Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Menkeu Purbaya: Danantara Cukup Mampu Bayar
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta pada Senin (13/10/2025).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
23:28
15 Oktober 2025

Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Menkeu Purbaya: Danantara Cukup Mampu Bayar

– Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan alasan dirinya menolak pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Menurut Purbaya, tanggung jawab pembayaran seharusnya berada di tangan BPI Danantara Indonesia, mengingat lembaga tersebut kini menerima seluruh dividen dari badan usaha milik negara (BUMN).

“Dulu kan semuanya pemerintah yang (menanggung). Tapi ketika sudah dipisahkan dan seluruh dividen masuk ke Danantara, Danantara cukup mampu untuk membayar itu,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Purbaya menjelaskan, Kementerian Keuangan tidak lagi menerima dividen BUMN sebagai penerimaan negara sejak tahun ini karena seluruhnya telah dialihkan ke Danantara.

Karena itu, ia menilai wajar bila Danantara ikut menanggung beban pembayaran utang proyek Whoosh, apalagi pemegang saham utama operator KCIC adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, yang merupakan BUMN.

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah tidak lagi menerima dividen BUMN sebagai penerimaan negara mulai tahun ini karena dividen tersebut dialihkan ke Danantara.

Kebijakan tersebut membuat pemerintah kehilangan potensi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sekitar Rp 80 triliun. Akibatnya, realisasi PNBP 2025 diperkirakan hanya mencapai Rp 477,2 triliun atau 92,9 persen dari target APBN sebesar Rp 513,6 triliun.

Berfoto di moncong atau kepala Whoosh banyak dilakukan oleh penumpang sebelum menaiki kereta cepat ini.KOMPAS.com/Krisda Tiofani Berfoto di moncong atau kepala Whoosh banyak dilakukan oleh penumpang sebelum menaiki kereta cepat ini.Purbaya sebelumnya menyebutkan bahwa dirinya sudah menyampaikan usulannya mengenai utang kereta cepat tidak dibiayai APBN kepada Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani.

“Sudah saya sampaikan. Kenapa? Karena Danantara terima dividen dari BUMN hampir Rp 90 triliun. Itu cukup untuk menutup pembayaran tahunan sekitar Rp 2 triliun untuk utang kereta cepat. Dan saya yakin uangnya setiap tahun akan lebih banyak di situ,” ujar Purbaya di Wisma Danantara, Jakarta.

Purbaya menuturkan, pihak Danantara telah menyatakan akan mengkaji usulan tersebut dan mengajukan rencana baru ke pemerintah.

“Nanti kita tunggu seperti apa studinya. Yang jelas, saya tanya ke beliau tadi apakah di klausulnya ada yang bayar harus pemerintah? Kan yang penting, kalau saya tahu CDB (China Development Bank), mereka hanya minta struktur pembayarannya jelas. Jadi harusnya nggak ada masalah kalau Danantara yang bayar juga. Tapi nanti kita lihat hasilnya seperti apa dan kita tunggu perintah dari Presiden,” katanya.

Tag:  #tolak #bayar #utang #whoosh #pakai #apbn #menkeu #purbaya #danantara #cukup #mampu #bayar

KOMENTAR