Tanpa Subsidi, Tarif LRT Jabodebek Rute Dukuh Atas–Harjamukti Tembus Rp 33.000
LRT Jabodebek, tarif LRT Jabodebek. Tarif asli LRT Jabodebek. Tarif subsidi LRT Jabodebek.(Humas LRT Jabodebek)
15:48
13 November 2025

Tanpa Subsidi, Tarif LRT Jabodebek Rute Dukuh Atas–Harjamukti Tembus Rp 33.000

Tarif Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) yang dinikmati penumpang saat ini ternyata sudah disubsidi oleh pemerintah.

Tanpa adanya subsidi tersebut, harga tiket LRT Jabodebek bisa jauh lebih mahal dari yang dibayarkan masyarakat setiap harinya.

Pemerintah memberikan subsidi ini agar ongkos perjalanan tetap terjangkau, sekaligus mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Namun, berapa sebenarnya tarif asli LRT Jabodebek jika tidak disubsidi?

Tarif LRT Jabodebek masih mengacu KM 67 Tahun 2023

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menjelaskan bahwa hingga kini tarif LRT Jabodebek masih mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor 67 Tahun 2023.

“Tarif yang berlaku saat ini masih mengikuti KM Nomor 67 Tahun 2023,” ujar Mahendro saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/11/2025).

Menurut laman resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), tarif LRT Jabodebek ditetapkan dengan skema Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik.

Artinya, pemerintah menanggung selisih antara biaya operasional yang diajukan operator dan tarif yang dibayar penumpang, agar harga tiket tetap terjangkau bagi masyarakat.

Kebijakan subsidi ini dibuat setelah kajian terhadap kemampuan membayar (ability to pay), kemauan membayar (willingness to pay), serta biaya operasional LRT Jabodebek.

Tarif asli LRT Jabodebek tanpa subsidi

Berdasarkan data dari Kemenhub, berikut simulasi tarif LRT Jabodebek tanpa subsidi, dibandingkan dengan tarif bersubsidi yang berlaku sekarang:

- Rute Dukuh Atas – Jatimulya (±28 km)

  • Tanpa subsidi: Rp 37.268
  • Bersubsidi: Rp 23.900
  • Selisih subsidi: 36 persen

- Rute Dukuh Atas – Harjamukti (±25 km)

  • Tanpa subsidi: Rp 33.275
  • Bersubsidi: Rp 21.800
  • Selisih subsidi: 34 persen

- Rute Harjamukti – Jatimulya (±33 km)

  • Tanpa subsidi: Rp 43.923
  • Bersubsidi: Rp 27.400
  • Selisih subsidi: 38 persen

Dengan kata lain, tanpa subsidi pemerintah, tarif LRT Jabodebek rute Dukuh Atas - Harjamukti bisa mencapai Rp 33.000 per perjalanan.

Ilustrasi LRT Jabodebek. Tarif LRT Jabodebek. Tarif asli LRT Jabodebek.LRT Jabodebek Ilustrasi LRT Jabodebek. Tarif LRT Jabodebek. Tarif asli LRT Jabodebek.

Tarif subsidi LRT Jabodebek yang berlaku sekarang

Mengacu pada KM Nomor 67 Tahun 2023, tarif LRT Jabodebek saat ini ditetapkan sebesar Rp 5.000 untuk 1 kilometer pertama, ditambah Rp 700 untuk setiap kilometer berikutnya.

Berikut contoh tarif bersubsidi untuk beberapa rute:

  • Dukuh Atas – Cawang (±10 km): Rp 11.300
  • Dukuh Atas – Halim (±13 km): Rp 13.400
  • Harjamukti – Cawang (±15 km): Rp 14.800
  • Harjamukti – Halim (±19 km): Rp 17.600
  • Jatimulya – Cawang (±18 km): Rp 16.900
  • Jatimulya – Halim (±15 km): Rp 14.800
  • Cawang – Halim (±4 km): Rp 7.100

Tarif maksimal berlaku mulai 1 Juni 2024

Mulai 1 Juni 2024, pemerintah menetapkan batas tarif maksimal agar penumpang tidak membayar melebihi ketentuan tertentu. Rinciannya sebagai berikut:

  • Hari kerja (Senin–Jumat), jam sibuk (peak hours): Rp 5.000 untuk 1 km pertama, maksimal Rp 20.000
  • Hari kerja di luar jam sibuk (off-peak hours): Rp 5.000 untuk 1 km pertama, maksimal Rp 10.000
  • Akhir pekan dan hari libur nasional: Tarif sama seperti off-peak hours, maksimal Rp 10.000

Adapun jam sibuk ditetapkan pada pukul 06.00–08.59 WIB dan 16.00–19.59 WIB, sedangkan jam non-sibuk berlaku di luar rentang waktu tersebut.

Ketentuan tap in dan tap out di stasiun yang sama

Selain itu, LRT Jabodebek juga menerapkan ketentuan tarif bagi pengguna yang melakukan tap in dan tap out di stasiun yang sama.

Jika durasinya kurang dari 60 menit, penumpang dikenakan tarif minimum Rp 5.000.

Namun, jika lebih dari 60 menit, maka akan dikenakan tarif maksimum sesuai waktu dan hari operasional, yaitu:

  • Rp 10.000: untuk hari kerja (off-peak), akhir pekan, dan hari libur nasional
  • Rp 20.000: untuk hari kerja pada jam sibuk (peak hours)

Itulah informasi mengenai tarif LRT Jabodebek. Subsidi tarif diberikan untuk menjaga keseimbangan antara daya beli masyarakat dan kelangsungan operasional transportasi publik.

Langkah ini diharapkan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal, sehingga dapat menekan kemacetan dan polusi udara di kawasan Jabodetabek.

Dengan skema subsidi ini, pemerintah berharap LRT Jabodebek menjadi pilihan utama warga untuk beraktivitas sehari-hari.

Tag:  #tanpa #subsidi #tarif #jabodebek #rute #dukuh #atasharjamukti #tembus #33000

KOMENTAR