



Wamenperin Sebut Sri Mulyani Setujui Anggaran Rp 250 Miliar, Insentif Motor Listrik 2025 Segera Meluncur
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan bahwa anggaran untuk insentif motor listrik pada 2025 sudah disetujui oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebesar Rp 250 miliar.
Namun, realisasi anggaran tersebut akan dipastikan kembali oleh Kemenperin karena sebelumnya ada usulan skema insentif yang berbeda.
"Rapat terakhir itu secara langsung disetujui sebenarnya oleh Bu Menkeu, karena waktu itu kan nyari angkanya berapa terus ada apa enggak (anggaranya). Ketika kami sampaikan bahwa angkanya enggak besar, seperti yang dibayangkan," ujar Faisol di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
"Kira-kira (anggaran yang disetujui) Rp 250 miliar. Kan jadi enggak besar, jadi akhirnya beliau (Menkeu) memahami," tegasnya.
Faisol juga merespons soal kabar adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri kendaraan listrik karena permintaan pasar yang menurun.
Penurunan permintaan pasar sebelumnya dipengaruhi oleh kepastian kelanjutan insentif kendaraan listrik yang belum jelas.
Terkait hal itu, menurut Faisol, juga akan disampaikan kepada Menkeu.
"Kita minta lagi. Kita pastikan ke beliau karena waktu itu kan ada dua usulan. Kalau tidak salah (salah satu usulan) enggak yang seperti yang sebelumnya," ungkap Faisol.
"Tapi rupanya teman-teman nih para pelaku itu ingin (skema insentif) yang seperti tahun lalu," lanjutnya.
Faisol juga mengungkapkan bahwa pemberian insentif motor listrik 2025 akan dibahas kembali dalam waktu dekat oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan instansi terkait.
Diperkirakan pembahasan akan dilakukan pada Juli dan pemberian insentif sudah bisa diterapkan pada Agustus 2025.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pemerintah sudah menyetujui untuk memperpanjang subsidi pembelian motor.
Implementasinya tinggal menunggu aturan pastinya terbit. “Subsidi motor listrik (Rp 7 juta) harusnya masih tetap. Jumlahnya sudah setuju semua,” tutur Airlangga kepada media pada 7 Februari 2025.
Meski begitu, ia belum memastikan kapan aturan kebijakan tersebut akan terbit. Namun, akan diterbitkan sesegera mungkin.
Sebagai informasi, kuota awal sebanyak 50.000 unit motor listrik tercatat habis pada pertengahan 2024 lewat program subsidi.
Hal itu mengingat syarat pembelian motor listrik bersubsidi cukup simpel, yakni cukup menyertakan satu NIK KTP untuk satu unit produk.
Pemerintah pun sempat menambah kuota motor listrik subsidi sekitar 10.000-an unit pada Agustus 2024 dan lagi-lagi dengan cepat diserap masyarakat.
Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengaku bahwa pihaknya memang butuh kepastian apakah program subsidi motor listrik berlanjut atau tidak, termasuk mekanismenya.
Sebab, banyak konsumen yang menunda pembelian motor listrik selama belum ada kejelasan nasib subsidi atau insentif produk tersebut.
"Akibatnya, penjualan motor listrik turun sekitar double digit setelah subsidi berakhir," kata Budi pada 10 Januari 2025.
Tag: #wamenperin #sebut #mulyani #setujui #anggaran #miliar #insentif #motor #listrik #2025 #segera #meluncur