



Pantau Perang Iran-Israel, Kemenkeu Pastikan Kondisi Ekonomi hingga Pasar Keuangan Indonesia Masih Aman
– Kementerian Keuangan memastikan kondisi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia masih berada dalam situasi aman di tengah konflik antara Iran dan Israel yang terus berkembang.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, menyampaikan pemerintah terus memantau dinamika global yang bisa memengaruhi ekonomi nasional.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga rutin melakukan asesmen bersama untuk mengukur potensi risiko dari situasi global terhadap perekonomian dan pasar keuangan domestik.
“Hasil asesmen sejauh ini menunjukkan perkembangan global belum berdampak genting pada pasar keuangan Indonesia,” kata Deni saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/6/2025) malam.
Menurut dia, pelemahan pasar masih dalam batas wajar dan mencerminkan penurunan risk appetite yang lazim terjadi dalam mekanisme pasar. Dampaknya pun diperkirakan bersifat sementara.
Ia menambahkan, kondisi industri jasa keuangan, kinerja fiskal, dan ekonomi nasional saat ini masih stabil.
Tekanan dari sisi harga minyak juga dinilai belum signifikan. Dampak pada inflasi, terutama yang terkait bahan bakar minyak (BBM), masih bisa ditekan berkat skema subsidi dan kompensasi dari pemerintah.
“Masih terdapat ruang fiskal untuk menyerap risiko inflasi. Fungsi APBN sebagai shock absorber masih berjalan dengan baik,” kata Deni.
Pemerintah tetap bersiaga menghadapi kemungkinan risiko yang timbul akibat konflik, termasuk dengan menyiapkan langkah mitigasi awal dan memperkuat sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan.
Sementara itu, konflik Iran dan Israel terus berkembang. Sabtu (26/6/2025), Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran dalam aksi militer terbuka pertamanya terhadap negara itu.
Minggu (27/6/2025), parlemen Iran menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh kegiatan pelayaran. Langkah ini disebut sebagai upaya paling efektif untuk menekan negara Barat.
Anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran, Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, menyampaikan keputusan tersebut telah dicapai.
“Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” kata Kowsari, seperti disiarkan televisi Iran, Press TV.
Penutupan selat ini masih menunggu persetujuan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, yang dipimpin oleh perwakilan langsung dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Tag: #pantau #perang #iran #israel #kemenkeu #pastikan #kondisi #ekonomi #hingga #pasar #keuangan #indonesia #masih #aman