Pendapatan WIFI, Emiten Hashim Djojohadikusumo Naik 100 Persen
Ilustrasi keuangan.(SHUTTERSTOCK)
16:20
13 Desember 2025

Pendapatan WIFI, Emiten Hashim Djojohadikusumo Naik 100 Persen

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) membukukan pendapatan usaha bersih senilai Rp 1,01 triliun hingga kuartal III-2025.

Realisasi tersebut meningkat 100,99 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 504,95 miliar.

Sementara itu, emiten milik Hashim Djojohadikusumo ini mencatat laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 260,09 miliar pada periode yang sama.

Ilustrasi keuangan, keuangan perusahaan. Ilustrasi keuangan, keuangan perusahaan.

Angka ini melonjak 71,03 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 152,07 miliar.

Dilansir dari laporan keuangan WIFI yang disampaikan pada laman BEI, Jumat (12/12/2025), perseroan mampu mengontrol beban pokok pendapatan di angka Rp 325,42 miliar.

Dengan demikian, laba bruto per September 2025, naik hingga 124,16 persen jadi Rp 689,48 miliar dari sebelumnya Rp 307,58 miliar di periode sama 2024.

Adapun, pendapatan segmen telekomunikasi mendominasi dengan Rp 739,44 miliar, atau menyumbang 72,77 persen dari total pendapatan (sebelum potongan harga).

Pendapatan dari segmen ini juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sisanya umbang dari segmen periklanan Rp276,67 miliar atau setara 27,23 persen.

Lebih lanjut, laba neto periode berjalan yang diatribusikan kepada non pengendali juga naik jadi Rp 70,09 miliar dari hanya Rp 6,56 miliar.

Dengan demikian, laba per saham dasar WIFI periode ini mencapai Rp 105,54 per lembar naik jauh jika dibandingkan periode tahun lalu yang hanya Rp 64,54 per saham dasar.

Ilustrasi pasar saham. PIXABAY/PETE LINFORTH Ilustrasi pasar saham.

Sementara itu, total aset WIFI melonjak sebesar 331,32 persen menjadi Rp 12,54 triliun pada akhir September 2025. Angka ini naik dibandingkan akhir tahun lalu yang tercatat senilai Rp 2,907 triliun.

Seiring dengan itu, penurunan harga saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) telah menjadi sorotan. Hari ini saham WIFI turun 14,82 persen ke level 3.620 per saham.

Direktur WIFI Shannedy Ong mengungkapkan, koreksi ini tidak boleh disalahartikan sebagai penurunan fundamental bisnis.

"Melainkan sebagai penyesuaian pasar sementara akibat perubahan struktur modal yang mendukung fase ekspansi perusahaan yang sangat agresif," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).

Ia menjelaskan, meningkatnya beban bunga yang tercermin dalam laporan laba rugi kuartal III-2025 memang menekan laba bersih dalam jangka pendek. Namun, perlu ditekankan bahwa ini adalah biaya pertumbuhan (cost of growth), bukan kerugian.

Lebih lanjut, ia mengajak investor untuk melihat gambaran besar. Koreksi harga saat ini mencerminkan sikap wait-and-see investor yang menunggu bukti bahwa beban bunga besar dari obligasi dapat dikonversi menjadi kenaikan pendapatan dan ROE (Return on Equity) yang sepadan.

"Koreksi saham WIFI saat ini adalah fenomena yang wajar dan jangka pendek, karena kami sedang berada di 'fase menanam' yang sangat agresif. Kami telah mengamankan pendanaan besar, aset kami tumbuh 4 kali lipat, dan kami didukung mitra global sekelas NTT East," kata dia.

"Wajar jika profitabilitas sedikit tertekan beban bunga sebelum 'panen raya' dari kapasitas jaringan baru ini dimulai. Kami meminta investor untuk fokus pada fundamental yang semakin kuat dan prospek jangka panjang perusahaan," tutup dia.

Tag:  #pendapatan #wifi #emiten #hashim #djojohadikusumo #naik #persen

KOMENTAR