Wall Street Menguat Tajam, Saham AI Pimpin Reli di Tengah Harapan Akhir Shutdown AS
Ilustrasi Wall Street, bursa saham AS New York Stock Exchange. (UNSPLASH/DAVID VIVES)
06:20
11 November 2025

Wall Street Menguat Tajam, Saham AI Pimpin Reli di Tengah Harapan Akhir Shutdown AS

- Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tajam pada perdagangan, Senin (10/11/2025) waktu setempat. Dipimpin oleh lonjakan saham-saham teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti Nvidia dan Palantir.

Kenaikan terjadi di tengah optimisme bahwa kebuntuan anggaran pemerintah federal yang menyebabkan penutupan (shutdown) terpanjang dalam sejarah AS akan segera berakhir.

Mengutip Reuters Selasa (11/11/2025), Indeks S&P 500 naik 1,54 persen ke level 6.832,43, Nasdaq melesat 2,27 persen ke posisi 23.527,17, menjadi kenaikan harian tertinggi sejak akhir Mei.

Sementara Dow Jones Industrial Average menguat 0,81 persen ke 47.368,63. Indeks PHLX Semiconductor juga melonjak 3 persen.

Kenaikan di Wall Street terjadi setelah kompromi politik untuk mengakhiri shutdown berhasil lolos tahap awal di Senat pada Minggu malam, meskipun waktu persetujuan final di Kongres masih belum pasti.

“Shutdown ini berlangsung lebih lama dari perkiraan dan menimbulkan kekhawatiran terhadap ekonomi, termasuk potensi gangguan penerbangan,” ujar Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer Northlight Asset Management.

Saham-saham teknologi besar menjadi motor utama penguatan pasar. Nvidia melonjak 5,8 persen, Palantir naik 8,8 persen, dan Tesla menguat 3,7 persen.

Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird, mengatakan kenaikan tersebut merupakan rebound alami setelah tekanan jual pekan lalu.

“Ini contoh nyata dari strategi buy the dip yang kembali bekerja cepat di sektor teknologi dan AI. Tidak ada faktor struktural yang merusak tren AI, bahkan laporan keuangan sejumlah perusahaan justru menunjukkan hasil yang kuat,” ucapnya.

Volume perdagangan relatif ringan, mencapai 17,9 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 20,8 miliar saham dalam 20 hari terakhir. Di sisi lain, saham maskapai tertekan akibat gangguan penerbangan yang disebabkan pemotongan jadwal dan absensi staf pengatur lalu lintas udara selama shutdown. United Airlines turun 1,3 persen dan American Airlines melemah 2,5 persen.

Sektor kesehatan juga melemah setelah kesepakatan Senat untuk mengakhiri shutdown tidak mencakup perpanjangan subsidi Affordable Care Act (ACA). Saham Centene anjlok 8,8 persen, Humana turun 5,4 persen, dan Elevance Health merosot 4,4 persen.

Sementara itu, saham farmasi Eli Lilly melonjak 4,6 persen ke rekor tertinggi baru setelah mendapat kenaikan peringkat dari analis Leerink Partners. Sebaliknya, Metsera merosot 14,8 persen setelah Pfizer memenangkan persaingan senilai 10 miliar dollar AS untuk mengakuisisi perusahaan tersebut.

Dari sisi fundamental, laporan keuangan perusahaan masih menunjukkan tren positif. Dari 446 perusahaan anggota S&P 500 yang telah melaporkan kinerja kuartal III-2025, sekitar 83 persen membukukan laba di atas ekspektasi analis, berdasarkan data LSEG.

Optimisme terhadap prospek kecerdasan buatan dan peluang berakhirnya shutdown membuat sentimen pasar kembali positif. Di situs taruhan Polymarket, peluang berakhirnya shutdown pekan ini mencapai 88 persen.

Tag:  #wall #street #menguat #tajam #saham #pimpin #reli #tengah #harapan #akhir #shutdown

KOMENTAR