Menelusuri Jejak Kapal JKW dan Iriana yang Diduga Mengangkut Nikel
Pemerintah memastikan PT Gag Nikel tetap bisa menambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. Dua menteri sebut izin lengkap, tapi pengawasan akan diperketat. Bagaimana nasib tambang lain?(Google Earth)
22:12
9 Juni 2025

Menelusuri Jejak Kapal JKW dan Iriana yang Diduga Mengangkut Nikel

- Polemik tambang nikel di Pulau Gag dan pulau-pulau lain di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, masih terus bergulir. Yang terbaru, jagat media sosial dihebohkan dengan kapal-kapal yang dinarasikan mengangkut nikel bernama TB JKW Mahakam dan Kapal Dewi Iriana.

Berdasarkan data Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan (Ditkapel Kemenhub), keberadaan kapal dengan nama JKW dan Iriana tersebut ternyata benar adanya.

Ada beberapa kapal tug boat (kapal tunda) dengan nama JKW Mahakam. Sementara untuk kapal-kapal tongkang yang ditarik tug boat, didapati memiliki nama Dewi Iriana.

Tug boat atau TB adalah kapal yang digunakan khusus untuk menarik atau mendorong kapal lainnya, seperti kapal tongkang yang tidak memiliki mesin penggerak sendiri.

Namun demikian, meski namanya mirip dengan inisial Jokowi dan istrinya, kepemilikan kapal-kapal JKW dan Dewi Iriana tak terkait sama sekali dengan keluarga Presiden ke-7 Republik Indonesia ini.

Sebanyak 4 kapal JKW Mahakam dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya, anak usaha PT IMC Peliata Logistik Tbk (kode emiten: PSSI).

Selain PT PSS, kapal-kapal dengan nama JKW dimiliki tiga perusahaan lain yakni PT Permata Lintas Abadi (PLA), PT Sinar Pasifik Lestari (SPL), dan PT Glory Ocean Lines (GOL).

Melacak keberadaan Kapal JKW Mahakam

Beberapa kapal dengan nama JKW Mahakam ini bisa dilacak rutenya melalui laman vesselFinder, ini merupakan situs web pelacakan kapal yang populer di kalangan para pelaut yang menyediakan data real-time tentang posisi dan pergerakan kapal di seluruh dunia.

Aplikasi ini menggunakan jaringan AIS (Automatic Identification System) global untuk memantau kapal.

Misalnya Kapal JKW Mahakam 5, posisi terakhir kapal ini yakni berlabuh di Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kemudian Kapal JKW Mahakam 7, posisi terakhirnya terlacak di Pelabuhan Panjang, Lampung.

Kapal JKW Mahakam lainnya yang bisa dilacak di vesselFinder adalah JKW Mahakam 3, kapal ini terakhir kali lego jangkar di Pelabuhan Bunati, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Masing-masing data pelacakan kapal JKW Mahakam lainnya yakni JKW Mahakam 1 terlacak terakhir berlabuh di Pelabuhan Palembang, JKW Mahakam 2 ada di Pelabuhan Banjarmasin, JKW Mahakam 7 berada di Pelabuhan Kendari.

Sisanya, yakni Kapal JWK Mahakam 3, JKW Mahakam 6, dan JKW Mahakam 8, posisinya tidak terlacak AIS situs vesselFinder.

Sementara untuk Kapal Dewi Iriana, posisinya tak bisa diketahui dari vesselFinder karena berstatus sebagai kapal tongkang sehingga tak dilengkapi dengan AIS, pergerakan Kapal Dewi Iriana mengikuti kapal tug boat penariknya.

Bila melihat pergerakan kapal-kapal tersebut, beberapa kapal dengan nama JKW Mahakam lebih banyak wara-wiri di pelabuhan yang menjadi pusat bongkar muat komoditas tambang batu bara.

Dari laman resmi PSSI, perusahaan ini memang memiliki pelanggan-pelanggan besar di sektor pertambangan, beberapa di antaranya raksasa batu bara antara lain Adaro, Hasnur Group, Indo Tambangraya Megah, dan Bayan Resources.

Hanya Kapal JKW Mahakam 7 yang posisinya terlacak di Sulawesi yang memang jadi daerah penghasil nikel dan fasilitas smelter.

 

Tag:  #menelusuri #jejak #kapal #iriana #yang #diduga #mengangkut #nikel

KOMENTAR