![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Ironi Antrian Mengular Elpiji 3 Kg di Tengah Angka Kemiskinan Terendah](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/kompas/ironi-antrian-mengular-elpiji-3-kg-di-tengah-angka-kemiskinan-terendah-1244500.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Ironi Antrian Mengular Elpiji 3 Kg di Tengah Angka Kemiskinan Terendah
- Antrean mengular untuk membeli elpiji 3 kilogram (kg) menjadi pemandangan yang banyak ditemukan di pangkalan elpiji berbagai daerah.
Ini tidak terlepas dari keputusan pemerintah yang sempat melarang pengecer untuk menjual elpiji tabung gas melon.
Ironisnya, antrian panjang itu terjadi di tengah "angka" yang menunjukkan, tingkat kemiskinan Indonesia berada di level terendah sepanjang masa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, per September 2024, tingkat kemiskinan Indonesia turun ke level 8,57 persen, lebih rendah dari sejumlah negara tetangga, bahkan negara maju.
Meskipun jumlah penduduk miskin tercatat terus menurun, antrian elpiji mengular di berbagai daerah menjadi bukti nyata bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan "bantuan" dari pemerintah.
Jadi, apakah permasalahan tingginya serapan elpiji 3 kg selama ini sebatas "kebocoran"?
Masih dapat dipercayakah standar angka kemiskinan Indonesia saat ini?
Cari tahu jawabannya di episode terbaru Filonomics:
Tag: #ironi #antrian #mengular #elpiji #tengah #angka #kemiskinan #terendah