Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar, PGN dan BRIN Bantu Atasi Krisis Energi di Pulau Karimunjawa
Alat pengubah bahan bakar dari sampah plastik. (Istimewa)
09:27
19 Oktober 2025

Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar, PGN dan BRIN Bantu Atasi Krisis Energi di Pulau Karimunjawa

-Di balik keindahan pantai dan terumbu karang, Kepulauan Karimunjawa tengah menghadapi dua ancaman serius. Penumpukan sampah plastik dan krisis energi yang kerap menghantam pulau kecil tersebut.

Kini, sebuah teknologi baru mencoba menjawab keduanya sekaligus, mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar setara solar. Melalui program PGN Share, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, meluncurkan teknologi Fast Pyrolysis (Faspol) di Pusat Daur Ulang (PDU) Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Mesin ini mampu mengkonversi plastik bernilai rendah menjadi petasol, bahan bakar cair yang bisa menggantikan solar untuk kebutuhan lokal. 

Karimunjawa yang berpenduduk sekitar 10 ribu jiwa dan menampung lebih dari 82 ribu wisatawan per tahun, kini menghasilkan 1,5–2 ton sampah per hari, dengan 46 persen di antaranya berupa plastik.

Namun, terbatasnya lahan dan minimnya fasilitas pengolahan membuat sebagian besar sampah berakhir di pesisir atau dibakar di ruang terbuka. Mengancam kesehatan warga dan menurunkan daya tarik wisata.

“Kehadiran mesin Faspol ini merupakan langkah besar untuk menjawab tantangan limbah plastik di Karimunjawa. Selain menekan volume sampah, juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat,” ujar Sridana Paminto, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM Kabupaten Jepara melalui keterangannya.

Masalah lain yang tak kalah genting adalah akses energi. Setiap musim baratan, pengiriman bahan bakar dari daratan Jawa sering terhambat cuaca buruk. Nelayan kesulitan melaut, dan beberapa fasilitas publik harus berhemat listrik.

Teknologi Faspol menjadi angin segar bagi ketahanan energi lokal. Dengan kapasitas 50 kilogram per siklus, mesin ini menghasilkan petasol yang telah diuji pada mesin Dongfeng, excavator TPA, dan perahu nelayan, menunjukkan performa setara solar konvensional.

"Faspol bukan sekadar solusi sampah, tapi juga sumber energi alternatif yang bisa membantu masyarakat bertahan saat pasokan BBM tersendat,” jelas Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman.

PGN mengembangkan Faspol bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Bank Sampah Banjarnegara. Program ini disebut sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi sirkular, di mana limbah tidak lagi berakhir di tempat pembuangan, tapi kembali menjadi sumber daya produktif.

“Kami ingin memastikan pertumbuhan pariwisata di Karimunjawa berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan. Teknologi Faspol adalah bagian dari ekosistem green tourism yang melibatkan masyarakat,” ujar Fajriyah.

Meski menjanjikan, pengoperasian Faspol masih membutuhkan dukungan berkelanjutan, dari pasokan listrik, biaya operasional, hingga pelatihan masyarakat. Tanpa itu, inovasi berisiko berhenti sebagai proyek simbolis.

Namun jika berhasil, Karimunjawa bisa menjadi contoh penting bagaimana pulau-pulau kecil di Indonesia memerangi krisis sampah dan energi dengan pendekatan lokal yang berkelanjutan.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #ubah #sampah #plastik #jadi #bahan #bakar #brin #bantu #atasi #krisis #energi #pulau #karimunjawa

KOMENTAR