IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Lesu

- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/2/2025).

Sementara itu, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.871,00 atau naik 40,12 poin (0,59 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 6.830,88.

Sebanyak 243 saham melaju di zona hijau dan 85 saham di zona merah. Sedangkan 205 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 669,21 miliar dengan volume 665,32 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa data perekonomian Jepang menjadi salah satu katalis positif bagi pergerakan pasar di kawasan Asia.

Pertumbuhan ekonomi Jepang (GDP) annualized naik menjadi 2,8 persen secara kuartalan dibandingkan sebelumnya 1,7 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jepang yang solid semakin memberikan keyakinan lebih kepada Bank Sentral Jepang untuk mendapatkan kepercayaan yang lebih besar untuk bisa menaikkan tingkat suku bunga sesuai dengan proyeksi mereka.

"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.800–6.900," kata dia dalam analisisnya, Selasa (18/2/2025).

Sementara itu, bursa kawasan Asia mayoritas menguat, dengan Strait Times naik 0,13 persen (5,07 poin) di level 3.909,92,  Nikkei 225 naik 0,40 persen (156,5 poin) ke level 39.361,00, dan Hang Seng naik 0,81 persen (182,52 poin) ke level 22.798,75. Sedangkan Shanghai Composite turun 0,21 persen (7,02 poin) di level 3.348,81.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.13 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.252,5 per dollar AS atau melemah 24,5 poin (0,15 persen) dibandingkan penutupan kemarin Rp 16.227,5 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa indeks dollar AS pagi ini sedikit lebih kuat dibandingkan pagi sebelumnya, bergerak di kisaran 106,88.

Penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya dibayangi oleh kekhawatiran perang dagang akibat kebijakan tarif impor baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut dia, kenaikan tarif ini bisa berimbas pada kenaikan harga-harga atau inflasi di dalam negeri AS sendiri, sehingga bisa mendorong Bank Sentral AS untuk tidak memangkas suku bunga acuannya lagi.

Ekspektasi kebijakan bank sentral AS, The Fed, tersebut juga dijelaskan secara implisit oleh dua petinggi The Fed semalam, yaitu Michelle Bowman dan Patrick Harker.

"Rupiah berpotensi mendapatkan tekanan terhadap dollar AS hari ini karena sentimen di atas. Setelah menyentuh support penting di kisaran 16.190-an kemarin, rupiah hari ini bisa mencoba bergerak melemah ke arah 16.260-16.280 dengan support di kisaran 16.190," terang dia.

Tag:  #ihsg #awal #sesi #lanjutkan #kenaikan #rupiah #lesu