Pertama Kali Naik ke Puncak Jam Gadang, Menara Usia Seabad di Bukittinggi
Lonceng di puncak Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).(Kompas.com/Krisda Tiofani)
09:14
1 November 2025

Pertama Kali Naik ke Puncak Jam Gadang, Menara Usia Seabad di Bukittinggi

Kesempatan menaiki puncak Jam Gadang belum tentu datang dua kali.

Sebab saat ini, tidak semua orang bisa masuk dan melihat langsung indahnya pemandangan Kota Bukittinggi dari Jam Gadang.

Kompas.com berkesempatan melihat keindahan sore hari dari lantai teratas puncak Jam Gadang dalam rangkaian Familiarization Trip Kementerian Pariwisata RI bersama Travel Agent Malaysia ke Sumatera Barat, Senin (27/10/2025).

"Harus ada izin dari Dinas Pariwisata dulu (untuk naik ke Jam Gadang. Kalau sudah ada izin dari dinas, nanti kami bantu di lapangan," tutur petugas jaga Jam Gadang Rahmat Fikri Julian kepada Kompas.com.

Sejumlah hal jadi alasan akses Jam Gadang ditutup untuk umum, di antaranya akses tangga yang curam, juga usia bangunan yang menginjak satu abad.

Material bangunan Jam Gadang yang dibuat tanpa besi penyangga juga menjadi alasan ikon wisata ini tidak dibuka untuk umum.

Bagi kamu yang penasaran seperti apa isi dalam puncak Jam Gadang, mari simak pengalaman Kompas.com berikut ini.

Ada apa di puncak Jam Gadang?

Kompas.com bersama rombongan bersiap naik ke puncak Jam Gadang setinggi 26 meter pukul 16.15 WIB.

Kami mesti bergantian naik-turun menara ini demi menjaga keselamatan diri dan kelestarian bangunan.

Pemandangan Kota Bukittinggi dari puncak Jam Gadang, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).Kompas.com/Krisda Tiofani Pemandangan Kota Bukittinggi dari puncak Jam Gadang, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).

Selain itu, hanya tersedia tangga besi berkapasitas satu orang sebagai akses naik maupun turun dari Jam Gadang.

Ruangan tiap lantai jam gadang kosong. Ukuran ruangnya bahkan mengecil seiring menuju lantai teratas menara ini.

Peralatan penting baru terlihat di lantai lima dan enam, di sana tersimpan lonceng dan bandul atau mesin penggerak denting Jam Gadang.

Ukuran lonceng ini cukup besar dan memakan tempat di tengah ruang lantai lima sehingga tidak banyak orang yang dapat masuk ke lantai ini.

Sebagai gantinya, ada teras di puncak Jam Gadang yang juga boleh dihampiri oleh wisatawan dengan izin Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi.

Alat penggerak denting atau bandul Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).Kompas.com/Krisda Tiofani Alat penggerak denting atau bandul Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).

Dari teras ini, tampak pemandangan sekitar Kota Bukittinggi. Di sebelah utara terdapat Pasar Atas, sebelah selatan tampak Istana Bung Hatta, di arah timur ada Gunung Marapi, serta tampak Ramayana di hadapan depan arah Barat.

Pemandangan bukan satu-satunya hal yang paling dicari saat mencapai puncak Jam Gadang, melainkan mendengar langsung bunyi dentingan jam ini.

Lonceng besar yang terdapat di lantai enam akan berbunyi otomatis mengikuti bandul di lantai lima.

"Lonceng Jam Gadang akan berdenting satu kali setiap 30 menit," kata Fikri.

Selanjutnya, Jam Gadang akan berbunyi beberapa kali sesuai hitungan jamnya. Misal, Jam Gadang berdenting 12 kali pada pukul 12.00 WIB.

Tampilan puncak Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).Kompas.com/Krisda Tiofani Tampilan puncak Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).

Dentingan jam ini akan terdengar di sekitar area Jam Gadang di Bukittinggi, tepatnya di dekat pasar maupun ruko-ruko setempat.

Jadi, tak heran bila dentingan Jam Gadang terasa sangat lantang saat didengar langsung dari lokasi jam ini.

Saya bersama rombongan sempat kaget ketika mendengar bunyi denting Jam Gadang pukul 16.30 WIB.

Saat itu lonceng hanya berdenting satu kali. Kami bersiap merekam momen bunyi Jam Gadang dengan gawai masing-masing.

Sayang, dentingan lonceng Jam Gadang justru tertutup dengan suara kaget kami saat mendengar bunyi yang begitu lantang.

Tag:  #pertama #kali #naik #puncak #gadang #menara #usia #seabad #bukittinggi

KOMENTAR