IHSG Hari Ini Diproyeksi Bisa Bangkit, Intip Prospek Saham Pilihan Analis
Ilustrasi IHSG, saham. (canva.com)
07:40
19 November 2025

IHSG Hari Ini Diproyeksi Bisa Bangkit, Intip Prospek Saham Pilihan Analis

- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bangkit pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia Rabu (19/11/2025). Kemarin Meski indeks acuan BEI ini ditutup melemah 0,65 persen ke level 8.361.

Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan dalam skenario terbaik, pergerakan IHSG diperkirakan masih berada pada struktur wave (iii) dari wave [iii].

Posisi ini membuka peluang bagi indeks untuk kembali naik menuju rentang 8.487-8.539.

Namun, sebelum mencapai target tersebut, IHSG diprediksi akan menguji area koreksi terdekat di kisaran 8.279-8.332.

“Best case (hitam), IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 8.487-8.539. Cermati area 8.279-8.332 sebagai area koreksi terdekatnya,” ujar Herditya dalam analisis hariannya.

Dari sisi teknikal, level support berada di 8.332 dan 8.276, sementara resistance penting berada di 8.488 dan 8.532 yang menjadi batas atas sebelum IHSG menguji proyeksi penguatan lebih lanjut.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus alias Nico, menyebut proyeksi pergerakan IHSG pada hari ini masih berada dalam tekanan moderat, seiring meningkatnya volatilitas global dan munculnya sentimen baru dari pasar domestik.

Berdasarkan analisis teknikal, IHSG diperkirakan bergerak melemah terbatas dengan rentang support-resistance di 8.350-8.440.

“Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance 8.350-8.440,” katanya.

Tekanan utama datang dari pasar Amerika Serikat, setelah data Initial Jobless Claims kembali dirilis untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu.

Klaim pengangguran mencapai 232.000 per 18 Oktober, sementara Continuing Claims naik dari 1,947 juta menjadi 1,957 juta.

Data lanjutan ekonomi AS yang akan keluar pada Kamis diperkirakan menambah volatilitas, terutama karena pelaku pasar masih skeptis terhadap peluang The Fed menurunkan suku bunga pada Desember.

Keraguan investor makin kuat karena pejabat The Fed tampak terbelah dalam menentukan arah kebijakan.

Meski sepakat bahwa pasar tenaga kerja mulai mendingin, prospek pemangkasan suku bunga tampak semakin suram.

Situasi ini membuat indeks saham AS kompak terkoreksi, Dow Jones turun 1,07 persen, S&P 500 melemah 0,83 persen, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 2 basis poin.

Kekhawatiran juga bertambah karena pasar masih memantau perkembangan sektor teknologi, terutama perusahaan AI yang dinilai banyak dibiayai utang dan mulai menjadi beban bagi valuasi saham.

Dari dalam negeri, pemerintah bersiap menerapkan bea keluar emas pada 2026 melalui PMK yang segera diundangkan. Kebijakan ini mengatur tarif progresif berdasarkan Harga Mineral Acuan (HMA) emas dunia.

Tarif akan dikenakan pada produk dore, granules, cast bars, hingga minted bars, dengan rentang 7,5-12,5 persen pada harga emas 2.800-3.200 dollar AS per troy ounce.

Dampaknya terhadap pasar saham diperkirakan beragam. Emiten yang masih mengekspor produk setengah jadi berpotensi mengalami tekanan margin, terutama saat harga emas tinggi. Hal ini bisa memaksa perubahan strategi, mulai dari hedging hingga penyesuaian pasar tujuan.

Sebaliknya, emiten yang sudah memiliki fasilitas hilirisasi diproyeksikan lebih diuntungkan karena bea keluar lebih rendah dan nilai tambah lebih tinggi. Dalam jangka menengah, kebijakan ini dapat mendorong percepatan investasi refinery, yang berarti peningkatan belanja modal bagi sebagian emiten.

Lalu saham apa saja yang bisa dicermati pada perdagangan di BEI hari ini? Simak rekomendasi saham dari beberapa sekuritas ini

Pilarmas Investindo Sekuritas
- PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG),  Rp 1.685 sebagai support, resistance terdekat berada di Rp 1.770. TAPG diproyeksikan bergerak menuju target harga Rp 1.765.
- PT Sentul City Tbk (BKSL) resistance di Rp 145, Rp 127 menjadi support. Target jangka pendek Rp 144.
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA support kuat di Rp 7.300, resistance Rp 7.775. Target teknikal Rp 7.725.

MNC Sekuritas
- PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) speculative buy.  Ada di awal wave (iii) dari wave [c].
- PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) buy on weakness.  Wave [iv] dalam struktur wave 5.
- PT Petrosea Tbk (PTRO) buy on weakness. Saat ini berada pada bagian wave [iv] dari wave 5.
- PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)  buy on weakness.  Brada pada awal wave [c] dari wave B.

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Tag:  #ihsg #hari #diproyeksi #bisa #bangkit #intip #prospek #saham #pilihan #analis

KOMENTAR