Cek Jadwal Terbang sampai 4 Desember, Banyak Pesawat Harus Diperbaiki
- Sejumlah maskapai di Indonesia tengah menghadapi potensi gangguan operasional menyusul instruksi perbaikan wajib pada pesawat Airbus seri A320.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) meminta seluruh penumpang yang akan terbang pada 30 November–4 Desember 2025 untuk segera mengecek dan mengonfirmasi jadwal penerbangan.
Itu karena banyaknya pesawat Airbus yang harus diperbaiki, bisa menyebabkan penundaan hingga pembatalan.
6.000 pesawat Airbus kena gangguan akibat radiasi matahari
Instruksi perbaikan ini muncul setelah Airbus menemukan bahwa radiasi matahari intens dapat mengganggu Elevator Aileron Computer (ELAC), komputer kendali penting pada pesawat A318, A319, A320, dan A321.
Temuan tersebut merupakan tindak lanjut dari Kelaikudaraan Darurat yang dikeluarkan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) pada 28 November 2025 dan berlaku mulai 30 November 2025.
Menurut laporan internasional, termasuk BBC, sekitar 6.000 pesawat Airbus A320 di seluruh dunia terdampak. Dari jumlah tersebut:
5.100 pesawat dapat kembali beroperasi setelah pembaruan software selama kurang-lebih 3 jam.
Sementara 900 pesawat versi lama membutuhkan penggantian fisik komputer ELAC dan tidak boleh mengangkut penumpang sebelum perbaikan selesai.
Berawal dari insiden turbulensi JetBlue Oktober 2025
Masalah ini terungkap setelah penyelidikan insiden penurunan ketinggian drastis pada penerbangan JetBlue Airways rute AS–Meksiko pada Oktober 2025, yang menyebabkan 15 penumpang terluka dan memaksa pesawat mendarat darurat di Florida.
Airbus kemudian menemukan bahwa pada kondisi tertentu, perangkat lunak pengukur elevasi dapat mengalami gangguan data akibat paparan radiasi matahari di ketinggian tinggi.
38 pesawat Airbus di Indonesia harus diperbaiki
Indonesia mengoperasikan 207 pesawat Airbus seri A320, di bawah enam maskapai:
- Batik Air
- Super Air Jet
- Citilink Indonesia
- Indonesia AirAsia
- Pelita Air
- TransNusa
Ilustrasi pesawat Citilink Indonesia.
Dari 143 pesawat yang saat ini aktif beroperasi, 38 unit (26 persen) dinyatakan terdampak mandat perbaikan dan harus menjalani:
- pembaruan software, atau
- pemeriksaan/penggantian komputer ELAC
Sebelum dinyatakan layak mengangkut penumpang kembali.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menegaskan bahwa Indonesia mengikuti mandat global demi menjamin keselamatan penerbangan.
Penumpang diminta cek jadwal
Maskapai sedang mengerjakan proses perbaikan yang diperkirakan memakan waktu 3–5 hari sejak instruksi diterbitkan.
Penumpang sangat dianjurkan untuk:
- Mengonfirmasi ulang jadwal penerbangan, khususnya untuk keberangkatan 30 November–4 Desember 2025.
- Memantau pengumuman resmi maskapai, terutama jika menggunakan pesawat tipe Airbus A320 series.
"Penundaan dan pembatalan tidak dapat dihindari mengingat banyaknya pesawat A320 yang beroperasi di Indonesia dan di seluruh dunia,” ujar dia dalam rilis Kemenhub.
Bandara dan maskapai diminta siapkan mitigasi
Ditjen Hubud menginstruksikan maskapai dan pengelola bandara untuk:
- menyesuaikan jadwal operasional secara cermat,
- memastikan keselamatan sebagai prioritas utama,
- menjalankan mitigasi risiko secara konsisten,
- menyiapkan prosedur penanganan penumpang jika terjadi delay atau pembatalan.
Langkah pencegahan global
Meski baru satu insiden tercatat terkait gangguan pada radar elevasi, Airbus dan regulator penerbangan dunia mengambil langkah pencegahan ketat untuk menghindari risiko keselamatan lebih besar.
Airbus juga menyampaikan permintaan maaf atas potensi gangguan besar terhadap jadwal penerbangan global.
Regulator di berbagai negara, termasuk Indonesia, akan terus memantau perkembangan perbaikan armada serta pemulihan operasional maskapai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 38 Airbus A320 di Indonesia Wajib Diperbaiki, Penumpang Diminta Cek Jadwal
Tag: #jadwal #terbang #sampai #desember #banyak #pesawat #harus #diperbaiki