Kasus Agus Buntung Disorot, Sempat Dilirik Hotman hingga Kecurigaan Tretan Muslim Ada Gendam
Kolase Agus Buntung tersangka kasus pemerkosaan dan Hotman Paris. Kasus dugaan pelecehan seksual Agus Buntung menarik perhatian. Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan komika Tretan Muslim pun menyorotinya. 
09:07
13 Desember 2024

Kasus Agus Buntung Disorot, Sempat Dilirik Hotman hingga Kecurigaan Tretan Muslim Ada Gendam

Kasus dugaan pelecehan seksual yang menjerat I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung menarik perhatian.

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan komika Tretan Muslim pun menyoroti kasus  Agus Buntung ini.

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea bahkan nyaris melirik kasus Agung Buntung. 

Kepiawaian Agus Buntung yang diduga memperdaya kobrannya pun menarik perhatian komika Tretan Muslim.

Hotman Paris Sempat Tak Percaya Agus Buntung Lakukan Rudapaksa

Kasus pria difabel yang tengah menjadi sorotan publik itu memang sudah sampai ke telinga pengacara kondang tersebut.

Hotman bahkan sempat menuliskan pertanyaan via akun Instagram milikny saat pertama kali kasus dugaan pelecehan yang dilakukan Agus mencuat.

"Makanya aneh bang ni aku lagi coba telusuri, kasian makan, mandi, buang besar pun dibantu gimana dia mau perkosa mahasiswi nggak masuk akal" tulis Hotman di akun Instagram Hotman Paris.

Setelah proses penyidikan dilakukan, Hotman Paris mulai mendapat pencerahan.

Apalagi sudah banyak video yang memperlihatkan Agus Buntung bisa melakukan berbagai kegiatan secara mandiri meskipun tak memiliki lengan.

”Kasus Agus di NTB, pertama kali saya mendengar kasus itu saya sedikit ragu-ragu, karena sempat Hotman 911 sudah hampir membela Si Agus. Tapi, saya baru teringat, saya sudah melihat orang yang tidak punya tangan bahkan tidak punya kaki, tapi kemampuannya sama dengan manusia normal,” kata Hotman Paris melalui postingan Instagram pribadinya.


Menurutnya, banyak penyandang disabilitas yang bisa beraktivitas layaknya orang normal.

Jadi, tidak punya kedua tangan bukan jaminan tidak bisa melakukan pelecehan seksual.

"Jadi, fakta bahwa dia tidak punya lengan tidak menjadi jaminan bahwa dia tidak bisa melakukan pelecehan atau melakukan hal-hal yang telah dituduhkan,” imbuhnya. 

Hotman Paris pun mengaku sudah mendengar kabar bahwa Agus Buntung mampu mengendarai sepeda motor yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, termasuk bekerja meskipun tanpa kedua tangannya.


Gaya Bicara Agus Buntung Dinilai Tingkat Dewa, Komika Tretan Muslim Curiga Ada Gendam

Komika Tretan Muslim menyoroti kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama (22) alias Agus Buntung.

Ia menilai Agus Buntung memiliki keahlian seni bicara sehingga bisa memikat para korbannya.

Namun tak hanya itu, Tretan Muslim sempat curiga Agus Buntung mempunya ilmu Gendam.

I Wayan Agus Suartama (22) alias Agus Buntung memeragakan ulang adegan kasus pelecehan seksual di Taman Udayana Mataram, Rabu (11/12/2024). I Wayan Agus Suartama (22) alias Agus Buntung memeragakan ulang adegan kasus pelecehan seksual di Taman Udayana Mataram, Rabu (11/12/2024). (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)


Ilmu Gendam adalah  teknik hipnotis yang digunakan untuk memanipulasi kesadaran atau pikiran seseorang. Gendam merupakan kejahatan penipuan yang bisa membuat korban berbuat sesuatu.

Tetapi, Tretan akhirnya melihat Agus Buntung sulit memakai ilmu gendam.

"Saya  yakin juga sih Agus, ini baru tuduhan doang. Saya belum bisa mastiin Agus juga pasti ada selain speak-nya dewa, dia juga pasti ada gendamnya," kata Tretan dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Tretan Universe, Kamis (12/12/2024).

Namun, Tretan sangsi Agus bisa melakukan gendam. Sebab, ilmu gendam menggunakan tangan untuk menepuk korbannya. Sedangkan, Agus Buntung tidak memiliki lengan. 

"Pakai jari kaki jempol agak susah gitu eh tapi kalau gendam kan harus ditepuk. Enggak jadi deh tuduhan saya," ujarnya.


Tretan lalu menyinggung pemberitaan mengenai Agus Buntung. Dimana, Agus telah resmi menjadi tersangka pelecehan seksual yang korbannya mencapai 15 orang.

