ESDM Siapkan Aturan Olah Uranium di Kalbar Untuk Pembangkit Nuklir
Ilustrasi uranium isotop U-235. Uranium jenis ini yang umumnya digunakan sebagai bahan bakar nuklir untuk reaktor nuklir hingga pembuatan senjata nuklir, seperti bom atom. (SHUTTERSTOCK/Barbol)
15:40
20 Juni 2025

ESDM Siapkan Aturan Olah Uranium di Kalbar Untuk Pembangkit Nuklir

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan aturan terkait pengolahan uranium menjadi bahan baku untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Adapun potensi uranium ditemukan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar) yang diperkirakan mencapai 24.112 ton.

"Ini kami lagi siapkan PP (Peraturan Pemerintah)-nya, mudah-mudahan dari PP-nya itu bisa diimplementasikan untuk pemurnian pengolahan bahan radioaktif itu bisa dimanfaatkan untuk energi," ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di kantornya, Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Ia menuturkan, pengolahan uranium masuk ke dalam wilayah usaha radioaktif. Pemerintah pun sedang menata perizinannya karena wilayah usaha radioaktif pengawasannya lebih ketat.

Pembahasan pengolahan radioaktif berupa uranium untuk PLTN ini akan melibatkan pula Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

"Jadi kami juga akan memperhatikan dari aspek lingkungan," kata dia.

Pemerintah berencana membangun PLTN dengan total kapasitas 500 megawatt (MW), yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034.

PLTN direncanakan dibangun di Sumatera dan Kalimantan dengan masing-masing berkapasitas 250 MW. Pasokan listrik dari PLTN ditargetkan mulai masuk ke jaringan PLN pada 2032-2033.

Yuliot mengatakan, pihaknya terus mempelajari teknologi yang akan digunakan untuk PLTN tesebut, yakni Small Modular Reactor (SMR). Ia bilang, negara yang saat ini memiliki teknologi SMR adalah Rusia dan China.

Maka dari itu, dirinya menunggu kepulangan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terlebih dahulu, yang mungkin saja dalam agenda mendampingi Presiden Prabowo ke Rusia terdapat pembahasan potensi kerja sama PLTN.

"Jadi untuk teknologi yang ditawarkan katanya itu ada dari China atau dari Rusia, ini mungkin dari kunjungan Pak Menteri kemarin, mungkin ada pembahasan. Kita tunggu penjelasan dari Pak Menteri," ucap Yuliot.

Tag:  #esdm #siapkan #aturan #olah #uranium #kalbar #untuk #pembangkit #nuklir

KOMENTAR