Sebulan Purbaya Menjabat, Sentimen Warganet Naik dari 23 ke 47 Persen
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal pengawasan OJK terhadap saham gorengan.(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU )
10:08
19 Oktober 2025

Sebulan Purbaya Menjabat, Sentimen Warganet Naik dari 23 ke 47 Persen

– Litbang Kompas melaporkan peningkatan sentimen positif warganet terhadap Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa selama sebulan menjabat.

Data yang dihimpun menunjukkan sentimen positif terhadap Menkeu Purbaya naik dari 23 persen menjadi 47 persen dalam periode 8 September hingga 13 Oktober 2025.

Pantauan sentimen ini dilakukan Litbang Kompas melalui Kompas Monitoring, yang mengamati aktivitas warganet di lima platform media sosial, yaitu TikTok, Instagram, Facebook, YouTube, dan X.

Periode pengumpulan data berlangsung sejak Purbaya dilantik pada 8 September hingga 13 Oktober 2025.

Dalam kurun waktu tersebut, diperoleh sebanyak 25.511 data berupa konten dan komentar yang menggunakan kata kunci “Purbaya Yudhi Sadewa.”

Perjalanan awal sentimen warganet

Pada masa awal menjabat, yakni 8 sampai 10 September 2025, Purbaya mendapat sorotan negatif terutama setelah pernyataan kontroversial tentang frasa “rakyat kecil” dan unggahan anaknya yang menyebut “agen CIA.”

Meskipun Purbaya meminta maaf, keriuhan komentar negatif terus berlangsung, bahkan mendapat sindiran dari Komisi XI DPR.

 

Sentimen negatif mencapai puncaknya pada 10 September dengan angka 74 persen, sementara sentimen positif hanya 8 persen.

Setelah rapat dengan Komisi XI DPR pada 11 September 2025, fokus warganet bergeser ke kebijakan Purbaya, terutama setelah pernyataan terkait demo besar pada Agustus 2025 yang disebabkan oleh kebijakan fiskal dan moneter yang salah arah.

Pernyataan ini dianggap sebagai tanda keseriusan Purbaya bekerja, sehingga sentimen negatif turun menjadi 32 persen.

 

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan saat menghadiri serah terima jabatan jajaran Dewan Komisioner LPS di Kantor LPS, Jakarta, Rabu (8/10/2025).Kompas.com/Dian Erika Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan saat menghadiri serah terima jabatan jajaran Dewan Komisioner LPS di Kantor LPS, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Kebijakan dan respons positif

Sentimen positif meningkat signifikan ketika pemerintah memperluas pembebasan PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP) bagi pekerja bergaji bruto di bawah Rp 10 juta per bulan, khususnya di sektor tekstil, kulit, alas kaki, hotel, restoran, dan kafe.

Pada periode 13-16 September 2025, sentimen positif berada di kisaran 47 sampai 58 persen.

Gaya komunikasi Purbaya yang terkesan “koboi” mulai berisi dengan tindakan nyata, seperti pada 19 September 2025 ketika ia melakukan uji langsung layanan Kring Pajak 1500200.

Respons warganet pun positif, dengan sentimen positif mencapai 76 persen pada 20 September, puncak tertinggi selama sebulan masa jabatannya.

Selanjutnya, pernyataan Purbaya soal penagihan sekitar 200 penunggak pajak dengan potensi penerimaan Rp 50 triliun sampai Rp 60 triliun pada 22 September 2025 juga mendapat respon positif konsisten di atas 50 persen hingga 24 September.

Puncak tertinggi sentimen positif dicapai pada 25 September 2025 sebesar 85 persen, setelah Purbaya mengungkap adanya dana pemerintah daerah mengendap Rp 233 triliun serta rencana mengerem utang baru pada 2026.

Warganet menilai ini sebagai tanda disiplin anggaran dan upaya menutup kebocoran.

Isu subsidi dan pemangkasan anggaran daerah

Pada akhir September, pernyataan Purbaya soal harga asli LPG 3 kilogram dan beban subsidi APBN memicu silang pendapat antarpejabat ekonomi serta reaksi beragam warganet.

Meskipun keterbukaan angka subsidi diapresiasi, inkonsistensi narasi antar lembaga menaikkan sentimen negatif.

 

Rencana pemotongan transfer ke daerah (TKD) untuk tahun 2026 yang diumumkan Purbaya pada awal Oktober 2025 memicu keberatan dari 17 gubernur dan meningkatkan sentimen negatif warganet. Mereka khawatir kebijakan ini akan berdampak pada kualitas layanan publik dan program sosial di daerah.

Namun, pada hari yang sama Purbaya mengumumkan pemecatan 26 pegawai pajak yang melanggar integritas, yang mendapat respons positif dari warganet.

Aksi ini dianggap sebagai tanda pembenahan institusi yang nyata sehingga gelombang negatif akibat isu TKD tidak melebar.

Pernyataan kontroversial dan kelakar Cawapres

Pada 9 Oktober 2025, Purbaya membandingkan kondisi ekonomi era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) dengan era Joko Widodo (2014-2024), menyatakan ekonomi era SBY lebih sehat karena pertumbuhan yang kuat dan dominasi swasta, berbeda dengan era Jokowi yang lebih banyak distimulasi oleh belanja pemerintah.

Pernyataan ini memicu reaksi terbelah di media sosial. Sebagian mendukung, sebagian menolak, dan sebagian lain menilai pernyataan itu kurang bijak.

Namun, sentimen positif tetap dominan dengan 57 persen, dan negatif 20 persen.

Citra positif juga meningkat saat Purbaya menyatakan negara tidak akan menggunakan APBN untuk menanggung utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), melainkan melalui dividen BUMN. Pernyataan ini mendapat dukungan luas karena dianggap menjaga disiplin fiskal.

Pada 11 Oktober 2025, Purbaya juga menepis pertanyaan media soal peluangnya menjadi calon wakil presiden 2029 dengan kelakar, “baru juga sebulan kerja, gila lu!”, yang mendapat beragam respons positif dari warganet.

Tren sentimen akhir periode 

Pada 12-13 Oktober 2025, sentimen publik cenderung netral dengan keseimbangan antara positif dan negatif, karena belum ada isu atau kebijakan baru yang mengemuka.

Data Litbang Kompas menunjukkan sentimen publik sangat responsif terhadap setiap kebijakan dan gaya komunikasi Purbaya.

Kebijakan yang berdampak langsung ke masyarakat dan upaya perbaikan institusi perpajakan cenderung mendorong sentimen positif, sementara isu pemangkasan anggaran daerah dan inkonsistensi komunikasi meningkatkan sentimen negatif.

Dengan sentimen positif yang tercatat mencapai 47 persen di akhir periode, Litbang Kompas mencatat ada potensi peningkatan jika kualitas komunikasi dan konsistensi kebijakan dapat dijaga.

Tag:  #sebulan #purbaya #menjabat #sentimen #warganet #naik #dari #persen

KOMENTAR