Duo Pendiri Google Jadi Orang Terkaya Kedua dan Ketiga di Dunia
- Kenaikan saham Alphabet, induk usaha Google, secara tiba-tiba membuat dua pendirinya jadi orang terkaya kedua dan ketiga di dunia.
Dikutip dari Times of India, Kamis (27/11/2025), Larry Page kini berada di peringkat kedua daftar orang terkaya di dunia versi Forbes. Page menggeser posisi pendiri dan CTO Oracle Larry Ellison.
Sementara itu, Sergey Brin menempati posisi ketiga daftar orang terkaya di dunia, menggeser posisi pendiri Amazon Jeff Bezos.
Salah satu pendiri Google, Larry Page.
Lonjakan kekayaan ini membuat kekayaan bersih Page meningkat sebesar 8,7 miliar dollar AS pada awal pekan ini. Para investor optimistis terhadap bisnis kecerdasan buatan (AI) dan cloud milik Alphabet.
Kekayaan Larry Page kini diperkirakan mencapai 264,9 miliar dollar AS, atau setara sekitar Rp 4.406 triliun (asumsi kurs Rp 16.633 per dollar AS).
Kekayaan Page melampaui kekayaan Ellison yang ditaksir mencapai 247,4 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 4.115 triliun. Kekayaan Ellison menurun drastis menyusul penurunan tajam harga saham Oracle.
Sementara itu, kekayaan Sergey Brin diperkirakan mencapai 245,6 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 4.085 triliun.
Kekayaan Brin melampaui kekayaan Jeff Bezos, yang tercatat mencapai 241,5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 4.016 triliun dan menjadi orang terkaya keempat di dunia
Mengapa Larry Page lebih kaya daripada Sergey Brin?
Meskipun Page dan Brin mendirikan Google dan memegang gabungan 87,9 persen saham Kelas B Alphabet atau 10 suara per saham, Page memegang saham yang jauh lebih banyak, yakni 389 juta. Sementara itu, Brin mengantongi 362,7 juta saham.
Menurut Forbes, selisih kepemilikan ini disebabkan oleh aktivitas amal yang rajin dilakukan Brin.
Salah satu pendiri Google, Sergey Brin.
Menurut laporan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, Brin secara aktif menjual sahamnya dan menyumbangkan saham Alphabet dan Tesla miliknya kepada lembaga nirlaba dan penelitian penyakit Parkinson.
Ia menyumbangkan 700 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 11,6 triliun awal tahun ini. Adapun pada tahun 2023, ia menyumbangkan 615 juta dan 600 juta dollar AS
Kapitalisasi pasar Alphabet mendekati 4 triliun dollar AS
Lonjakan kekayaan Page dan Brin terjadi ketika Alphabet mendekati kapitalisasi pasar 4 triliun dollar AS, setelah menembus ambang batas 3 triliun dollar AS pada September 2025 lalu.
Kemenangan dalam kasus Google Chrome, ditambah dengan Google Gemini 3.0 dan model pembuatan gambar AI Nano Banana Pro, telah mendongkrak valuasi perusahaan dalam tiga bulan terakhir.
Selain itu, berita tentang pembicaraan Meta dengan Google untuk menggunakan Tensor Processing Unit (TPU) guna melatih model AI juga telah mendorong kapitalisasi pasarnya sebesar 250 miliar dollar AS dalam sehari.
Siapa Larry Page dan Sergey Brin?
Larry Page lahir di Lansing, Michigan, AS pada 26 Maret 1973, dari keluarga akademisi ilmu komputer. Ia menempuh studi teknik di University of Michigan sebelum melanjutkan ke program S2 Ilmu Komputer di Stanford University.
Sementara itu, Sergey Brin, lahir di Moskwa, Rusia pada 21 Agustus 1973 dari keluarga matematikawan, lalu migrasi ke AS pada akhir 1970-an. Ia menempuh studi matematika dan ilmu komputer di University of Maryland, lalu melanjutkan studi S2 di Stanford University.
