Ribuan Sapi Impor Tiba dari Australia, Tak Cuma untuk Stabilkan Harga
Ilustrasi sapi.(UNSPLASH/ALEX BAKER)
09:12
22 Februari 2025

Ribuan Sapi Impor Tiba dari Australia, Tak Cuma untuk Stabilkan Harga

- Sebanyak 3.200 sapi impor dari Darwin, Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (20/2/2025) petang.

Impor dilakukan PT Lembu Jantan Perkasa yang merupakan anggota dari Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo).

“Tadi pagi Pak Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Agung Suganda) langsung menyaksikan pembongkaran,” kata Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano kepada Kompas.com, Jumat (21/2/2025).

Ilustrasi sapi, sapi impor.PIXABAY/NICKYPE Ilustrasi sapi, sapi impor.

Stabilkan harga dan peningkatan produksi

Joni mengatakan, dari jumlah tersebut, 200 ekor sapi merupakan sapi indukan atau betina produktif untuk memproduksi anakan sapi potong.

“Untuk mendukung program peningkatan produksi susu dan daging nasional (P2SDN),” kata Joni.

Kemudian, 3.000 ekor sapi merupakan sapi bakalan untuk digemukkan dan dipotong. Penambahan pasokan ini untuk menstabilkan harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.

“Ini upaya menambah pasokan sapi dalam penyediaan daging sapi segar yang cenderung meningkat pada menjelang bulan ramadhan),” ucap Joni.

Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Besar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Jakarta telah melakukan pemeriksaan sapi-sapi impor tersebut.

Namun, berdasarkan keterangan Barantin, ada 2.449 ekor sapi impor dari Australia yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Karantina Jakarta memeriksa 184 ekor indukan dan 2.265 ekor bakalan yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan dokumen di atas kapal, sebelum hewan-hewan tersebut didistribusikan ke Instalasi Karantina Hewan," kata Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin Sriyanto dalam keterangannya, Jumat, dikutip dari Antara.

Ilustrasi sapi. PIXABAY/CHRISTIAN B Ilustrasi sapi. Sriyanto turut menyaksikan proses pembongkaran sapi di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut.

Ia mengatakan, Barantin memastikan sapi-sapi impor tersebut bebas dari Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

"Proses karantina ini sangat penting untuk memastikan sapi impor yang masuk ke Indonesia sehat dan bebas penyakit. Perlakuan berupa disinfeksi dan vaksinasi menjadi langkah krusial dalam mencegah penyebaran penyakit seperti PMK dan LSD,” kata Sriyanto.

Sapi impor masuk sejak Desember 2024

Kementerian Pertanian memproyeksikan akan mengimpor satu juta ekor sapi untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan. Impor sapi ini juga untuk mendukung program makan bergizi gratis.

Dalam catatan Kompas.com, impor sapi di pemerintahan Prabowo telah dimulai sejak Desember 2024.

Pada tahap tersebut, 50 ekor sapi perah bunting berjenis Friesian Holstein (FH) tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (4/11/2024).

Sapi-sapi yang didatangkan sudah dalam keadaan bunting dengan usia bervariasi, yakni antara 3 hingga 7 bulan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengatakan bahwa kedatangan sapi perah bunting ini merupakan bagian dari rencana blueprint atau cetak biru Kementan dalam mendorong peran investor untuk meningkatkan populasi sapi perah di Indonesia.

“Kehadiran sapi perah bunting ini diharapkan dapat mendukung program makan bergizi gratis dan minum susu yang digalakkan pemerintah,” kata Agung.

Gejala PMK pada Sapi dan Kambing.PIXABAY/FRANCESCO PITARRESI Gejala PMK pada Sapi dan Kambing.

Rencana tersebut juga sejalan dengan target pemerintah untuk menambah 1 juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan.

"Kedatangan sapi perah bunting ini merupakan wujud komitmen nyata sektor swasta untuk berperan dalam percepatan investasi di Indonesia,” ujar Agung.

Adapun Kementerian Pertanian menargetkan impor sapi hidup 400.000 ekor pada tahun ini. Rinciannya, 200.000 ekor sapi perah dan 200.000 ekor sapi potong atau pedaging.

Nantinya, sapi-sapi tersebut akan dibudidayakan di Indonesia. Sapi indukan tersebut akan disebar ke berbagai peternak, baik skala kecil maupun besar, melalui pola kemitraan.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #ribuan #sapi #impor #tiba #dari #australia #cuma #untuk #stabilkan #harga

KOMENTAR