Perjanjian Perdagangan RI-Eurasia Hampir Rampung, Tujuan Ekspor Baru di Depan Mata
Presiden Prabowo Subianto dalam acara St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6/2025).(Dok. Tim Media Presiden Prabowo)
08:56
22 Juni 2025

Perjanjian Perdagangan RI-Eurasia Hampir Rampung, Tujuan Ekspor Baru di Depan Mata

- Pemerintah Indonesia dan pemerintah Rusia mengumumkan penyelesaian secara substantif perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA) atau perjanjian perdagangan bebas Indonesia dengan Uni Eurasia baru-baru ini.

Kesepakatan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev di St Petersburg, Rusia pada Kamis (19/6/2025).

Menko Airlangga mengatakan, kesepakatan ini menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eurasia, yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.

"Kedua pihak telah mencapai kesepakatan substantif pada seluruh area negosiasi. Proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan guna mempercepat pemberlakuan perjanjian," ujar Airlangga dilansir siaran pers di laman resmi Kemenko Perekonomian, Minggu (22/6/2025).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia dalam penyelesaian perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I?EAEU FTA) di forum SPIEF 2025.Dok. Kemenko Perekonomian Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia dalam penyelesaian perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I?EAEU FTA) di forum SPIEF 2025.Menurutnya, perjanjian ini membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao.

Di sisi lain, Indonesia juga mengharapkan peningkatan impor dari Uni Eurasia untuk sejumlah komoditas strategis, antara lain gandum, fosfat, batu bara, dan bahan baku pupuk kimia serta besi setengah jadi.

"Dengan jumlah populasi total mencapai lebih dari 460 juta jiwa antara Indonesia dan EAEU, perjanjian ini dipercaya akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, serta meningkatkan arus investasi dua arah antara Indonesia dan EAEU," tutur Airlangga.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada tim perunding atas diselesaikannya secara substantif Perundingan I-EAEU FTA.

"Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Mendag Slepnev juga mengucapkan terima kasih atas pencapaian hari ini yang sangat baik bagi kedua pihak untuk mendorong peningkatan hubungan perdagangan yang modern dan people-to-people contact.

“Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” kata Mendag Slepnev.

Untuk diketahui, sejak diluncurkan pada bulan Desember 2022 telah dilakukan sebanyak 5 (lima) kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi untuk penyelesaian I-EAEU-FTA.

Perjanjian perdagangan dengan EAEU merupakan bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke kawasan non-tradisional.

Wilayah Eurasia dipandang memiliki potensi besar sebagai tujuan ekspor dan sumber investasi strategis, dengan pertumbuhan PDB rata-rata kawasan EAEU mencapai 4,4 persen lebih tinggi dari rata-rata global.

Berdasarkan studi kelayakan bersama (Joint Feasibility Study), implementasi perjanjian diperkirakan akan mendorong ekspor Indonesia secara signifikan di sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya.

Pada periode Januari sampai dengan Maret 2025, perdagangan antara Indonesia dan EAEU tercatat mencapai 1,57 miliar dollar atau meningkat tajam sebesar 84,63 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Di luar perdagangan, Indonesia juga membuka peluang investasi dari negara-negara EAEU di sektor-sektor prioritas seperti industri pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan, dan pertanian.

Di sisi lain, realisasi investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia terus menunjukkan tren positif dengan nilai mencapai 273,7 juta dollar AS pada 2024.

"Melalui implementasi perjanjian perdagangan ini, Indonesia juga dapat menjadi pintu gerbang akses logistik dan distribusi ke Asia Tenggara, sementara EAEU dapat menjadi jalur masuk komoditi unggulan Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah," tambah Airlangga.

Tag:  #perjanjian #perdagangan #eurasia #hampir #rampung #tujuan #ekspor #baru #depan #mata

KOMENTAR