Pertemuan dan persahabatan dimulai dari Stanford
Keduanya bertemu saat orientasi mahasiswa baru program pascasarjana di Stanford pada pertengahan 1990-an.
Salah seorang pendiri Google, Larry Page
Sejumlah biografi menyebut, pada awalnya mereka justru sering berdebat tentang berbagai hal.
Namun, seiring waktu, Page dan Brin digambarkan menjadi sahabat dan "soulmate" intelektual yang sama-sama tertarik pada masalah besar: bagaimana menambang data dan mengukur pentingnya sebuah halaman web.
Page meneliti bagaimana “reputasi” sebuah makalah ilmiah bisa diukur melalui jumlah sitasi. Brin menekuni data mining dalam skala besar.
Dari kombinasi minat itulah lahir algoritma PageRank, yang menilai pentingnya sebuah halaman web berdasarkan jaringan tautan yang menunjuk ke halaman tersebut.
Proyek itu semula diberi nama BackRub, sebelum berkembang menjadi mesin pencari yang kemudian dunia kenal sebagai Google.
Nama Google sendiri diambil dari kata “googol”, istilah matematika untuk angka 1 yang diikuti 100 nol, untuk menggambarkan ambisi mereka mengelola informasi dalam skala sangat besar.
Kelahiran Google
Pada 1998, Page dan Brin menggabungkan mesin pencari mereka menjadi perusahaan Google Inc.
Dengan dukungan dana dari keluarga, dosen, serta investor awal seperti co-founder Sun Microsystems, Andy Bechtolsheim, mereka menyewa garasi di Menlo Park milik Susan Wojcicki, yang kelak memimpin YouTube.
Sejak awal, Google dibangun dengan prinsip yang mereka tuangkan dalam surat pendiri (founders’ letter) ketika akan melantai di bursa pada 2004.
"Google bukan perusahaan konvensional. Kami tidak ingin menjadi seperti itu," tulis Page dan Brin.
Larry Page dan Sergey Brin, duo pendiri Google berpose di kantor pertama Google yang tak lain merupakan garasi rumah Susan Wojcicki.
Mereka menyatakan akan mengelola Google secara berbeda, menekankan kreativitas dan keberanian mengambil risiko jangka panjang, meski itu berarti kinerja keuangan per kuartal tidak selalu mulus.
Prinsip itu kemudian menjadi semacam “panduan pemilik” bagi investor Google.
Di internal perusahaan, Page kerap mengingatkan pentingnya standar tinggi. Salah satu kutipan yang sering dikutip adalah "Selalu berikan lebih dari yang diharapkan".
Adopsi model iklan berbasis pencarian di awal 2000-an menjadikan Google mesin uang baru di Silicon Valley.
Seiring waktu, Google memperluas portofolio ke Gmail, Maps, Chrome, YouTube (yang diakuisisi 2006), hingga sistem operasi Android yang diakuisisi pada 2005 dan kemudian menjadi sistem operasi ponsel paling populer di dunia.
Ambisi jadikan Google "bagian otak ketiga" manusia
Keberhasilan Google tak lepas dari cara dua pendirinya memandang peran teknologi dalam kehidupan manusia.
Dikutip dari Business Insider, Sergey Brin pernah mengatakan, ia dan Page ingin Google menjadi bagian otak ketiga manusia, menggambarkan ambisi menjadikan Google perpanjangan daya pikir manusia.
Brin juga menekankan pentingnya kepercayaan publik. Dalam sebuah konferensi teknologi, ia mengingatkan bahwa Google tidak akan bertahan jika orang-orang tidak mempercayainya, merujuk pada bagaimana Google bertumpu pada data pengguna.
Kelahiran Alphabet Inc
Seiring membesarnya skala bisnis, Page dan Brin mulai menata ulang struktur perusahaan.
