



Awas Didenda, Ini Alasan Hotel Larang Penyatuan Twin Bed
- Belum lama ini, dunia media sosial diramaikan dengan keluhan seorang tamu hotel di Sukabumi yang didenda sebesar Rp1 juta karena menyatukan twin bed.
Kejadian ini menarik perhatian banyak orang, terutama terkait alasan di balik larangan tersebut.
Kronologi kejadian
Keluhan ini pertama kali muncul dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @putririna1980. Dalam unggahannya, ia menyampaikan bahwa dirinya terkena denda di Anugrah Hotel Sukabumi hanya karena menggabungkan twin bed di kamarnya.
Menurutnya, aturan tersebut seharusnya diinformasikan dengan jelas sejak awal kepada tamu hotel.
Pihak hotel pun memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi mereka, @anugrahhotel. Dijelaskan bahwa pemesanan kamar dilakukan pada 29 November 2024 melalui platform online travel agent (OTA) Expedia atas nama Dicky Dasyah Putra dan Devy Septian.
Saat check-in, mereka telah menyetujui ketentuan extra cleaning fee apabila terjadi pelanggaran aturan hotel, termasuk joint bed atau penggabungan twin bed.
Lihat postingan ini di Instagram
Saat check-out pada 30 November 2024, petugas hotel menemukan bahwa twin bed di kamar telah digabungkan, yang merupakan pelanggaran terhadap aturan hotel.
Kedua tamu menolak membayar denda dengan alasan tidak mengetahui adanya aturan tersebut, meskipun mereka telah menandatangani formulir registrasi yang mencantumkan larangan tersebut.
Alasan hotel melarang penyatuan twin bed
Pihak hotel menegaskan bahwa larangan joint bed bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor utama yang melatarbelakangi aturan ini:
1. Merusak tata letak kamar
Twin bed dalam kamar hotel biasanya ditempatkan dengan perencanaan matang, termasuk keberadaan meja kecil, lampu, serta kabel telepon dan listrik di antara dua tempat tidur. Mengubah posisi bed dapat merusak tatanan kamar yang telah disiapkan.
2. Berisiko merusak instalasi listrik
Kabel listrik dan telepon yang berada di sekitar area tempat tidur bisa terganggu jika tempat tidur digeser atau dipindahkan.
ILUSTRASI - Kamar hotel dengan twin bed
Hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan atau bahkan menimbulkan risiko keamanan bagi tamu.
3. Menurunkan kualitas fasilitas hotel
Seringnya penggabungan atau pemindahan twin bed dapat menyebabkan kerusakan pada furnitur.
Contohnya, goresan di lantai, kaki tempat tidur yang longgar, serta kemungkinan merusak bagian kasur dan headboard. Untuk menjaga kualitas fasilitas hotel, aturan ini diterapkan secara ketat.
Biaya Tambahan untuk pembersihan dan perbaikan
Karena adanya risiko kerusakan dan perubahan tata letak kamar, hotel menetapkan extra cleaning fee untuk menutup biaya tambahan yang muncul akibat pelanggaran aturan ini.
Larangan menyatukan twin bed di hotel bukan sekadar aturan sepele, melainkan berkaitan dengan pemeliharaan fasilitas, keamanan, serta kenyamanan tamu.
Pihak hotel berhak menetapkan aturan guna menjaga kualitas layanan mereka. Oleh karena itu, penting bagi tamu untuk membaca dan memahami ketentuan yang berlaku sebelum menginap agar terhindar dari denda atau biaya tambahan yang tidak diinginkan.