” kata Alex Kuptsikevich, chief market analyst FxPro.
Selain terlibat dalam kebijakan moneter, Hassett juga menjadi bagian dari kelompok kerja pasar kripto di bawah Dewan Ekonomi Nasional yang merumuskan rekomendasi regulasi kripto, termasuk aturan stablecoin, perpajakan, hingga wacana cadangan Bitcoin nasional.
Dari sisi kebijakan, CEO Ark Invest Cathie Wood melihat sinyal lain yang mendukung penguatan Bitcoin. Ia memperkirakan program pengetatan kuantitatif (quantitative tightening/QT) The Fed yang telah memangkas neraca bank sentral dari sekitar 9 triliun dollar AS menjadi 6,6 triliun dollar AS sejak 2022 akan berakhir pada 1 Desember. Berakhirnya QT dipandang sebagai bentuk pelonggaran yang dapat meningkatkan likuiditas pasar.
Sinyal optimistis juga datang dari Tom Lee, pendiri BitMine Immersion Technologies sekaligus CIO Fundstrat Capital. Ia memperkirakan tekanan jual yang terjadi sejak Oktober akan segera mereda, dan Bitcoin dapat kembali menembus 100.000 dollar AS pada Desember bahkan berpotensi mencetak rekor baru.
“Jika melihat koreksi-koreksi sebelumnya, pemulihannya selalu lebih cepat dibanding turunnya harga ke titik terendah,” kata Lee.
Sementara itu, Greg Waisman dari Mercuryo menyebut Bitcoin kembali bertahan di atas 90.000 dollar AS berkat meningkatnya keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember. Ia menilai pola pembelian investor semakin konsisten.
Permintaan institusional juga terus tumbuh. BlackRock, manajer aset terbesar dunia, menjadi pendorong utama masuknya lembaga keuangan Wall Street ke pasar kripto dalam dua tahun terakhir. Analis Joseph Raczynski dari JT Consulting & Media memperkirakan Bitcoin dapat menembus 151.000 dollar AS pada Desember karena adopsi institusi masih berada pada tahap awal.
Bahkan, Ben Ritchie dari Alpha Node Global memperkirakan harga Bitcoin bisa melampaui 200.000 dollar AS tahun ini jika adopsinya sebagai penyimpan nilai terus meningkat disertai penurunan suku bunga AS.
“Prospek Bitcoin ditopang suplai yang terbatas, permintaan institusional yang naik, dan penerimaan yang makin luas sebagai penyimpan nilai. Penurunan suku bunga AS akan sangat mendukung pergerakan harga hingga akhir tahun,” ujar Ritchie.
Tag: #bitcoin #bersiap #hadapi #kejutan #desember #diprediksi #bisa #picu #lonjakan #harga