Investor Pemula, Lakukan 9 Hal Ini Sebelum Beli Saham IPO
Ilustrasi investasi, produk investasi.(FREEPIK/FREEPIK)
11:12
2 Juli 2025

Investor Pemula, Lakukan 9 Hal Ini Sebelum Beli Saham IPO

Membeli saham dalam penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) sering kali dianggap sebagai peluang emas bagi investor untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Tak heran, banyak investor pemula tergiur ikut serta saat perusahaan baru mencatatkan sahamnya di bursa.

Namun, di balik potensi tersebut, IPO juga menyimpan berbagai risiko yang tak boleh diabaikan. Tanpa pemahaman yang matang dan strategi yang tepat, investasi di saham IPO bisa berubah menjadi jebakan rugi.

Ilustrasi investasi saham. Apa itu short selling? Strategi ini memungkinkan investor meraih untung saat harga saham turun. Namun, potensi keuntungan sebanding dengan risikonya. Simak penjelasan lengkap mekanisme, ilustrasi, dan syaratnya di sini.PIXABAY/SERGEI TOKMAKOV Ilustrasi investasi saham. Apa itu short selling? Strategi ini memungkinkan investor meraih untung saat harga saham turun. Namun, potensi keuntungan sebanding dengan risikonya. Simak penjelasan lengkap mekanisme, ilustrasi, dan syaratnya di sini.

Oleh karena itu, penting bagi investor pemula untuk mengetahui berbagai hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan membeli saham perdana.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan investor pemula sebelum membeli saham IPO agar Anda membuat keputusan investasi yang cerdas dan terukur.

1. Lakukan riset menyeluruh tentang perusahaan

Investor pemula wajib menggali informasi mendalam tentang calon emiten. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan.

  • Pelajari laporan keuangan, pendapatan, laba, arus kas, dan tren profitabilitas minimal tiga tahun terakhir.
  • Pahami model bisnis, lini usaha, dan strategi perusahaan pasca?IPO.
  • Perhatikan sektor industri dan kondisi bisnis. Industri tumbuh positif memberikan potensi kinerja lebih baik.

2. Teliti tujuan perusahaan melakukan IPO

Baca dengan cermat apakah dana IPO akan digunakan untuk sebagai berikut.

  • Ekspansi bisnis (umumnya positif)
  • Melunasi utang (perlu hati?hati, tanda risiko tinggi).

Ilustrasi saham, IHSG. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, IHSG.

“Hati?hati dengan perusahaan yang berencana menggunakan dana IPO dengan porsi terbanyak untuk bayar utang. Cek juga cash flow?nya, karena itu jantungnya bisnis," kata pendiri @ngertisaham Frisca Devi Choirina, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

3. Analisis valuasi, apakah harga sesuai dan wajar?

Gunakan rasio Price-to?Earnings (P/E), Price-to?Book (P/B), bahkan PEG sebagai alat penilaian.

Bandingkan valuasi perusahaan dengan peers dalam industri untuk menghindari overvaluasi.

4. Kupas prospektus secara detail

Prospektus adalah acuan utama karena diawasi OJK dan menjadi sumber informasi resmi.

Prospektus memuat profil bisnis, laporan keuangan, risiko, rencana penggunaan dana, kebijakan dividen, dan struktur kepemilikan.

Investor perlu mengenali jumlah saham yang ditawarkan serta manajemen dan agen penjualan sebelum mengambil keputusan pembelian saham IPO.

5. Pastikan underwriter/penjamin emisi kredibel

Rekam jejak underwriter penting sebagai indikator kredibilitas IPO. Pastikan penjamin emisi memiliki reputasi di IPO sebelumnya dan tingkat oversubscribe (tanda permintaan tinggi).

6. Perhatikan minat pasar dan likuiditas

Cek book?building. Banyak peminat berarti jatah per investor kecil (indikasi permintaan tinggi).

Evaluasi juga likuiditasnya. Saham yang likuid mempermudah jual-beli tanpa menggerakkan harga terlalu jauh.

 

Ilustrasi saham. SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi saham.

7. Pantau tren dan sentimen pasar

Sentimen global dan kondisi pasar mempengaruhi performa IPO. Hindari membeli saat tren pasar sedang negatif.

Gunakan berita dan analisis untuk memahami emosi investor. Emosi berlebihan bisa memicu euforia dan volatilitas tinggi.

8. Buat rencana exit strategy

Tentukan dulu tujuan beli saham IPO, apakah trading cepat atau investasi jangka panjang.

Siapkan strategi saat lock-in berakhir, atau ketika target harga. Ini untuk meminimalisasi risiko turun mendadak.

9. Kelola risiko pribadi

Sesuaikan besaran dana dengan profil risiko. Jika profil risiko Anda moderat atau konservatif, jumlah dana IPO bisa dibatasi atau dihindari sama sekali.

Jangan terjebak FOMO (Fear of Missing Out). Analisis dan logika penting melebihi hype.

Investasi pada saham IPO menawarkan potensi keuntungan besar, namun disertai risiko tinggi apabila dilakukan tanpa persiapan.

Investor pemula dianjurkan melakukan analisis mendalam, mulai dari laporan keuangan dan prospektus, memahami tujuan IPO, menilai valuasi, hingga memantau sentimen pasar dan menyiapkan exit plan.

Disiplin dan rasionalitas menjadi kunci agar tidak terjebak oleh hype semata.

Dengan menerapkan checklist ini, investor pemula dapat meningkatkan kualitas keputusan dan meminimalkan risiko, menjadikan IPO sebagai bagian dari strategi investasi yang lebih matang.

 

Tag:  #investor #pemula #lakukan #sebelum #beli #saham

KOMENTAR