![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Fahri Hamzah: Efisiensi Anggaran Strategi Ajak Birokrasi Berpikir Kritis](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/06/kompas/fahri-hamzah-efisiensi-anggaran-strategi-ajak-birokrasi-berpikir-kritis-1146640.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Fahri Hamzah: Efisiensi Anggaran Strategi Ajak Birokrasi Berpikir Kritis
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah meminta semua pihak untuk tidak salah membaca keputusan efisiensi anggaran kementerian/lembaga.
Fahri mengatakan, efisiensi anggaran merupakan strategi Presiden Prabowo Subianto agar birokrasi berpikir lebih kritis.
“Jadi gini, jangan salah membaca langkah Pak Prabowo soal anggaran. Ini adalah strategi Pak Prabowo untuk mengajak birokrasi berpikir lebih kritis tentang semua penyelenggaraan negara yang kita laksanakan,” kata Fahri usai rapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
Ilustrasi rupiah, uang rupiah.
Menurut dia, efisiensi anggaran akan membuat kementerian/lembaga berpikir terkait program-program yang benar-benar menyasar masyarakat.
“Jadi, beliau ngajak berpikir dulu ini. Kalau saya, saya sangat happy dengan yang disebut efisiensi ini. Dahsyat sekali ini langkah,” tutur Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu.
Fahri mengatakan, kementerian/lembaga akan refocusing anggaran setelah efisiensi.
“Jangan-jangan anggaran banyak tapi tidak sampai kepada rakyat. Nah, ini yang kita akan kritisi sekarang ini. Jadi, ini semua positif,” kata Fahri.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar kementerian/lembaga menghemat anggaran.
Sejumlah kementerian/lembaga mulai menghitung ulang pengeluaran mereka, agar anggaran yang dihemat sesuai dengan target pemerintah pusat, yaitu sebesar Rp 306,6 triliun.
Lewat instruksi presiden (inpres), Prabowo meminta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah melakukan review sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.
Instruksi itu juga merinci jumlah efisiensi anggaran yang diperlukan, yakni senilai Rp 306,6 triliun anggaran belanja negara yang terdiri atas anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) tahun 2025 sebesar Rp 256,1 triliun, dan transfer ke daerah sebesar Rp 50,5 triliun.
Tag: #fahri #hamzah #efisiensi #anggaran #strategi #ajak #birokrasi #berpikir #kritis