Sudah Februari, Kenapa Harga MinyaKita Masih Mahal? Ini Temuan DMSI
Ilustrasi Minyakita, harga Minyakita. Minyakita merupakan merek minyak goreng curah pemerintah yang aman dari kenaikan PPN 12 persen tahun depan. (SHUTTERSTOCK/VERONIKAA4)
18:04
12 Februari 2025

Sudah Februari, Kenapa Harga MinyaKita Masih Mahal? Ini Temuan DMSI

- Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengungkapkan setidaknya ada dua penyebab harga minyak goreng MinyaKita masih melambung hingga Februari 2025.

Salah satu penyebabnya, pedagang pasar melakukan re-packing MinyaKita, kemudian dijual dengan harga tinggi.

Sahat mengatakan, disparitas harganya sampai Rp 3.000 hingga Rp 4.000 dibanding harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp 15.700 per liter.

“Ini disebabkan banyak pelaku-pelaku pasar itu membeli dengan borongan besar dan menyobek harga Rp 15.700 per liter, kemudian dikemas kembali, bisa naik margin Rp 2.000 per liter, ini berbahaya," ujar Sahat dalam rapat koordinasi SPHP oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) secara daring, Rabu (12/2/2025).

Penyebab lainnya adalah naiknya harga bahan minyak goreng, yakni crude palm oil (CPO) di pasar dunia.

Sahat menyebutkan, pemakaian minyak sawit untuk program biodiesel 40 persen (B40) menyebabkan permintaan pasar internasional terhambat.

“Harga kita sekarang itu di pasar CPO, sesuai dengan perkembangan pasar luar negeri, CPO sekarang itu naik kira-kira lima persen dibandingkan dengan harga di Januari kemarin. Harga Januari itu Rp 13.500, sekarang sudah Rp 14.700,” kata Sahat.

Sementara itu, versi Menteri Perdagangan Budi Santoso, salah satu penyebab harga MinyaKita melambung karena distributor menaikkan harga sebelum minyak sampai ke pengecer.

Salah satu contohnya terjadi di Rajeg, Kabupaten Tangerang. Distributor tingkat dua (D2), PT NNI, disegel Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Jumat (24/1/2025).

“Harga yang dijual Rp 15.500 per liter. Seharusnya harganya Rp 14.500 karena PT NNI adalah repacker atau D2. Jadi ini tidak sesuai. Ini salah satu indikasi penyebab harga MinyaKita masih naik,” kata Budi usai menyegel PT NNI.

Harga MinyaKita rata-rata secara nasional masih berada di angka Rp 17.000 per liter. Angka ini lebih tinggi dibanding HET yang ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #sudah #februari #kenapa #harga #minyakita #masih #mahal #temuan #dmsi

KOMENTAR