Ekspor RI Naik 7,72 Persen, Mendag: Surplus Dagang 6 Bulan Berturut-Turut
- Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, melaporkan capaian positif kinerja perdagangan Indonesia.
Selama periode Januari-Agustus 2025, nilai ekspor Indonesia meningkat 7,72 persen menjadi 185,12 miliar dollar AS.
Sementara surplus perdagangan kumulatif mencapai 29,14 miliar dollar AS atau meningkat 53,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Dengan capaian itu, Indonesia telah mencatatkan surplus neraca perdagangan selama enam bulan berturut-turut sejak Mei 2020 hingga Agustus 2025.
”Dapat kami laporkan kepada Bapak-Ibu bahwa periode Januari-Agustus 2025 nilai ekspor Indonesia meningkat 7,72 persen atau senilai 185,12 miliar dollar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp171,86 miliar dollar AS,” ujar Budi saat gelaran pembukaan TEI ke-40 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10/2025).
“Sementara itu surplus perdagangan kumulatif sebesar 29,14 miliar dollar AS atau meningkat 53,3 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 19,1 miliar dollar AS. Dengan demikian tercatat sejak Mei 2020 hingga Agustus 2025 kita telah mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 6 bulan berturut-turut,” paparnya.
Ia yakin capaian kinerja ekspor tahun ini dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Lebih jauh, untuk memperluas jangkauan produk Indonesia di pasar global, Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka akses pasar Indonesia ke berbagai kawasan dunia melalui perjanjian perdagangan internasional.
“Hingga saat ini Indonesia memiliki 20 perjanjian perdagangan dan CEPA yang telah diimplementasikan. Selanjutnya kami sedang menyelesaikan proses ratifikasi 10 perjanjian perdagangan dan sedang dalam proses perundingan sebanyak 16 perjanjian perdagangan yang akan membuka lebih luas bagi akses pasar kita di luar negeri,” paparnya.
Dari 16 perjanjian perdagangan tersebut, pada tahun ini telah diselesaikan beberapa perundingan perdagangan pada Agustus 2005. Misalnya persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia–Peru (IP CEPA) yang ditandatangani pada 11 Agustus.
Lalu penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) di Ottawa, Kanada, Rabu (24/9).
Selain itu, konklusi negosiasi juga telah dilakukan untuk Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA), serta Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA).
“Kemudian penandatanganan konklusi negosiasi juga sudah dilakukan untuk IEU CEPA atau Indonesia European Union-CEPA, kemudian juga dengan Indonesia-Eurasian Economic Union-FTA atau I-EAEU FTA, serta Indonesia Tunisia FTA,” beber Mendag.
Menurutnya, rangkaian capaian tersebut merupakan langkah strategis yang sesuai dengan arahan Presiden dan menandai babak baru dalam perluasan jaringan perdagangan Indonesia ke berbagai kawasan penting dunia, yakni Amerika, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Eurasia, hingga Afrika.
“Rangkaian tersebut merupakan capaian strategis yang sesuai arahan Bapak Presiden dan menandai babak baru dalam perluasan jaringan perdagangan Indonesia ke berbagai kawasan penting dunia yaitu Amerika, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Eurasia hingga Afrika,” ucap Budi.
Tag: #ekspor #naik #persen #mendag #surplus #dagang #bulan #berturut #turut