Lampu Hijau Prabowo Izinkan WNA Pimpin BUMN, Bagaimana Nasib WNI?
Presiden Prabowo Subianto saat berbincang dengan Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr. (Steve Forbes) di acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St. Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam.(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
07:12
17 Oktober 2025

Lampu Hijau Prabowo Izinkan WNA Pimpin BUMN, Bagaimana Nasib WNI?

- Presiden Prabowo Subianto memberikan izin bagi warga negara asing (WNA) atau ekspatriat untuk masuk jajaran direksi di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

Hal itu diungkapkan Prabowo saat berdialog dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu (15/10/2925).

Mula-mula, Presiden menceritakan soal perbaikan tata kelola perusahaan-perusahaan BUMN Indonesia.

Menurut Presiden ia sudah meminta kepada bos Danantara selaku badan yang membawahi BUMN untuk mengurangi jumlah perusahaan pelat merah.

Yakni dari sekitar 1.000 BUMN menjadi hanya 200-240 saja.

"Kemudian menjalankannya dengan standar tambahan. Jadi saya yakin imbal hasil 1 persen atau 2 persen dapat meningkat. Harus meningkat. Saya rasa saya sudah memberi tahu manajemen Danantara untuk menjalankannya dengan standar bisnis internasional," ujar Prabowo.

"Kita bisa mencari orang-orang terbaik, talenta terbaik, dan saya sudah mengubah peraturannya. Sekarang, ekspatriat, non-Indonesia bisa memimpin BUMN kita. Jadi saya sangat bersemangat," tegasnya.

Pernyataan Presiden itu disampaikan di hari yang sama saat dua orang eksekutif asing resmi ditunjuk menjadi petinggi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Keduanya adalah mantan bos Green Africa Airways Neil Raymond Mills yang ditujuk sebagai Direktur Transformasi Garuda Indonesia dan petinggi Singapore Airlines, Balagopal Kunduvara yang ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia.

Penunjukan keduanya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia pada Rabu.

WNI tetap diutamakan pimpin BUMN

Merepsons pernyataan Presiden Prabowo, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) tetap diutamakan untuk mengisi jabatan direksi BUMN.

Setelahnya kesempatan baru diberikan kepada diaspora Indonesia dan warga asing.

"Kita tetap cari fokus putra-putri Indonesia yang terbaik, diaspora, baru nantinya asing," ujar Pandu usai menghadiri Forbes Global CEO Conference di Jakarta.

Menurut Pandu, hal itu juga sesuai dengan aturan pada revisi Undang-undang BUMN yang baru.

Selain itu, Presiden juga ingin agar BUMN bisa lebih berkembang di tingkat global.

"Tadi keinginan Bapak adalah memang kita ingin ada pemimpin yang ada di BUMN-BUMN itu yang memang berskala internasional karena keinginannya adalah membawa BUMN-BUMN kita juga menjadi global champion untuk sebagian, sebagian besarnya," jelas Pandu.

"Dengan itu memang memerlukan human capital yang baik. Tapi memang selalu prioritasnya sama, kita cari putra-putri bangsa yang terbaik, kemudian kita cari juga diaspora, dan kalau misalnya tidak ada diaspora baru international people," tambahnya.

WNA jadi Direksi Garuda pernah disinggung dalam rapat di DPR

Penunjukan warga asing menjadi direksi di Garuda Indonesia sebelumnya sempat dipertanyakan oleh aggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam saat rapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Saat itu, kabar soal penunjukan petinggi maskapai asing sebagai salah satu direksi di Garuda Indonesia juga telah diberitakan oleh media asing Bloomberg.

"Kami mendengar bahwa kan ada ekskutif, dari Singapore Islands, masuk ke, menjadi jajaran direksi di Garuda Indonesia itu betul tidak, Pak?," ujar Mufti bertanya kepada jajaran petinggi Garuda Indonesia.

"Nah kami ingin tanggapan hal itu, kalau betul kenapa harus disembunyikan, begitu, Pak?," lanjutnya.

Politisi PDI Perjuangan itu lantas mengkritisi rekrutmen tersebut karena semestinya Garuda Indonesia memprioritaskan talenta dalam negeri.

Selain itu menurut Mufti, jika tata kelola di korporasi Garuda Indonesia saat ini belum berubah lebih baik maka rekrutmen talenta asing tidak akan memberikan dampak besar.

"Saya yakin walaupun ada orang asing sepintar apapun, kalau, apa namanya, tata kelola korporasinya, budaya masih seperti itu ya, akan begitu-begitu saja, Pak. Maka kami minta juga di prioritaskan untuk, apa namanya, ada orang lokal," papar Mufti.

"Saya pikir orang-orang kita bagus-bagus juga, banyak juga orang kita di Qatar, Pak, banyak orang kita di Singapore arilines kenapa enggak kita hire dari mereka?," tambahnya.

Tag:  #lampu #hijau #prabowo #izinkan #pimpin #bumn #bagaimana #nasib

KOMENTAR