Blokir TikTok di AS Dibuka, Pengguna Gembira dan Sindir Trump
Logo TikTok (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) saat tiba di Pengadilan Pidana Manhattan pada 30 Mei 2024.(AFP/ANTONIN UTZ & SETH WENIG)
10:39
20 Januari 2025

Blokir TikTok di AS Dibuka, Pengguna Gembira dan Sindir Trump

- Media sosial TikTok secara bertahap kembali beroperasi di Amerika Serikat, walaupun sempat diblokir sejak Sabtu (18/1/2025) malam waktu setempat.

Aplikasi asal China ini sempat dilarang beroperasi di AS, menyusul berlakunya undang-undang federal AS yang mewajibkan TikTok dijual ke perusahaan AS (divestasi) atau diblokir. Lantaran tak kunjung melakukan divestasi, TikTok pun diblokir aksesnya, meskipun hanya sekitar 12 jam.

Pulihnya layanan TikTok di AS, disambut beragam reaksi warganet yang dieskpresikan lewat platform microblogging X (dahulu Twitter). Mulai dari mereka yang gembira karena bisa scrolling konten menarik lagi, hingga mereka yang kebingungan karena tidak dapat menemukan TikTok di toko aplikasi Play Store dan App Store, karena terlanjur dihapus.

Walaupun akses TikTok dipulihkan, aplikasi ini, menurut sejumlah warganet, memang belum muncul di App Store AS sehingga mereka yang terlanjur menghapus TikTok dari ponselnya, belum bisa mengunduh media sosial itu lagi.

Namun, tak sedikit pula yang mengaku bahwa aplikasi TikTok belum bisa dipakai lagi, walaupun sebenarnya sudah dipulihkan.

Sejumlah warganet lainnya menyuarakan kebebasan bicara di internet yang terkesan mahal, hingga media sosial diblokir. Warganet dengan handle akun @cb_doge misalnya, menilai bahwa pemblokiran TikTok jelas membungkam kebebasan berbicara.

"Pemblokiran TikTok adalah serangan langsung dari kemerdekaan dan kebebasan berbicara," katanya.

Tak sedikit pula yang mencatutkan pernyataan lama Donald Trump saat menyuarakan pemblokiran TikTok, tetapi kini menyelamatkannya. Untuk diketahui, TikTok menyebut dibukanya kembali akses platformnya tak lepas dari bantuan Donald Trump, presiden terpilih AS yang akan dilantik 20 Januari 2025.

“Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” demikian bunyi pesan pihak TikTok di aplikasinya.

Sejumlah warganet menyertakan tangkapan gambar dari artikel saat Trump mengancam pemblokiran TikTok, walau kini menjadi penyelamat aplikasi video singkat tersebut.

Pendapat Trump yang berubah soal TikTok itu, membuat banyak warga AS menilai bahwa politikus partai Republik tersebut memanfaatkan TikTok sebagai media promosi gratis.

"Tak menyangka Trump yang awalnya ingin melarang TikTok, kini dapat iklan gratis karena dianggap sebagai penyelamat bagi 170 juta orang AS," ujar warganet dengan handle akun @hasanthehun.  

Sebagian dari warganet juga menduga bahwa investor utama Truth Social, media sosial milik Donald Trump, berinvestasi di TikTok. Walhasil, Trump berubah pikiran, walaupun awalnya menyuarakan pelarangan aplikasi tersebut. 

"Dialah yang memulai topik pemblokiran TikTok. Dia berubah pikiran karena investor kunci Truth Social juga berinvestasi di TikTok," kata pengguna dengan handle akun @shit_maga_says.

Drama 12 jam TikTok diblokir di AS 

Seperti disebutkan di atas, pengguna TikTok mulai tidak bisa mengakses TikTok jelang tengah malam, menuju hari Minggu (19/1/2025). Akan tetapi, pemblokiran itu tidak berlangsung lama.

Sebab, Minggu (19/1/2025) siang, sekitar pukul 12.00 waktu setempat, aplikasi ini mulai bisa diakses kembali. Artinya, akses TikTok di AS diblokir sekitar 12 jam lebih.

