Inflasi Melandai, BI: Harga Konsumen Januari 2025 Catat Deflasi 0,76 Persen
Ilustrasi deflasi. Apa itu deflasi. Deflasi adalah. Dampak deflasi. Penyebab deflasi.(SHUTTERSTOCK/HADAYEVA SVIATLANA)
13:08
4 Februari 2025

Inflasi Melandai, BI: Harga Konsumen Januari 2025 Catat Deflasi 0,76 Persen

- Bank Indonesia (BI) melaporkan, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2025 menurun dibandingkan bulan sebelumnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK Januari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,76 persen secara bulanan (mtm), sehingga secara tahunan inflasi IHK menurun menjadi 0,76 persen secara tahunan (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57 persen secara tahunan (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, deflasi disebabkan oleh kelompok administered prices, terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik.

Menurut dia, inflasi IHK yang terjaga rendah merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

"Ke depan, Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2025," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (4/2/2024).

Ia menambahkan, inflasi inti tetap terjaga rendah. Inflasi inti pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,30 persen secara bulanan (mtm), atau meningkat dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen secara bulanan (mtm).

Perkembangan inflasi inti tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas global dan pola musiman awal tahun, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.

Adapun, realisasi inflasi inti pada Januari 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan biaya sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti Januari 2025 tercatat sebesar 2,36 persen secara tahunan (yoy), atau meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,26 persen secara tahunan (yoy).

Lebih lanjut, Denny bilang, inflasi kelompok volatile food meningkat. Kelompok volatile food pada Januari 2025 mengalami inflasi sebesar 2,95 persen secara bulanan (mtm), atau meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,04 persen secara bulanan (mtm).

Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas aneka cabai dan daging ayam ras. Peningkatan inflasi VF dipengaruhi oleh kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi di sejumlah sentra produksi utama yang memengaruhi produksi komoditas aneka cabai dan peningkatan biaya input produksi pakan dan bibit untuk komoditas daging ayam ras.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,07 persen secara tahunan (yoy), atatu meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen secara tahunan (yoy). Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi erat Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

Di samping itu, BI melaporkan kelompok administered prices mengalami deflasi. Kelompok administered prices pada Januari 2025 mengalami deflasi sebesar 7,38 persen secara bulanan (mtm), atau menurun dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan (mtm).

Ia memerinci, deflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik seiring implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA dan normalisasi tarif angkutan pasca periode HBKN Nataru.

"Secara tahunan, deflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 6,41 persen secara tahunan (yoy), atau menurun dari realisasi bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,56 persen secara tahunan (yoy)," tutup dia.

Editor: Agustinus Rangga Respati

Tag:  #inflasi #melandai #harga #konsumen #januari #2025 #catat #deflasi #persen

KOMENTAR