Boeing Catatkan Kerugian Tahunan Rp 177,45 Triliun, Terbesar Sejak 2020
Ilustrasi pesawat Boeing 787 Dreamliner. (WIKIMEDIA COMMONS/ANDRE DU-PONT)
07:08
29 Januari 2025

Boeing Catatkan Kerugian Tahunan Rp 177,45 Triliun, Terbesar Sejak 2020

- Perusahaan produsen pesawat terbang asal AS, Boeing Company, melaporkan kerugian tahunan sebesar 11,83 miliar dollar S atau sekira Rp 177,45 triliun (kurs Rp 15.000 per dollar AS) yang merupakan kerugian terbesar sejak tahun 2020.

Pada 2020, Boeing menghadapi larangan terbang untuk pesawat terlarisnya, 737 Max, setelah dua kecelakaan fatal dan dampak pandemi Covid-19.

Hal ini menjadi tantangan bagi CEO Boeing, Kelly Ortberg, saat perusahaan harus bersaing ketat dengan perusahaan sainganya, Airbus, terutama dalam pengiriman pesawat. 

Dikutip dari CNBC, kerugian Boeing terjadi saat perusahaan sedang berupaya memperbaiki masalah di unit komersial dan pertahanannya. kerugian juga terjadi sebagai dampak dari pemogokan oleh pekerja pabrik Pantai Barat AS.

Bagi Ortberg, ia harus menjawab keraguan investor lantaran Boeing mencatatkan kerugian tahunan yang keenam secara beruntun. Ia sendiri mengatakan bahwa pengiriman Boeing 737 Max akan mencapai di atas 30-an Januari ini, dibanding 17 pengiriman per Desember 2024. 

"Kami sedikit di atas dari yang saya harapkan," kata Ortberg, dikutip dari CNBC. 

Ia juga optimistis Boeing akan mencapai kas positif pada semester II 2025, setelah merugi lebih dari 14 miliar dollar AS atau sekira Rp 210 triliun (kurs Rp 15.000 per dollar AS)sepanjang 2024. 

Usai komen Ortberg ini, saham Boeing ditutup naik 6 persen pada penutupan perdagangan Selasa, 28 januari 2025. 

Boeing sendiri mengalami kerugian sebesar 3,86 miliar dollar AS (Rp 57,9 triliun) selama tiga bulan terakhir tahun 2024. 

Sebagian besar kerugian, sekitar 3 miliar dollar AS (Rp 45 triliun), berasal dari unit pesawat komersial serta bisnis pertahanan dan luar angkasanya. Ini mencakup berbagai pesawat, mulai dari Boeing 767, KC-46 tanker, hingga dua unit 747 yang telah lama tertunda dan akan digunakan sebagai pesawat baru Air Force One.

Pendapatan Boeing juga turun 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi 15,2 miliar dollar AS (Rp 228 triliun).

Ortberg mengatakan bahwa perusahaan saat ini fokus untuk menstabilkan produksi, memperbaiki budaya perusahaan, dan kembali memusatkan perhatian pada bisnis utamanya.

“Kami juga sedang mempersiapkan langkah ke depan dengan terus berinvestasi dalam bisnis utama kami, sambil menyederhanakan portofolio di area yang bukan merupakan bagian inti dari masa depan kami,” kata Ortberg.

 

Tag:  #boeing #catatkan #kerugian #tahunan #17745 #triliun #terbesar #sejak #2020

KOMENTAR