Whale Kembali Beraksi! Permintaan Institusional Naik Tajam, Bitcoin dan Ethereum Siap Rally
– Setelah beberapa pekan penuh tekanan, pasar kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang didorong oleh aksi akumulasi besar dari investor institusional. Whale tampak memanfaatkan penurunan harga Bitcoin dan Ethereum untuk melakukan pembelian agresif, mengindikasikan potensi pembalikan tren bearish yang sempat mendominasi.
Dikutip dari Beincrypto, Selasa (11/11), data on-chain menunjukkan lonjakan tajam pada permintaan bersih Bitcoin dalam dua hari terakhir. Berdasarkan indikator Bitcoin: Apparent Demand (30-day sum) milik CryptoQuant, permintaan bersih Bitcoin melonjak dari -79.085 BTC pada 6 November menjadi +108.582 BTC pada 8 November, perubahan paling tajam sepanjang tahun ini.
Dengan harga Bitcoin saat ini di kisaran USD 104.000 (Rp 1,73 miliar dengan kurs Rp 16.700), lonjakan tersebut merepresentasikan akumulasi senilai lebih dari USD 19 miliar (Rp 317,3 triliun).
Indikator Apparent Demand membandingkan produksi Bitcoin baru (supply) dengan pergerakan pemegang jangka panjang (Long-Term Holders atau LTHs), untuk mengukur kekuatan permintaan riil di pasar spot. Pergeseran tajam dari nilai negatif ke positif dikenal sebagai demand pivot, sinyal klasik masuknya modal baru berskala besar dari investor institusional.
Perubahan ini menjadi penting karena indikator tersebut sempat berada di zona negatif sejak 8 Oktober, tepat sebelum Black Friday Crash pada 10 Oktober yang mengguncang pasar. “Lonjakan seperti ini biasanya menunjukkan bahwa permintaan whale telah kembali, dan sering kali mendahului fase pemulihan harga,” tulis laporan CryptoQuant.
Fenomena serupa juga terjadi di Ethereum (ETH). Analis CryptoQuant, ShayanMarkets, dalam laporan terbarunya mendeteksi peningkatan aktivitas whale saat harga ETH menyentuh area USD 3.200 (Rp 53,4 juta). Berdasarkan data order book, lonjakan volume pembelian besar terlihat di titik terendah tersebut, pola yang mirip dengan akumulasi pada April lalu ketika ETH juga memantul dari level support jangka pendek.
“Perubahan ini menunjukkan bahwa pelaku pasar besar kembali membuka eksposur di harga diskon, sementara trader ritel masih berhati-hati,” ujar ShayanMarkets.
Ia menambahkan, jika area USD 3.000–USD 3.400 (Rp 50,1 juta–Rp 56,8 juta) mampu bertahan sebagai structural support, maka Ethereum berpotensi masuk ke fase akumulasi berisiko rendah sebelum mendorong reli terakhir menuju area USD 4.500–USD 4.800 (Rp 75,15 juta–Rp 80,16 juta).
Data on-chain lain juga mendukung skenario ini. Lonjakan Apparent Demand Bitcoin yang bertepatan dengan peningkatan aktivitas wallet besar menandakan pergeseran perilaku dari distribusi menuju akumulasi. Biasanya, fase ini menjadi fondasi bagi tren naik yang lebih stabil.
Namun, analis memperingatkan agar trader tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek. “Meskipun permintaan institusional kembali, pasar masih belum benar-benar keluar dari risiko likuidasi. Struktur support harus diuji lebih dulu sebelum rally lanjutan,” tulis laporan itu.
Dengan dominasi pasar Bitcoin tetap di atas 52% dan Ethereum mulai menunjukkan kekuatan teknikal di area support, pasar kripto tampaknya sedang membentuk dasar baru menjelang akhir tahun.
Disclaimer: Artikel ini disajikan untuk tujuan informasi seputar perkembangan pasar kripto. Bukan merupakan ajakan atau rekomendasi investasi. Aset digital memiliki risiko tinggi, pastikan Anda memahami risikonya sebelum berinvestasi.
Tag: #whale #kembali #beraksi #permintaan #institusional #naik #tajam #bitcoin #ethereum #siap #rally