Warga China Diimbau Tidak ke Jepang, Pariwisata Negeri Sakura Terdampak
- Ketegangan diplomatik antara China dan Jepang kembali memanas setelah Beijing mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya untuk tidak bepergian ke Jepang.
Dampaknya langsung terasa. Saham sektor pariwisata, ritel, hingga maskapai Jepang anjlok pada perdagangan awal pekan ini.
Peringatan tersebut muncul di tengah memuncaknya perselisihan terkait pernyataan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, mengenai kemungkinan keterlibatan militer Jepang jika China melakukan serangan terhadap Taiwan.
Komentar Takaichi, yang dikenal memiliki pandangan konservatif dan keras terhadap China, dianggap Beijing sebagai ancaman langsung dan memicu respons balasan yang cukup keras.
Pemerintah China kemudian menyerukan warganya untuk tidak mengunjungi Jepang dan mempertimbangkan kembali rencana studi di Jepang.
Langkah ini semakin memperburuk hubungan kedua negara yang sebelumnya sudah rapuh akibat sengketa wilayah dan isu keamanan regional.
Dampak ekonomi terhadap Jepang
Peringatan perjalanan China langsung mengguncang pasar saham Jepang. China merupakan sumber wisatawan asing terbesar bagi Jepang.
Dengan kontribusi besar pada sektor belanja, kosmetik, elektronik, hingga mode, maka berkurangnya turis China ke Jepang akan berdampak pada sektor tersebut.
Penurunan ini terjadi setelah maskapai-maskapai China seperti China Southern Airlines dan China Eastern menawarkan refund penerbangan ke Jepang sebagai respons atas situasi memanas tersebut.
China imbau pelajar tunda studi ke Jepang
Selain pariwisata, sektor pendidikan juga terkena imbas. China mengimbau calon mahasiswa untuk mempertimbangkan ulang studi di Jepang, sementara pelajar yang sudah ada di Jepang diminta meningkatkan kewaspadaan.
Pada 2024, lebih dari 100.000 pelajar China tercatat menempuh pendidikan di Jepang, sehingga keputusan ini berpotensi menggerus pendapatan universitas Jepang yang sangat bergantung pada mahasiswa internasional.
Upaya meredakan ketegangan
Untuk meredam situasi, Jepang mengirim pejabat senior Kementerian Luar Negeri, Masaaki Kanai, ke Beijing untuk bertemu dengan Liu Jinsong dari Kementerian Luar Negeri China.
Kanai diharapkan menjelaskan bahwa komentar Takaichi bukanlah perubahan resmi kebijakan keamanan Jepang.
Istana Nagoya di Prefektur Aichi, Jepang, salah satu destinasi wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Foto diambil pada Senin (13/2/2017).
Namun, setelah kedua negara saling memanggil duta besar masing-masing, situasi semakin rumit.
Bahkan penayangan dua film animasi Jepang di China ditunda tanpa batas waktu, diduga sebagai bagian dari langkah balasan Beijing.
Meski keduanya merupakan mitra dagang penting, hubungan China dan Jepang sering diwarnai ketegangan historis, perebutan pengaruh di Asia, dan sengketa teritorial seperti di Kepulauan Senkaku/Diaoyu.
Pada akhir pekan lalu, kapal penjaga pantai China kembali berpatroli di sekitar perairan sengketa tersebut, langkah yang makin meningkatkan tensi.
Tag: #warga #china #diimbau #tidak #jepang #pariwisata #negeri #sakura #terdampak