Kritik RUU Pajak Trump, Elon Musk: ''KILL the BILL''
CEO Tesla Elon Musk menerima kunci dari Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih pada 30 Mei 2025 di Washington, DC. Musk, yang menjabat sebagai penasihat Trump dan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan perannya dalam pemerintahan Trump untuk kembali fokus pada bisnisnya.(KEVIN DIETSCH / AFP)
11:08
5 Juni 2025

Kritik RUU Pajak Trump, Elon Musk: ''KILL the BILL''

- Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, kembali menjadi sorotan setelah melontarkan kritik tajam terhadap RUU pemotongan pajak yang tengah didorong Presiden Donald Trump di Kongres AS.

Melalui akun media sosial X miliknya Rabu (4/6/2025) waktu setempat, Musk menyebut rancangan undang-undang tersebut sebagai bentuk “perbudakan utang” bagi rakyat Amerika dan mendesak para legislator membatalkannya.

“Hubungi senator Anda. Hubungi anggota kongres Anda. Membuat Amerika bangkrut itu tidak oke!” tulis Musk dalam salah satu unggahannya, seraya menyerukan kepada publik untuk menolak RUU tersebut.

"KILL the BILL," tambah dia dalam huruf kapital.

.

Tak hanya berhenti di situ, Musk juga menegaskan perlunya merancang ulang RUU anggaran tersebut agar tidak memperbesar defisit dan menaikkan plafon utang hingga 5 triliun dollar AS. “Sebuah RUU baru perlu disusun ulang agar tidak menambah beban utang negara secara masif,” tulisnya.

Serangan Musk terhadap kebijakan fiskal Trump dimulai pada Selasa (3/6/2025), saat ia menyebut RUU tersebut—yang oleh Trump dijuluki sebagai “RUU yang besar dan indah”—sebagai “kekejian yang menjijikkan."

Sejak saat itu, lebih dari dua lusin unggahan dan repost Musk di platform X memuat kritik terhadap RUU tersebut maupun isu terkait, seperti krisis utang nasional Amerika Serikat.

Latar Belakang: Kepentingan Bisnis hingga Perbedaan Pandangan

Menurut laporan NBC News, salah satu pemicu kemarahan Musk adalah penghapusan insentif pajak kendaraan listrik dalam RUU tersebut. Selama ini insentif tersebut mendukung penjualan mobil listrik Tesla. Hal ini pun dinilai berdampak langsung pada bisnisnya.

Musk sebelumnya sempat menjadi bagian dari pemerintahan Trump sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE), kelompok kerja yang bertugas merampingkan birokrasi pemerintah. Namun, ia mundur beberapa hari sebelum melancarkan kritik publik terhadap RUU pajak itu.

NBC juga melaporkan sejumlah konflik lain antara Musk dan pemerintahan Trump. Salah satunya terkait penolakan Gedung Putih terhadap usulan Musk agar Federal Aviation Administration (FAA) mengelola jaringan satelit Starlink miliknya. Selain itu, nama calon yang diajukan Musk untuk memimpin NASA juga ditolak Trump.

Selain itu juga sempat muncul pembicaraan untuk memperpanjang masa jabatan Musk sebagai “pegawai pemerintah khusus” di luar batas waktu legal 130 hari, namun usulan itu juga ditolak.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di Oval Office Gedung Putih, Washington DC, 5 Mei 2025.AFP/JIM WATSON Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di Oval Office Gedung Putih, Washington DC, 5 Mei 2025.Respons Trump: Diam, Tapi Repost

Meski belum memberikan tanggapan langsung terhadap kritik terbuka Musk, akun resmi Donald Trump di platform Truth Social pada Rabu sore justru memposting ulang tangkapan layar Musk yang sebelumnya berterima kasih kepada Trump karena diberi kepercayaan memimpin DOGE.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih terkait serangan bertubi-tubi dari Musk terhadap RUU tersebut.

RUU Pajak Dikritik dari Berbagai Arah

Musk bukan satu-satunya pihak yang menentang RUU ini. Senator Ron Johnson dari Partai Republik turut mengecam RUU belanja tersebut sebagai “tidak bermoral” dan menyatakan penolakannya secara terbuka.

Menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), RUU itu berpotensi menambah defisit anggaran hingga 2,4 triliun dollar AS.

RUU pajak yang diajukan Trump sejatinya bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi melalui pemotongan pajak korporasi dan individu.

Namun, kritik terus mengalir karena dikhawatirkan memperburuk kondisi fiskal negara dan memperbesar ketimpangan.

 

Tag:  #kritik #pajak #trump #elon #musk #kill #bill

KOMENTAR