Hotel Tugu Yogyakarta Bakal Direvitalisasi, Mengapa Penting bagi Bangsa Indonesia?
Hotel Tugu Yogyakarta(Tribunnews/Noristera Pawestri)
08:14
22 April 2025

Hotel Tugu Yogyakarta Bakal Direvitalisasi, Mengapa Penting bagi Bangsa Indonesia?

Menteri Kebudayaan Fadli Zon berencana melakukan revitalisasi terhadap bangunan bekas Hotel Tugu Yogyakarta.

Hal ini disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitter resminya @Fadlizon.

“Agenda pertama di Yogyakarta (18/04), saya meninjau bangunan Cagar Budaya (CB) Hotel Tugu Yogyakarta, bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X dan perwakilan keluarga pemilik. Kami berdiskusi tentang arah revitalisasi agar bangunan ini tetap lestari,” kata dia.

Mengapa Hotel Tugu Jogja Penting bagi Indonesia?

Fadli Zon berharap revitalisasi yang dilakukan akan membuat bangunan tetap lestari dan berfungsi kembali sesuai prinsip pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan sebagaimana diatur dalam UU 11/2010 tentang Cagar Budaya.

Ia menjelaskan, hotel Tugu telah dibangun tahun 1881 dan merupakan bangunan kolonial tertua di Yogyakarta.

Bangunan ini adalah saksi berbagai peristiwa sejarah penting seperti menjadi lokasi rapat antara Indonesia dengan Komisi Tiga Negara (Australia, Belgia, AS) pasca-Agresi Militer Belanda II.

Hotel ini juga terkait dengan persiapan Konferensi Meja Bundar dan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Selain nilai sejarahnya, Hotel Tugu juga merupakan bagian integral dari Sumbu Filosofis Yogyakarta, garis imajiner budaya yang menghubungkan Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Laut Selatan.

Sumbu ini telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2023.

“Kondisi bangunan saat ini terbengkalai, padahal posisinya sangat strategis sebagai wajah kota dan pintu gerbang budaya,” kata dia.

Sejarah Hotel Tugu Yogyakarta

Mengutip laman Kemendikbud, Hotel Tugu didirikan awal abad 20 saat pertokoan di sepanjang jalan poros Tugu Pal Putih-Titik nol kilometer mulai berkembang.

Hotel tugu dulunya merupakan hotel terbaik di masanya, sekitar tahun 1920-an.

Dahulu, hotel ini difungsikan sebagai restoran yang melayani orang-orang asing di Kota Yogyakarta, serta pelanggan pribumi yang berasal dari kalangan keluarga Keraton Yogyakarta.

Hotel Tugu awalnya bernama Loose Gennootschap Grand Hotel de Djogja, kemudian berubah menjadi Naamloose Gennootschap Marba.

Sekitar tahun 1942-1945, Hotel Tugu digunakan sebagai tempat markas militer Jepang.

Saat masa Agresi Militer Belanda II, hotel juga sempat dipakai sebagai pusat markas perwira-perwira tentara Belanda.

Salah satunya, yakni saat Belanda dipimpin oleh Letnal Kolonel D.B.A van Langen.

Karena keberadaan para perwira Belanda inilah, para pejuang kemerdekaan menjadikan hotel sasaran strategis ketika Serangan Umum 1 Maret 1949.

Pada masa pasca kemerdekaan atau sekitar tahun 1949, hotel berulang kali mengalami perubahan fungsi.

Hotel pernah menjadi Hotel Tentara, kantor bank, dan Kedaung Plaza.

 

Tag:  #hotel #tugu #yogyakarta #bakal #direvitalisasi #mengapa #penting #bagi #bangsa #indonesia

KOMENTAR