Menurut Tretan, kasus Agus Buntung menjadi pelajaran bagi publik bahwa orang difabel seperti orang biasa yang bisa berbuat salah atau kriminal.

"Ada beberapa kasus pencurian yang melibatkan orang difabel. Sekali lagi membuktikan bahwa teman-teman difabel ini manusia apa ya manusia normal pada umumnya yang mungkin cuma tidak lengkap aja badannya meskipun enggak ada tangan ya ketertarikan pada wanita ya masih normal gitu," ujar Tretan.


Ia lalu memberikan penjelasan mengenai korban Agus Buntung yang tidak kabur. Padahal, tersangka tidak bisa menahan korbannya. 

Tretan mengatakan Agus Buntung ini dikabarkan menggunakan tekanan atau pengancaman terhadap korban.

"Nah sedikit keterangannya ceweknya ini dipancing untuk cerita-cerita yang sedih-sedih. Nah mungkin Agus juga cerita sedih-sedih juga nah ceweknya jadi cerita sedih dan sampai cerita sesuatu yang sensitif yang Agus gunakan," imbuh Tretan.

Tretan pun memberikan pesan agar waspada ke semua orang termasuk difabel. Ia mengatakan,orang difabel bisa juga berbuat kriminal.

"Jangan karena mereka difabel kayaknya mereka gak akan berbuat jahat. Kita harus mewaspadai mereka juga. Semoga kasus ini cepat selesai Agus diproses hukum secara adil dan juga korban yang mengalami kerugian semoga mendapat pemulihan mentalnya," tuturnya.

Penjelasan Pengacara Agus

Sedangkan, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menggelar rekonstruksi kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Agus Buntung, Rabu (11/12/2024).

Rekonstruksi digelar di tiga lokasi yaitu Taman Udayana, Islamic Center, dan Nang's Homestay di Kota Mataram.

Agus Buntung memperagakan 49 adegan dalam rekonstruksi tersebut.

Tim pengacara Agus Buntung, Aminuddin, mengklaim hubungan antara pelaku dan korban, M (23), terjadi atas dasar suka sama suka.

 

"Oh ya jelas, itu suka sama suka. Argumennya adalah suka sama suka, tidak ada paksaan," ujarnya usai mendampingi pelaksanaan rekonstruksi di Mataram, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Aminuddin menyebut, dalam rekonstruksi terungkap ada keterangan yang berseberangan antara korban dan tersangka.

"Seperti apa yang disampaikan tadi, yang awalnya yang aktif itu adalah tersangka. Namun apa yang sudah kami dengarkan dan kami lihat, yang aktif itu adalah pihak korban," katanya.

Aminuddin melanjutkan, korban sempat meminta Rp 50.000 kepada tersangka untuk mengganti uang pembayaran kamar homestay.

"Korban sempat minta uang sebagaimana dia bayar (homestay), tidak bisa dipenuhi karena (tersangka) tidak punya uang pada saat itu, Rp 50.000 pengganti kamar," imbuh dia.

Penjelasan Polisi

Rekonstruksi dilakukan di Taman Udayana sebagai lokasi pertemuan pertama Agus dengan korban.

Dalam reka adegan, tersangka dibonceng menuju ke Nang's Homestay yang lokasinya tidak jauh dari Taman Udayana.

Sebelum menuju ke homestay, terjadi kesepakatan antara korban dan pelaku.

Pelaku dan korban melakukan kesepakatan terkait siapa yang akan melakukan pembayaran kamar homestay.

Setelah berbincang, akhirnya disepakati korban bersedia membayar kamar. Adegan selanjutnya yakni korban yang melakukan pembayaran ke pemilik homestay.

Setelah itu, Agus Buntung dan korban diarahkan menuju kamar nomor 6.  Dalam rekonstruksi di dalam kamar, ada dua versi keterangan yang berbeda.

"Ada dua versi kalau menurut korban tersangka yang lebih aktif, kalau menurut tersangka korban yang lebih aktif," kata Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, Rabu, dilansir TribunLombok.com.

Setelah dari homestay, Agus Buntung diantarkan ke Islamic Center. Di tempat itu, Agus Buntung berpisah dengan korban.

Sementara itu, penjaga Nang's Homestay I Wayan Kartika mengakui Agus Buntung sering membawa perempuan yang berbeda ke tempatnya itu.

Dalam sepekan, menurutnya, bisa tiga sampai lima orang yang berbeda-beda yang dibawa oleh Agus Buntung.

Wayan menyebut, setiap membawa perempuan, Agus Buntung selalu memesan kamar nomor enam.

"Di pojok itu," ungkap Wayan, Rabu, masih dari TribunLombok.com. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com/Tribun Lombok)

Editor: Anita K Wardhani

Tag:  #kasus #agus #buntung #disorot #sempat #dilirik #hotman #hingga #kecurigaan #tretan #muslim #gendam

KOMENTAR