Trump Perbarui Daftar Mineral Kritis, Ini Rinciannya
- Pemerintahan Presiden Donald Trump menambahkan 10 jenis mineral baru ke dalam daftar mineral yang dianggap penting bagi perekonomian dan keamanan nasional Amerika Serikat, Kamis (6/11/2025) waktu setempat.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/11/2025), dalam daftar tersebut termasuk tembaga yang vital untuk kendaraan listrik, jaringan listrik, dan pusat data.
Selain itu juga ada batu bara metalurgi, yang digunakan untuk membuat kokas sebagai bahan bakar dalam produksi baja.
Daftar mineral penting yang disusun oleh Departemen Dalam Negeri AS ini menjadi panduan bagi investasi dan perizinan federal, sekaligus membantu membentuk strategi mineral nasional pemerintah.
Langkah ini dilakukan di tengah upaya pemerintahan Trump untuk meningkatkan kegiatan pertambangan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor, terutama dari pesaing ekonomi utama seperti China.
Daftar Mineral Kritis
Berikut ini daftar 10 mineral kritis tersebut:
1. Tembaga
2. Batu bara metalurgi
3. Uranium
4. Boron
5. Timbal
6. Fosfat
7. Kalium (potash)
8. Renium
9. Silikon
10. Perak
Panduan bagi Insentif Federal
Daftar tersebut berfungsi sebagai peta jalan bagi upaya Washington untuk mengamankan pasokan bahan yang dibutuhkan dalam sektor pertahanan, manufaktur, dan teknologi energi bersih.
Daftar ini menentukan proyek mana yang berhak mendapatkan insentif federal, menjadi acuan prioritas penelitian dan cadangan nasional, serta memberi sinyal kepada investor swasta tentang sektor yang dianggap bernilai strategis jangka panjang oleh pemerintah.
Pejabat dan pelaku industri mengatakan, memperkuat produksi dalam negeri dapat membantu AS melindungi diri dari potensi guncangan pasokan atau pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh pesaing seperti China, yang saat ini mendominasi proses pemurnian banyak mineral penting di dunia.
Menteri Dalam Negeri AS Doug Burgum mengatakan, daftar yang diperluas ini memberikan peta jalan berbasis data yang jelas untuk mengurangi ketergantungan kita pada pihak asing, memperluas produksi domestik, dan mendorong inovasi Amerika.
Freeport-McMoRan, produsen tembaga terbesar di AS yang memiliki tujuh tambang dan mengoperasikan salah satu dari dua smelter tembaga di negara itu, menyatakan bahwa jika tembaga ditetapkan sebagai mineral penting, perusahaan bisa memperoleh lebih dari 500 juta dollar AS per tahun dalam bentuk kredit pajak berdasarkan Inflation Reduction Act 2022.
Namun, kadar tembaga dalam batuan di tambang-tambang AS milik Freeport lebih rendah dibanding di negara lain, sehingga biaya produksi lebih tinggi dan membuat wilayah operasi AS menjadi yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Inilah alasan utama Freeport mendorong agar tembaga dimasukkan dalam daftar mineral penting.
“Kami tidak mencari bantuan cuma-cuma, tapi jika pemerintah ingin mendorong produksi tembaga dalam negeri, penting untuk diakui bahwa kualitas bijih di AS tidak sebaik di luar negeri,” ujar CEO Freeport, Kathleen Quirk, kepada Reuters pada Maret lalu.
Rio Tinto, yang mengoperasikan satu smelter tembaga lainnya di AS, menyatakan bahwa daftar baru ini mengirimkan sinyal jelas bahwa Amerika berkomitmen membangun rantai pasok yang tangguh untuk teknologi masa depan.
Adapun pencantuman batu bara metalurgi dalam daftar tersebut sejalan dengan dukungan Presiden Donald Trump terhadap bahan bakar fosil. Beberapa tambang batu bara metalurgi di AS baru-baru ini tutup karena kelebihan pasokan dan penurunan ekspor ke China, yang tahun ini menambahkan tarif 15 persen terhadap impor batu bara asal AS.
Presiden dan CEO National Mining Association, Rich Nolan, mengatakan pihaknya akan terus mendorong perluasan daftar tersebut “untuk memastikan AS memiliki sumber daya domestik yang cukup saat dibutuhkan.
Kritik dari Kelompok Lingkungan
Sementara itu Cameron Walkup dari Earthjustice Action menilai pemerintah mengabaikan pertimbangan ekonomi, melanggar hukum, dan membuka peluang bagi lembaga pemerintah untuk meloloskan proyek tanpa perlindungan yang memadai terhadap polusi di masyarakat.
“Alih-alih memprioritaskan keuntungan korporasi, kita seharusnya fokus pada solusi nyata untuk memenuhi kebutuhan rantai pasok mineral dengan meningkatkan penggunaan kembali dan daur ulang yang bertanggung jawab, serta memperbarui undang-undang pertambangan kita,” ujarnya.
Kalium dan fosfat banyak digunakan sebagai pupuk untuk produksi pangan global. “Kedua mineral ini sangat penting untuk memastikan pasokan pangan yang stabil dan mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujar Corey Rosenbusch, CEO The Fertilizer Institute.
Potash sebelumnya masuk dalam daftar tahun 2018, namun baik fosfat maupun potash tidak termasuk dalam pembaruan daftar tahun 2022, menurut keterangan lembaga tersebut.