Anak Usaha PTPN Siapkan “Mesin Besar” Hilirisasi Komoditas Perkebunan
Anak usaha Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero), PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), memastikan kesiapannya mendorong program hilirisasi perkebunan nasional, sebuah agenda strategis pemerintah untuk memperkuat nilai tambah komoditas dalam negeri.
Tak hanya fokus pada industri pengolahan di hilir, RPN ikut menyiapkan seluruh ekosistem dari hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan benih unggul, pengelolaan lahan, hingga pendampingan teknis bagi petani di lapangan.
Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap, menjelaskan konsep hilirisasi yang tengah dijalankan pemerintah tidak semata soal pembangunan pabrik atau produk akhir, melainkan mencakup keseluruhan rantai produksi dari awal hingga akhir.
“Kalau mengenai kesiapan hilirisasi sebenarnya yang disebutkan hilirisasi dalam program yang disampaikan oleh pemerintah itu bukan hanya bagaimana kita ingin mengembangkan secara industri itu di hilir saja. Bukan dalam bentuk produk-produk pabrik ya dan beberapa produk yang turunannya baik yang sifatnya barang jadi yang bisa dipakai masyarakat ataupun di eksplorasi,” ujar Iman saat konferensi pers terkait Outlook Komoditas Perkebunan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, hilirisasi juga mencakup produk-produk antara (intermediate) atau barang setengah jadi, serta persiapan dari sisi hulu seperti penyediaan benih, pengelolaan kawasan perkebunan, dan fasilitas pendukung di lapangan.
“Tetapi juga produk-produk yang sifatnya intermediate itu ya, artinya barang setengah jadi dan sebagainya. Tapi dalam program hilirisasi yang dimaksud ini, itu juga disiapkan dari hulu ya,” paparnya.
Saat ini pemerintah telah menyiapkan skema rantai pasok yang jelas, termasuk penetapan pihak off taker atau pembeli hasil produksi. Dengan perencanaan matang dari hulu ke hilir, produk-produk perkebunan nantinya tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berpotensi menjadi sumber devisa ekspor baru bagi Indonesia.
RPN sendiri telah menyiapkan bahan tanaman unggulan dari lima komoditas utama, yakni sawit, karet, kopi, kakao, dan tebu, yang menjadi portofolio inti perusahaan.
Di luar itu, RPN membuka ruang kerja sama dengan produsen benih dan penangkar lokal untuk pengembangan komoditas lain seperti kelapa, pala, mete, lada, dan gambir.
“Dari sisi kesiapan, kita sebenarnya sudah memiliki beberapa bahan tanaman dari komoditas yang akan dikembangkan, seperti sawit, karet, kopi, kakao, dan tebu. Itu menjadi portofolio dan bisnis utama kita,” beber Iman.
Selain penyediaan benih, RPN juga telah memiliki standar teknis pengelolaan lahan yang lengkap, mulai penanaman, perawatan, hingga pengendalian hama. Pengalaman panjang perusahaan dalam riset dan pendampingan teknis disebut menjadi modal penting untuk mendukung keberhasilan program hilirisasi pemerintah.
“Kalau itu sudah pasti sudah siap ya, karena ini juga sudah dilakukan bertahun-tahun seperti itu” lanjutnya.
Lebih jauh, RPN siap menjadi konsultan dan pendamping teknis dalam pembangunan fasilitas industri hilir, memastikan seluruh rantai hilirisasi berjalan efektif dari kebun hingga pabrik.
“Kalau untuk di hilirisasi, dalam hal ini buatan pabrik, PT RPN siap menjadi konsultan atau pendamping dalam proses produksinya nantinya di kemudian hari. Jadi dari sisi kesiapan, tentu saja PT RPN siap melaksanakan program hilirisasi dari kapasitas yang kami miliki,” kata Iman.
Tag: #anak #usaha #ptpn #siapkan #mesin #besar #hilirisasi #komoditas #perkebunan