Apakah Kurang Tidur Bisa Picu Stroke? Ini Kata Dokter…
Ilustrasi kurang tidur. Kurang tidur kronis adalah pemicu gangguan kesehatan, termasuk menjadi faktor risiko stroke. Dokter menyebutkan ada beberapa alasannya.(PEXELS/MATHILDE LANGEVIN)
22:06
9 Juni 2025

Apakah Kurang Tidur Bisa Picu Stroke? Ini Kata Dokter…

Tidur cukup merupakan kunci kesehatan, sehingga kurang tidur dalam jangka waktu lama bisa memicu penyakit.

Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia Dr. Santi mengatakan bahwa salah satu penyakit yang bisa menjadi akibat dari kurang tidur adalah stroke.

“Tidak tercukupinya waktu tidur meningkatkan stroke baik stroke sumbatan (stroke iskemik) maupun stroke pendarahan (stroke hemoragik),” kata Santi kepada Kompas.com pada Kamis (5/6/2025).

Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa stroke bisa terjadi karena kurang tidur.

Mengutip Medical News Today, penelitian dilakukan oleh Christine Eileen Mc Carthy, MSc, dkk., yang dipublikasikan di Neurology Journals (2023).

Para peneliti menganalisis data perawatan kesehatan dari 1.799 peserta yang rata-rata berusia 62 dan pernah mengalami stroke iskemik (jenis stroke yang disebabkan oleh gumpalan darah menyumbat arteri menuju otak).

Mereka juga mencatat tentang perilaku tidur peserta, termasuk durasi dan kualitas tidur, pada sebulan sebelum mengalami stroke.

Hasilnya, kurang tidur 5 jam per malam memberikan risiko tiga kali lebih besar terkena serangan stroke dibandingkan mereka yang tidur selama 7 jam per malam.

Alasan kurang tidur bisa menjadi pemicu stroke

Santi mengatakan bahwa ada beberapa alasan kenapa kurang tidur bisa memicu stroke.

Pertama, Santi menyebutkan alasan kurang tidur bisa menjadi penyebab stroke adalah karena bisa meningkatkan tekanan darah (hipertensi).

Seperti kita ketahui, hipertensi merupakan faktor risiko utama dalam terjadinya stroke,” kata Santi.

Kurang tidur juga meningkatkan hormon stres yang disebut kortisol.

Kadar kortisol yang tinggi bisa menyebabkan respons peradangan pada pembuluh darah yang berujung pada kerusakan.

Jika peradangan terjadi pada pembuluh darah menuju otak, serangan stroke akan terjadi.

Selain itu, Santi mengatakan bahwa kurang tidur biasanya menyebabkan gangguan pada irama jantung atau disebut sebagai aritmia.

“Gangguan itu berpotensi meningkatkan angka kejadian pembentukan gumpalan darah, yang akhirnya bisa menyebabkan sumbatan pembuluh darah. Dan jika terjadi penyumbatan pembuluh darah di area otak, makan terjadilah stroke,” jelasnya.

Tanda-tanda stroke yang harus diwaspadai

Stroke merupakan penyakit mengancam jiwa, karena sebanyak 1,9 juta sel otak bisa mati setiap menitnya, jika serangan ini terjadi.

Menurut data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk.

Jadi, sangat penting untuk mewaspadai tanda-tanda stroke terjadi, apalagi Anda mengalami kurang tidur kronis, sebagai salah satu faktor risikonya.

Serangan stroke menyebabkan gejala yang berbeda tergantung dari area otak yang terkena.

Namun, menurut Kemenkes RI, beberapa tanda-tanda stroke yang paling umum bisa meliputi:

  • Senyum tidak simetris;
  • Sering tersedak dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba
  • Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan;
  • Tiba-tiba tidak dapat berbicara, kata-katanya tidak dimengerti, dan bicara tidak nyambung;
  • Kebas dan kesemutan separuh badan;
  • Rabun, pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba;
  • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya;
  • Gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.

Jika mengalami gejala di atas, penting untuk segera orang tersebut dibawa ke rumah sakit tidak lebih dari 4,5 jam setelah serangan terjadi.

Sebab, itu menjadi periode emas bagi penderita stroke untuk bisa mendapatkan pengobatan dan mencegah kerusakan otak permanen.

Tag:  #apakah #kurang #tidur #bisa #picu #stroke #kata #dokter

KOMENTAR