Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif
Presiden RI Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat mencoba alat dan mesin pertanian.(Dok. Kementan)
10:28
13 Oktober 2025

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan produktivitas petani melalui program-program yang menyentuh kebutuhan petani secara langsung.

Ia mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) senantiasa berupaya menciptakan iklim yang kondusif di sektor pertanian dan memastikan setiap kebijakan tetap berjalan seiring dengan mekanisasi pertanian dan modernisasi di lapangan yang terus ditingkatkan.

Saat ini, Kementan tengah gencar memperluas distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk membantu proses tanam dan panen para petani.

“Sekarang di banyak wilayah, petani sudah tidak lagi kesulitan tenaga kerja, karena semua sudah dibantu dengan traktor dan alsintan modern. Mekanisasi ini betul-betul terasa manfaatnya di lapangan,” ujar Mentan Amran dalam keterangan resminya, Senin (13/10/2025).

Ia menilai, percepatan transformasi pertanian modern menjadi salah satu kunci untuk menjaga daya saing dan ketahanan pangan nasional.

Amran mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong agar setiap kebijakan pertanian memiliki dampak langsung terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Sepanjang 2025, Kementan mencatat tren positif di berbagai indikator utama sektor pertanian, antara lain harga komoditas strategis relatif stabil, inflasi pangan terkendali, dan meningkatnya pendapatan petani karena kenaikan nilai tukar petani (NTP).

Selain itu, langkah-langkah strategis, seperti penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP), optimalisasi cadangan pangan, serta dukungan pembiayaan pertanian juga memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

“Kami ingin memastikan petani sejahtera, harga stabil, dan produksi terus meningkat. Inilah arah besar pembangunan pertanian di era Presiden Prabowo Subianto: menjaga kedaulatan pangan dengan keberpihakan nyata kepada petani,” tegas Amran.

Tuai respons positif 

Kebijakan pertanian yang dilaksanakan Kementan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo mendapat respons positif dari sejumlah pengamat dan peneliti. Mereka menilai, kebijakan yang diterapkan semakin stabil dan memberi rasa tenang bagi petani.

Sejumlah pengamat dan peneliti menyebut, kebijakan pemerintah dalam menjaga harga gabah, memperluas mekanisasi, dan memperkuat dukungan bagi petani, telah mendorong peningkatan produktivitas sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Pandangan tersebut mengemuka dalam diskusi publik bertajuk “1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Apa Kabar Ketahanan Pangan?” yang digelar pada Sabtu (11/10/2025).

Salah satu pengamat yang hadir, Muhammad Maki dari Universitas Andalas, menyampaikan bahwa arah kebijakan pertanian pemerintah saat ini telah memberikan ketenangan dan rasa percaya diri baru bagi petani.

“Kita melihat bahwa di pertanian itu yang paling dibutuhkan adalah kestabilan. Karena risiko pertanian ini kan agak tinggi. Lalu yang kedua, produktif, pak. Saat ini, dari aspek petani, saat kita panen, ada jaminan harga pembelian dari pemerintah yang cukup tinggi. Itu menenangkan dan memotivasi,” ujar Maki.

Ia menilai, keberadaan jaminan harga pokok penjualan (HPP) merupakan bentuk perlindungan nyata bagi para petani.

Dengan adanya kebijakan tersebut, petani tidak lagi diliputi kekhawatiran saat memasuki musim panen karena harga gabah tetap berada di tingkat yang menguntungkan.

“Kebijakan pemerintah dalam memastikan harga gabah tetap tinggi membuat petani lebih bersemangat. Mereka merasa lebih tenang karena ada jaminan harga yang jelas,” jelas Maki.

Hal senada disampaikan oleh Budiawan Sidik Arifianto dari Litbang Kompas.

Hasil riset Litbang Kompas menunjukkan bahwa kebijakan menaikkan harga gabah kering panen (GKP) menjadi salah satu langkah yang paling diapresiasi masyarakat sepanjang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo.

“Sebagian besar responden yakin bahwa kebijakan menaikkan harga GKP dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 di awal tahun ini mampu menyejahterakan petani. Sekitar 77 persen responden menyatakan yakin bahwa kebijakan tersebut akan menyelamatkan petani,” jelas Budiawan.

Ia menambahkan, peningkatan harga gabah bukan hanya berpengaruh terhadap pendapatan petani, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap arah kebijakan pangan nasional yang lebih berkeadilan dan berpihak pada pelaku utama di sektor pertanian.

Amran mengaku bersyukur atas apresiasi berbagai pihak yang menilai kebijakan pertanian saat ini memberikan ketenangan bagi petani.

“Pemerintah memastikan ada jaminan harga pembelian gabah yang menguntungkan, agar petani tidak rugi dan tetap semangat menanam,” tegas Amran.

Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah perlu terus dijaga agar segala program dapat berjalan secara optimal.

Kolaborasi antara petani, pemerintah, swasta, dan akademisi diyakini akan semakin mempercepat terwujudnya ketahanan pangan nasional yang tangguh, modern, dan berkelanjutan.

“Kami tidak hanya bicara tentang produksi, tapi juga tentang kesejahteraan. Petani yang tenang dan sejahtera adalah kunci dari ketahanan pangan yang kuat. Dan itulah yang sedang kita bangun bersama,” ucap Amran.

Tag:  #kementan #komitmen #jaga #stabilitas #harga #tingkatkan #produktivitas #petani #pengamat #beri #respons #positif

KOMENTAR