Pindar Cicil Transformasi ke Pembiayaan UMKM Mulai 2026
Ilustrasi fintech peer to peer lending. (SHUTTERSTOCK/PANCHENKO VLADIMIR)
22:16
27 November 2025

Pindar Cicil Transformasi ke Pembiayaan UMKM Mulai 2026

- Perusahaan teknologi keuangan atau fintech peer to peer lending Cicil menyampaikan fokus barunya dalam memperluas pembiayaan produktif bagi pelaku usaha di Indonesia.

Ini seiring transformasi perusahaan pinjaman daring (pindar) tersebut dari layanan pembiayaan pendidikan menuju pendanaan sektor riil, khususnya UMKM.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjawab kebutuhan pendanaan yang lebih cepat, efisien, dan terjangkau bagi pelaku usaha produktif yang belum sepenuhnya dilayani lembaga keuangan konvensional.

Ilustrasi fintech peer to peer lending. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan batas atas pembiayaan produktif oleh penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending meningkat menjadi Rp 5 miliar.SHUTTERSTOCK/NATALI_MIS Ilustrasi fintech peer to peer lending. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan batas atas pembiayaan produktif oleh penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending meningkat menjadi Rp 5 miliar.

Direktur Cicil Ivan Joshua Tandika, mengatakan, perubahan arah perusahaan sejalan dengan misi awal pihaknya menyediakan akses keuangan yang inklusif.

Ia menilai kehadiran fintech berperan sebagai pelengkap ekosistem keuangan nasional melalui teknologi yang mempermudah proses pembiayaan.

“Misi Cicil sejak awal adalah menghadirkan akses keuangan yang inklusif. Kami memandang kehadiran fintech seperti Cicil merupakan pelengkap ekosistem keuangan nasional," kata Ivan dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).

"Dengan kemampuan menghadirkan proses yang lebih cepat, efisien, dan berbasis teknologi, fintech berperan penting dalam membantu pelaku usaha produktif. Pembiayaan produktif menjadi cara bagi kami membantu mengembangkan sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas,”
ujar Ivan.

Sebagai informasi, hingga Oktober 2025, Cicil mencatat lebih dari 200 borrower dan lebih dari 700 lender, dengan total akumulasi penyaluran pendanaan mencapai Rp 1,64 triliun.

Menatap 2026, Cicil menegaskan, fokus perusahaan tidak hanya pada ekspansi pendanaan, tetapi juga pada kualitas penyaluran dana.

Ilustrasi fintech peer to peer lending. SHUTTERSTOCK/TIERNEYMJ Ilustrasi fintech peer to peer lending.

Perusahaan menekankan pentingnya stabilitas pendanaan, keberlanjutan usaha penerima dana, serta terjaganya tingkat kepercayaan pemberi dana.

Ivan menyampaikan, proses mitigasi risiko dijalankan melalui analisis berbasis data, verifikasi lapangan, dan monitoring rutin.

“Untuk memastikan kualitas pendanaan, Cicil berkomitmen untuk terus menerapkan proses analisis yang komprehensif berdasarkan data, verifikasi lapangan, hingga monitoring berkala terhadap aktivitas usaha Penerima Dana," tuturnya.

Pada fasilitas tertentu, imbuh Ivan, Cicil juga menerapkan struktur jaminan tambahan sebagai bagian dari pengendalian risiko.

Cicil juga menekankan transparansi biaya, bunga, dan ketentuan pembiayaan agar seluruh kewajiban dapat dipahami penerima dana secara jelas.

Pada aspek keamanan sistem, perusahaan telah menerapkan standar ISO 27001 dan regulasi perlindungan data untuk memastikan seluruh proses digital berjalan aman.

Perusahaan menyatakan akan terus mengembangkan tata kelola teknologi, inovasi layanan, serta penguatan manajemen risiko untuk mendukung sektor produktif dan memperluas akses pendanaan bagi pelaku usaha di berbagai daerah.

Tag:  #pindar #cicil #transformasi #pembiayaan #umkm #mulai #2026

KOMENTAR