



Imigrasi Dalami Sindikat Paspor Palsu Rp 16 Juta, Bagaimana Kasus Ini Terungkap?
Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan sedang menyelidiki adanya sindikat paspor palsu yang melibatkan warga negara asing (WNA).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta, Johanes Fanny Satria, menyebutkan bahwa penyelidikan dilakukan bersama Direktorat Pengawasan dan Penindakan Ditjen Imigrasi.
"Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta saat ini sedang melakukan proses penyelidikan lebih lanjut atau prapenyidikan dibantu oleh Direktorat Pengawasan dan Penindakan Ditjen Imigrasi untuk mendalami lebih lanjut keterlibatan sindikat atau jaringan terkait penyelundupan manusia ini," kata Fanny dikutip dari Antara, Selasa (18/2/2025).
Siapa yang Terlibat?
Hal ini diketahui setelah adanya kasus tiga WNA asal Pakistan yang mencoba masuk ke Indonesia dengan paspor palsu Perancis.
Tiga WNA Pakistan berinisial SZR, TS, dan MZ terbang dari Lahore, Pakistan, menuju Bangkok, Thailand, lalu ke Jakarta.
Selain ketiganya, Ditjen Imigrasi juga mengungkapkan adanya peran WNA Sri Lanka berinisial WJ yang memasok paspor palsu kepada ketiga WNA Pakistan.
Bagaimana Kronologinya?
SZR yang diduga sebagai aktor utama kasus ini, sempat ke Indonesia pada 2 Januari 2025 untuk mempelajari jalur masuk.
Awalnya SZR menggunakan identitas asli sehingga tidak terdeteksi adanya kesalahan dokumen perjalanan. Ia pun bisa kembali ke Pakistan tanpa ada kecurigaan apapun.
Namun pada 12 Februari 2025, ia kembali ke Indonesia membawa 2 WNA Pakistan lainnya dan menggunakan paspor palsu Perancis.
Paspor palsu Perancis mereka yang tidak terdeteksi oleh mesin autogate di Bandara Soekarno-Hatta, memicu kecurigaan petugas.
Setelah diperiksa, diketahui paspor tersebut didapat dari WJ melalui Facebook dengan biaya 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 17 juta.
Apa Modus dan Tujuannya?
Dari pemeriksaan, ketiga WNA Pakistan tersebut ternyata berniat transit di Indonesia sebelum berangkat ke Eropa.
WJ disebut menyarankan mereka menggunakan paspor Pakistan saat tiba di Thailand dan menggantinya dengan paspor palsu Perancis saat tiba di Indonesia.
Fanny mengatakan kasus ini memiliki motif tindak pidana penyelundupan manusia dengan menjadikan Indonesia sebagai negara transit, untuk selanjutnya menuju ke negara ketiga, yaitu tujuannya ke Eropa.
Apa Sanksi yang Menanti Pelaku?
Saat ini, ketiga WNA Pakistan itu sedang diperiksa petugas atas dugaan tindak pidana keimigrasian, yakni perbuatan menggunakan dokumen perjalanan palsu.
SZR, TS, dan MZ dijerat Pasal 119 Ayat (2) UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dengan ancaman pidana lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta atas penggunaan dokumen perjalanan palsu.
Tag: #imigrasi #dalami #sindikat #paspor #palsu #juta #bagaimana #kasus #terungkap