Antisipasi Lonjakan Nataru, ASDP Siapkan Pola Operasi di Pelabuhan Ketapang dan Lembar
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, dalam RUPS yang digelar pada Senin (26/6/2023) disahkan bahwa ASDP akan menyetorkan dividen perusahaan sebanyak 18 persen atau Rp 101 miliar dari laba perseroan pada 2022. (Dok. ASDP)
15:12
17 November 2025

Antisipasi Lonjakan Nataru, ASDP Siapkan Pola Operasi di Pelabuhan Ketapang dan Lembar

Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperketat kesiapan operasional di jalur penyeberangan strategis Jawa–Bali–Lombok.

Lintasan tersebut menjadi salah satu poros utama mobilitas masyarakat, baik untuk perjalanan keluarga, wisata, maupun distribusi logistik.

Direktur Utama ASDP Heru Widodo menegaskan bahwa masa Nataru memiliki dinamika mobilitas yang jauh lebih tinggi dibanding hari biasa sehingga seluruh layanan harus beroperasi lebih tertib dan andal.

Pelabuhan Lembar terapkan NLE.Dokumentasi Kemenhub Pelabuhan Lembar terapkan NLE.

“Penyeberangan pada periode Nataru memiliki makna lebih dari sekadar perjalanan fisik, ini adalah ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru. Karena itu, ASDP menyiapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa–Bali–Lombok dengan lancar, aman, dan selamat,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (17/11/2025).

Lonjakan mobilitas di jalur timur

Kawasan Timur menjadi salah satu titik paling krusial, terutama Pelabuhan Lembar yang menjadi pintu masuk utama ke Nusa Tenggara Barat dan Bali.

Hingga Oktober 2025, dua kapal yang melayani rute ini, yakni KMP Portlink II dan KMP Roditha, telah mengangkut hampir 20.000 penumpang dan lebih dari 35.000 kendaraan.

General Manager ASDP Cabang Lembar Handoyo Priyanto menjelaskan, pola operasi akan disiapkan secara adaptif mengikuti potensi kepadatan.

Menurut dia, pengaturan jumlah kapal didukung oleh penerapan delaying system di area parkir PDS dan Terminal Segenter.

Arus puncak keberangkatan diperkirakan terjadi 20 sampai 22 Desember dan 27 sampai 29 Desember 2025, sementara arus balik diprediksi berlangsung pada 3 sampai 5 Januari 2026.

Penguatan operasi di Ketapang

Di sisi barat, Pelabuhan Ketapang juga memperkuat pola operasi melalui konsolidasi nasional Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

ASDP bersama KSOP, BPTD, dan instansi terkait menyiapkan manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, serta kemungkinan pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif.

Langkah-langkah ini dilakukan untuk memastikan kelancaran di lintasan Ketapang–Gilimanuk, salah satu jalur paling padat selama Nataru.

Digitalisasi Ferizy jadi kunci

Corporate Secretary ASDP Windy Andale menekankan bahwa aspek digitalisasi menjadi faktor paling menentukan dalam pengelolaan arus Nataru tahun ini, khususnya melalui penerapan Ferizy, sistem pembelian tiket penyeberangan secara daring.

“Dengan pembelian tiket online sejak H-60, masyarakat tidak lagi perlu antre di pelabuhan,” ujarnya.

ASDP juga mengintensifkan edukasi melalui kanal digital dan posko informasi di delaying area agar pengguna memahami prosedur pemesanan, validasi data, hingga ketentuan waktu kedatangan.

Windy menambahkan, ASDP menyederhanakan skema refund dan reschedule untuk memberikan fleksibilitas lebih besar bagi pengguna.

Penalti refund kini hanya 25 persen dari harga tiket, lebih ringan dibanding skema sebelumnya yang mencakup dua potongan, yakni 25 persen biaya administrasi dan 50 persen harga tiket.

Ilustrasi kapal yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP. DOK. PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) Ilustrasi kapal yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP.

Untuk reschedule, pengguna hanya dikenakan potongan 10 persen, jauh lebih kecil dari ketentuan sebelumnya yang memotong total 50 persen.

“ASDP berkomitmen menghadirkan layanan prima melalui digitalisasi Ferizy dengan berbagai kemudahan pelayanan bagi pengguna,” kata Windy.

Optimisme Nataru lebih lancar

Dengan penguatan operasional, koordinasi intensif lintas instansi, serta digitalisasi yang semakin matang, ASDP optimistis bahwa seluruh layanan penyeberangan di jalur Jawa–Bali–Lombok akan berlangsung lancar dan terkendali sepanjang masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

ASDP berharap momentum pulang kampung di akhir tahun ini dapat menjadi pengalaman yang lebih nyaman dan berkesan bagi seluruh masyarakat.

Tag:  #antisipasi #lonjakan #nataru #asdp #siapkan #pola #operasi #pelabuhan #ketapang #lembar

KOMENTAR