LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi ''Angin Segar'' di Semester II 2025
Ilustrasi saham, investasi saham, penguatan saham. (PIXABAY)
20:32
8 Juni 2025

LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi ''Angin Segar'' di Semester II 2025

– Kinerja indeks saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni LQ45, masih tertinggal dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hingga akhir perdagangan Kamis (5/6/2025), indeks LQ45 tercatat turun 3,02 persen sejak awal tahun. Sementara itu, IHSG justru mencatatkan penguatan 0,47 persen di periode yang sama dan ditutup di level 7.113,42.

Meski tertekan sepanjang tahun berjalan, sejumlah analis melihat potensi perbaikan kinerja indeks LQ45 di paruh kedua 2025.

“Secara teknikal, indeks LQ45 sudah menunjukkan pola uptrend. Ini didorong oleh pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar yang mulai menguat secara optimal,” ujar Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, kepada Kontan.

Nafan menambahkan, sentimen positif turut hadir dari stimulus ekonomi pemerintah yang mulai digelontorkan per 5 Juni 2025. Stimulus ini dinilai mampu mengangkat daya beli masyarakat dan mendongkrak sektor-sektor tertentu, terutama sektor konsumer.

Stimulus Ekonomi Dorong Konsumsi

Pemerintah telah mengumumkan sejumlah stimulus fiskal untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 di kisaran 5 persen, antara lain:

  • Diskon transportasi umum
  • Potongan tarif tol dan listrik
  • Bantuan sosial dan pangan
  • Subsidi upah (BSU)
  • Diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

“Stimulus ini akan meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat dan berpotensi memberikan dampak positif pada sejumlah sektor saham,” imbuh Nafan.

Pembagian Dividen

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyebutkan faktor eksternal seperti penurunan suku bunga The Fed serta kemungkinan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China juga akan memengaruhi pergerakan indeks LQ45.

Di sisi lain, ada peluang dari pembagian dividen. Sejumlah emiten dalam indeks LQ45 masih belum menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di mana pembagian dividen menjadi agenda utama.

Beberapa saham dikenal rutin memberikan dividen, seperti:

  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Sukarno Alatas, Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas, memperkirakan PTBA menjadi yang paling menarik dari sisi dividend yield. Dengan asumsi payout ratio 50 persen, yield PTBA untuk tahun buku 2024 diproyeksikan di angka 7,7 persen.

 

Saham Potensial Semester II-2025

Selain dividen, saham-saham undervalued dan berpotensi rebound juga patut dipantau. Sukarno merekomendasikan enam saham LQ45 yang masuk radar valuasi murah:

BBNI, BBTN, CTRA, INKP, ITMG, dan JMSR

Sementara itu, Maximilianus Nico Demus dari Pilarmas Investindo Sekuritas memberikan daftar saham pilihan yang menurutnya menarik untuk dicermati pada paruh kedua 2025, berikut dengan target harganya:

  • Saham ACES direkomendasikan dengan target harga di Rp 670.
  • Saham ADRO ditargetkan menguat ke level Rp 2.600.
  • Saham AKRA memiliki target harga di Rp 1.580.
  • Saham ARTO diproyeksikan menuju Rp 2.800.
  • Saham ASII ditetapkan dengan target di Rp 5.500.
  • Saham BBCA diperkirakan mencapai Rp 11.170.
  • Saham BBRI disasar naik ke level Rp 4.730.
  • Saham BBNI juga menjadi pilihan dengan target di Rp 4.300.
  • Saham BMRI direkomendasikan dengan target harga Rp 6.300.
  • Saham BRIS dibidik menuju Rp 3.500.
  • Saham EXCL diperkirakan menuju Rp 2.750.
  • Saham INDF ditargetkan di level Rp 9.300.
  • Saham ICBP diproyeksikan mencapai Rp 13.960.
  • Saham ITMG direkomendasikan dengan target tertinggi di Rp 26.300.
  • Saham JPFA berpotensi menguat ke Rp 2.300.

Kondisi dan Prospek LQ45 – Semester I & II 2025

  • Kinerja YTD LQ45: Turun 3,02 persen
  • IHSG YTD: Naik 0,47 persen
  • Stimulus pemerintah: Mulai berlaku 5 Juni 2025
  • Faktor penggerak: Konsumsi masyarakat, stimulus fiskal, sentimen global
  • Potensi penguat: Saham dengan dividen tinggi dan valuasi murah
  • Sektor menarik: Konsumer, tambang, dan perbankan

Tag:  #lq45 #masih #tertekan #stimulus #ekonomi #dividen #jadi #angin #segar #semester #2025

KOMENTAR