Menteri Yusril: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah dari Singapura Karena Abaikan Kepastian Hukum
Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra di kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).(KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari)
21:48
10 Juni 2025

Menteri Yusril: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah dari Singapura Karena Abaikan Kepastian Hukum

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, salah satu penyebab target pertumbuhan ekonomi Indonesia sulit dicapai karena mengabaikan sistem hukum.

Bahkan, kata dia, kepastian hukum menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggal dari Singapura dan Malaysia.

"Tanpa kepastian hukum yang adil, sulit bagi kita untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen yang kita harapkan. Kita jangan mengulang lagi kesalahan yang terjadi pada masa Orde Baru dahulu, (yang mana) pembangunan hukum kita selalu dikesampingkan," ujar Yusril saat memberikan sambutan di Hari Kewirausahaan Nasional 2025 di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. FREEPIK/PIKISUPERSTAR Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Yusril mengungkapkan, saat menjadi Menteri Kehakiman pada 1999 lalu, anggaran yang diberikan negara ke kementeriannya terendah kedua dari seluruh kementerian yang ada.

Saat ini pun menurutnya masih ada kecenderungan pemerintah yang ingin lebih fokus mencapai pertumbuhan ekonomi.

Padahal menjaga kepastian hukum menurut dia harus sering dengan target bidang ekonomi.

"Sekarang pun ada kecenderungan seperti itu, fokus kita kepada ekonomi, gegap gempita kita membangun ekonomi. Tapi kalau kita mengabaikan hukum, akhirnya upaya kita mengejar pertumbuhan ekonomi itu sulit untuk didapat," tegasnya.

"Mengapa negara tetangga kita, Malaysia dan Singapura sebagai satu contoh negara bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat daripada kita. Salah satu faktornya, mereka mewarisi tradisi hukum Inggris," ungkap Yusril.

Pakar hukum tata negara itu bilang, sistem hukum yang diadopsi oleh Malaysia dan Singapura memberikan asas kepastian dan ketegasan yang lebih kuat.

Dampak positifnya, kepastian hukum membuat investor lebih tertarik datang ke dua negara tetangga Indonesia itu.

"Hukumnya lebih ketat, lebih pasti. Dan itu memudahkan para pengusaha dan para investor asing Untuk datang ke Malaysia dan Singapura untuk menanamkan modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua negara itu," ungkapnya.

"Saya kira ini harus menjadi perhatian kita bersama," tambahnya.

Tag:  #menteri #yusril #pertumbuhan #ekonomi #indonesia #kalah #dari #singapura #karena #abaikan #kepastian #hukum

KOMENTAR