Saat bisa kembali diakses, pengguna TikTok mendapat notifikasi pesan berbunyi "Welcome back" (Selamat datang kembali).

Dalam pesan tersebut, TikTok mengatakan kembalinya akses TikTok merupakan berkat upaya presiden terpilih Donald Trump.

"Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” demikian bunyi pesan tersebut.

Meski pengguna yang telah menginstal aplikasi TikTok di ponselnya, baik Android maupun iOS, telah bisa mengakses layanan, namun aplikasi TikTok dilaporkan belum muncul di toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store, dirangkum KompasTekno dari The Verge, Senin (20/1/2025).

Adapun pemblokiran TikTok didasarkan pada Undang-undang "Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Application Act" yang ditanda-tangani Joe Biden efektif berlaku mulai 19 Januari 2025. UU tersebut melarang TikTok beroperasi di AS kecuali dijual ke entitas AS.

UU ini tak hanya mengatur tentang TikTok saja, melainkan aplikasi lain buatan ByteDance juga. Aplikasi jejaring sosial Lemon8, editing video CapCut, dan aplikasi kartu digital Marvel Snap juga menghilang dari toko aplikasi, dan tak bisa ditemui oleh warga AS.

UU tersebut sejatinya mencegah pengunduhan (download) baru aplikasi TikTok dan aplikasi lain buatan ByteDance di Android dan iOS bagi warga AS.

Pengguna lama yang sudah menginstal TikTok di ponselnya seharusnya masih bisa membuka aplikasi dan mengakses layanan.

Namun demikian, TikTok memutuskan untuk menyetop operasional aplikasi sepenuhnya mulai Sabtu malam jelang dini hari.

Dengan demikian, semua warga AS yang menginstal aplikasi TikTok di ponselnya tak bisa mengakses layanan. Pun demikian dengan pengguna yang mencoba mengakses TikTok dari desktop.

Penyetopan aplikasi ini merupakan langkah yang diambil TikTok sendiri. Sebab UU sejatinya hanya membatasi unduhan/pengguna baru.

Aplikasi TikTok menampilkan keterangan tidak bisa diakses di Amerika Serikat, Minggu (19/1/2025). The Guardian Aplikasi TikTok menampilkan keterangan tidak bisa diakses di Amerika Serikat, Minggu (19/1/2025).

Saat akses diblokir, pengguna yang masuk aplikasi atau situs TikTok, disambut dengan pesan yang berbunyi “maaf, TikTok tidak tersedia saat ini. Undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Itu berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini”.

Sesaat setelah akses dipulihkan, pengguna di AS akan melihat pesan "Welcome back" alias "Selamat datang kembali" di TikTok.

TikTok menyebut upaya pemulihan layanannya di AS tersebut adalah berkat bantuan dari Presiden Donald Trump.

Pesan yang dilihat pengguna TikTok di AS saat layanan kembali beroperasi.TikTok Pesan yang dilihat pengguna TikTok di AS saat layanan kembali beroperasi.

“Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” demikian bunyi pesan tersebut.

Presiden terpilih Donald Trump sendiri mengaku akan menyelamatkan TikTok

Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan NBCNews, Trump menyebut bahwa dia kemungkinan akan membuat Instruksi Presiden (Executive Order).

Inpres tersebut akan memberikan TikTok waktu sekitar 90 hari untuk menyelesaikan apa yang jadi kewajiban mereka, terutama seputar soal penjualan bisnis (divestasi) di AS, dikutip KompasTekno dari The Verge, Senin (19/1/2025).

"Perpanjangan operasional 90 hari ini tentunya merupakan pilihan yang akan kami pertimbangkan, dan ini kemungkinan besar akan kami lakukan dan salah satu langkah yang tepat untuk saat ini," jelas Trump.

Editor: Lely Maulida

Tag:  #blokir #tiktok #dibuka #pengguna #gembira #sindir #trump

KOMENTAR