Dikutip dari TechRadar, pada 2015, mereka membentuk Alphabet Inc sebagai perusahaan induk yang membawahi Google serta berbagai unit lain seperti Waymo (mobil tanpa sopir), Verily dan Calico (kesehatan), hingga perusahaan drone Wing.
Ilustrasi Google Search
Dalam surat pendirian Alphabet, Page menulis bahwa Alphabet adalah tentang bisnis-bisnis yang “berkembang dengan pemimpin yang kuat dan independen”, sementara Google tetap fokus pada produk konsumen utama seperti Search, Maps, YouTube, Android, dan layanan cloud.
Memutuskan mundur, garap proyek masing-masing
Pada 3 Desember 2019, keduanya mengumumkan mundur dari posisi CEO Alphabet (Page) dan Presiden Alphabet (Brin).
"Kami tidak pernah mempertahankan posisi manajemen ketika kami berpikir ada cara yang lebih baik untuk menjalankan perusahaan. Dan Alphabet dan Google tidak lagi membutuhkan dua CEO dan seorang Presiden," kata mereka dalam surat pengunduran diri.
Posisi CEO Google dan Alphabet disatukan di tangan Sundar Pichai. Dalam pernyataannya, Pichai menyebut, “Berkat mereka, kami memiliki misi yang abadi, nilai-nilai yang abadi, serta budaya kolaborasi dan eksplorasi.”
Meski tak lagi di kursi eksekutif, Page dan Brin tetap menjadi pemegang saham pengendali berkat struktur saham dua kelas (dual-class shares) yang memberi mereka hak suara mayoritas.
Mereka juga duduk di dewan direksi Alphabet.
Di balik layar, sejumlah laporan menyebut Page dan Brin kembali lebih aktif terlibat dalam arah pengembangan AI Google, terutama sejak persaingan dengan berbagai model AI lain menguat.
Brin, misalnya, muncul dalam video peluncuran Antigravity, alat coding berbasis AI yang diposisikan Google sebagai platform “agent-first” untuk pengembangan perangkat lunak.
Di luar Alphabet, Page dan Brin mengalirkan dana ke berbagai proyek teknologi jangka panjang.
Page tercatat sebagai investor awal Tesla, serta mendanai beberapa perusahaan kendaraan udara elektrik seperti Kitty Hawk dan Wisk Aero, sebelum aktivitas Kitty Hawk kemudian digabungkan ke dalam usaha patungan dengan Boeing.
Pendiri Google Sergey Brin (kiri) dan Larry Page (kanan).
Pada 2023, ia mendirikan Dynatomics, startup di Palo Alto yang menggunakan AI untuk mengoptimalkan proses manufaktur.
Brin mendirikan LTA Research, perusahaan yang mengembangkan airship modern bertenaga helium.
Prototipe Pathfinder 1 sepanjang sekitar 120 meter beberapa kali terlihat melakukan uji terbang di wilayah Bay Area pada 2023-2025.
Brin juga mendirikan Bayshore Global Management untuk mengelola kekayaannya dan berbagai investasi privat lainnya.
Rajin beramal
Di bidang filantropi, Page dan Brin memanfaatkan kekayaan mereka untuk riset kesehatan dan penanganan krisis global.
Page melalui Carl Victor Page Memorial Fund antara lain menyumbangkan sekitar 15 juta dollar AS untuk mendukung penanganan wabah Ebola di Afrika Barat pada 2014.
Ia juga menggelontorkan donasi lebih dari 20 juta dollar AS untuk riset fungsi saraf pita suara, setelah ia mengalami kelumpuhan pita suara akibat penyakit autoimun.
Brin, yang ibunya didiagnosis menderita Parkinson, memberikan donasi besar ke University of Maryland School of Medicine untuk mendukung riset penyakit tersebut.
Ia juga sempat menjalani tes genetik dan secara terbuka membahas risiko pribadi terhadap Parkinson sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran publik.
Tag: #pendiri #google #jadi #orang #terkaya #kedua #ketiga #dunia