



Negosiasi Tarif Trump, Proposal Indonesia: Beli Minyak Mentah hingga Gandum dari AS
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Secretary of Commerce Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick untuk menegosiasikan kebijakan tarif perdagangan sebesar 32 persen.
Ini menjadi kesempatan yang baik untuk Indonesia karena dapat diterima ajakan negosiasinya pada pekan-pekan pertama pemberlakuan penundaan tarif resiprokal.
Sebelum Indonesia, ada beberapa negara seperti Jepang dan Argentina yang juga baru melakukan negosiasi.
"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).
Dalam pertemuannya, Indonesia menyodorkan sejumlah penawaran untuk meningkatkan pembelian dan impor Indonesia dari AS untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS.
Pertama, Indonesia menawarkan untuk meningkatkan impor energi dari AS, berupa minyak mentah, LPG, dan bensin.
Kedua, peningkatan impor produk pertanian dari AS seperti kedelai, bungkil kedelai, dan gandum yang memang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di Indonesia.
Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk kerja sama di bidang critical minerals, dukungan investasi AS, dan juga komitmen untuk menyelesaikan permasalahan Non-Tariff Barrier (NTB) yang menjadi perhatian pihak pengusaha AS di Indonesia.
Belum dapat dipastikan berapa banyak yang akan digelontorkan pemerintah untuk melaksanakan tawaran-tawaran tersebut.
Namun, pada konferensi pers sebelumnya, Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia berencana membeli sejumlah produk AS senilai 18 miliar-19 miliar dollar AS.
ilustrasi tarif trumpSecretary Lutnick mengapresiasi komitmen dan proposal yang diajukan Indonesia untuk menegosiasikan tarif AS tersebut.
Dia menilai apa yang ditawarkan dan diminta Indonesia ini saling menguntungkan kedua negara.
Tawaran dari Indonesia ini berbeda dengan beberapa negara lain yang juga baru saja mengajukan proposal dan belum diterima oleh pihak AS.
Untuk itu, pihak AS menyetujui rencana target negosiasi yang akan diselesaikan dalam 60 hari ke depan.
AS juga menyarankan untuk langsung menyusun jadwal pembahasan teknis secara detail dengan pihak Department of Commerce dan United States Trade Representative (USTR).
"Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan," kata Lutnick.
Tag: #negosiasi #tarif #trump #proposal #indonesia #beli #minyak #mentah #hingga #gandum #dari