Coblosan Makin Dekat, Pemilih Muda Masih Belum Lihat Komitmen Paslon terhadap Isu Lingkungan
Festival Pemilu yang diinisiasi Bijak Memilih dan didukung oleh pilahpilih.id, kemarin Minggu (28/1). Komitmen ketiga paslon dalam isu lingkungan masih belum tampak meskipun hari coblosan makin dekat. (istimewa)
20:27
29 Januari 2024

Coblosan Makin Dekat, Pemilih Muda Masih Belum Lihat Komitmen Paslon terhadap Isu Lingkungan

- Hari pemungutan suara tinggal sekitar dua pekan saja. Namun sayangnya, dalam berbagai debat dan forum diskusi maupun kampanye, ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden (paslon) belum menunjukkan komitmen kuat terhadap isu lingkungan. Isu yang menjadi concern para pemilih muda.

Bahkan dalam acara Festival Pemilu yang diinisiasi Bijak Memilih dan didukung oleh pilahpilih.id, kemarin Minggu (28/1), tim pemenangan capres-cawapres dinilai belum mampu menjawab keresahan anak muda. Padahal semestinya, forum yang dihadiri ribuan calon pemilih muda dan pemula ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada calon pemilih mana paslon yang punya komitmen terhadap isu lingkungan.

"Para perwakilan tidak ada yang menyebutkan spesifik jumlah target bauran energi. Mereka hanya bilang transisi energi dari batu bara menjadi energi terbarukan sebagai salah satu prioritas. Normatif saja, tanpa ambisi yang jelas," kata Elok F. Mutia, Pemimpin Inisiatif PilahPilih, ditemui di sela kegiatan.

Dari survei yang melibatkan 1.035 pemilih muda, mayoritas memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan presiden-wakil presiden terpilih mendatang. Sayangnya, dalam acara tersebut, tim pemenangan ketiga paslon tidak ada yang menyinggung soal rencana pensiun dini PLTU sebagai salah satu penyumbang emisi karbon terbesar.

 

Mengenai keresahan anak muda terhadap isu transisi energi, co-captain dari paslon nomor urut 01, Tom Lembong menyampaikan bahwa pihaknya memberi tempat bagi transisi energi, mengganti pembangkit listrik berbahan fosil menjadi berbahan energi baru terbarukan (EBT). Utamanya adalah geothermal karena cadangan yang dimiliki mencapai 30.000 GW.

"Dimana yang terpasang baru 1.200 GW. Bagaimana caranya? Dengan menanggung renteng risiko dari eksplorasi. Karena risiko eksplorasi ini tinggi, tidak bisa cuma diserahkan ke swasta. Pemerintah harus memberi jaminan, selain itu juga tenaga surya kita yang luar biasa dan biomassa," jelasnya.

Sementara itu, anggota timses paslon nomor urut 3 Satya Heragandhi mengungkapkan hal senada tentang pemanfaatan sumber energi terbarukan. Menurutnya, energi matahari dan angin masih menemui kendalan intermiten. Sehingga, perlu dipikirkan sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan dari pagi hingga malam hari.

"Seperti geothermal, gas, dan sebagainya. Jadi, kita prioritaskan keduanya dari base dan energi terbarukan dan pelan-pelan kita tinggalkan fosil secara bertahap," ujarnya.

Di sisi lain, timses paslon nomor urut 02 Astri Feligent berpendapat, transisi ke energi baru terbarukan semestinya dilakukan tanpa mengorbankan potensi ekonomi Indonesia. "Ketika kita bicara hari ini mau transisi perlu kita ingat bahwa batu bara adalah salah satu penyumbang surplus ekonomi kita dan subsidi listrik dalam elektrifikasi seperti kendaraan listrik masih lebih baik, dibanding subsidi kendaraan BBM," imbuhnya.

Menanggapi jawaban tim pemenangan ketiga paslon terkait isu iklim dan lingkungan, akademiki FISIPOL UGM Mahesti Hasanah menyampaikan bahwa setiap calon pemimpin di ajang pemilu mendatang harus menyadari pentingnya kontekstualitas dengan isu yang berkembang saat ini. Untuk meraup suara pemilih muda, konteks lingkungan penting untuk dipahami.

Hal ini didukung dengan hasil survei yang dilakukan pilahpilih.id yang mengungkap 97 persen responden survei yang merupakan anak muda berpendapat akan sangat mempertimbangkan dan cukup mempertimbangkan masalah lingkungan saat memilih pemimpin di pemilu 2024.

Ini artinya, isu lingkungan menjadi faktor kunci bagi pemilih muda dalam pesta demokrasi mendatang. "Nah artinya apa? Kalau pemimpin tidak kontekstual dan aware soal ini, maka tidak bisa adaptasi. Sementara porsi pemilih pemula dan anak muda itu sangat tinggi dan anak muda saat ini memanfaatkan media untuk menyuarakan keresahan mereka termasuk dalam isu lingkungan dimana mereka terdampak secara langsung," jelas Mahesti.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Jazilul Fawaid dari PKB yang mendukung Pasangan Calon Nomor Urut 1, Ade Armando dari PSI pendukung Paslon Nomor Urut 2, serta Masinton Pasaribu dari PDIP yang mendukung Paslon Nomor Urut 3.

Sebelumnya, survei daring yang dilakukan oleh pilahpilih.id terhadap pemilih muda dari 36 provinsi juga mengungkap bahwa 90 persen responden khawatir terhadap masa depan lingkungan. Selain itu, temuan di survei pilahpilih.id juga menunjukkan bahwa 87 persen pemilih muda merasa bahwa isu lingkungan belum cukup dibahas secara mendalam di berbagai diskusi politik menjelang pemilihan umum.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #coblosan #makin #dekat #pemilih #muda #masih #belum #lihat #komitmen #paslon #terhadap #lingkungan

KOMENTAR