



Sampoerna dan PMI Dorong Inovasi dan Investasi di Sektor Produk Tembakau
- PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bersama perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI), menegaskan komitmennya dalam mendorong inovasi berbasis sains dan memperkuat investasi strategis di sektor tembakau nasional. Fokus utama keduanya adalah pengembangan produk tembakau bebas asap sebagai bagian dari upaya transformasi industri menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di pasar global.
Dalam forum diskusi Technovation 2025 di Jakarta, Rabu (2/7), Senior Vice President External Affairs PMI Christos Harpantidis menyampaikan bahwa Indonesia memegang peran penting dalam ekosistem global PMI, tidak hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan produksi untuk kawasan Asia Pasifik.
"Inovasi tidak cukup hanya dengan teknologi baru, tetapi harus kontekstual dan responsif terhadap dinamika pasar lokal. Karena itu, Indonesia menjadi tempat strategis bagi kami untuk berinvestasi dan berkolaborasi lintas sektor," ujar Christos.
Sebagai wujud konkret, Sampoerna telah merealisasikan investasi senilai USD 330 juta atau setara Rp 5,3 triliun untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini menjadi pabrik pertama PMI di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia yang khusus memproduksi produk inovatif tanpa pembakaran.
Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi menjelaskan bahwa fasilitas tersebut tidak hanya memproduksi, tetapi juga dilengkapi Advanced Laboratory berstandar global yang menjadi pusat pengujian dan analisis produk. Laboratorium ini didukung oleh sekitar 200 tenaga ahli lokal, yang juga berperan dalam pengembangan produk untuk pasar global afiliasi PMI.
"Ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga pusat unggulan global dalam riset dan pengembangan produk tembakau bebas asap," urai Ivan.
Transformasi ini turut memberikan dampak ekonomi signifikan. Melalui ekosistem produk bebas asap, Sampoerna telah bermitra dengan lebih dari 600 UMKM di 20 kota, menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru, dan melibatkan lebih dari 150.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC) dalam distribusi produk.
Ivan menegaskan bahwa investasi Sampoerna tidak hanya berdampak pada aspek industri, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi nasional. "Mulai dari penciptaan lapangan kerja, penyerapan bahan baku lokal, peningkatan ekspor, hingga kontribusi terhadap kualitas kesehatan publik, semua adalah bagian dari kontribusi nyata kami terhadap pembangunan nasional," pungkasnya.
Tag: #sampoerna #dorong #inovasi #investasi #sektor #produk #tembakau