Pemerintah Klaim Petani Bisa Cuan Gara-gara Program BBM E10
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. [Suara.com/Achmad Fauzi].
09:48
29 Oktober 2025

Pemerintah Klaim Petani Bisa Cuan Gara-gara Program BBM E10

Baca 10 detik
  • Zulhas sebut petani sejahtera dengan memanfaatkan lahan kosong untuk bioetanol.

  • Petani singkong bisa raup cuan Rp 80 juta per hektare per tahun.

  • Program E10 akan menjamin serapan panen tebu, jagung, dan singkong.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut petani bisa sejahtera dalam program Bioetanol atau Bahan Bakar Minyak (BBM) dicampur etanol 10 persen (E10).

Dia menjelaskan, para petani bisa memanfaatkan lahan kosongnya untuk menanam tebu, jagung, hinggga singkong. Sebab, komoditas pangan itu merupakan bahan baku pembuatan etanol.

"Bayangkan kalau programnya Pak Bahlil tadi, gak usah E20, 10 saja. 10 persen saja itu etanol atau metanol, itu nanti tidak ada lahan yang kosong. Karena harga singkong itu akan Rp 1.400. 6 kilo kan untuk 1 liter. Jagung harganya Rp6.500," ujar Zulhas di Menara Bank Mega Jakarta yang dikutip, Rabu (29/10/2025).

Ilustrasi tebu. (Shutterstock) PerbesarIlustrasi tebu. (Shutterstock)

Dengan harga itu, Zulhas menghitung, petani bisa raup cuan hingga Rp 80 juta dalam 1 hektare tanah. Apalagi, komoditas yang ditanam pasti akan terserap untuk implementasi program tersebut.

"Satu hektare, untuk tanam singkong. Tanam jagung lebih untung lagi. Jadi sawah lebih untung lagi. Jadi setiap hektare tanah kita itu akan bernilai setahun Rp75-80 juta," katanya.

Zulhas menambahkan, program ini juga bisa menjadi solusi masalah petani singkong yang alami kesulitan penjualan setelah panen raya.

"Masalahnya dulu, kenapa? Gak ada yang beli. Tanam singkong gak ada yang beli. Kalau Pak Bahlil bikin etanol, berapa pun singkong ditampung, waduh, Pak. Kalau etanol kan kita pakai terus. 10 persen itu perlu 1,3 juta. Bayangkan, gak ada tanah kosong itu," ujar Zulhas.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mau menyontek Brasil untuk pengembangan etanol yang dicampur dengan bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini lantaran ada kebijakan pemeritah yang menerapkan E10 atau BBM yang dicampur etanol 10 persen.

"Kita 2027 akan rencana mandatori untuk E10, dan karena ini sesuatu yang baru, maka saya akan kirim tim ke Brasil untuk bertukar pandangan dengan beberapa pakar di sana dan mereka juga akan ke sini," ujar Bahlil saat ditemui di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #pemerintah #klaim #petani #bisa #cuan #gara #gara #program

KOMENTAR