Penjelasan BMKG soal Kenapa Jakarta Terus Hujan Padahal Sudah Musim Kemarau
Ojek online menjemput penumpang saat hujan lebat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (2/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
15:48
7 Juli 2024

Penjelasan BMKG soal Kenapa Jakarta Terus Hujan Padahal Sudah Musim Kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan alasan kenapa wilayah Jakarta terus dilanda hujan deras dalam beberapa tahun terakhir. Padahal saat ini Indonesia memasuki musim Kemarau.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengakui kalau puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Juli dan Agustus 2024. Hanya saja masih ada beberapa wilayah yang mengalami hujan selama periode tersebut.

"Betul sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 77,27 persen, di mana 63,95 persen durasi musim kemarau diprediksi terjadi selama tiga hingga 15 dasarian," katanya dalam siaran pers BMKG, dikutip Minggu (7/7/2024).

"Meski demikian, bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetapi ada hujan meski kisaran di bawah 50 mm/dasariannya," lanjut dia.

Baca Juga: PSI Jakarta Pusat Usulkan 6 Nama untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Saja?

Guswanto melanjutkan, dalam sepekan ke depan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia. Fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional hingga global yang cukup signifikan.

Fenomena itu mencakup termonitornya aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua.

Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia.

"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan bahwa kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada 5-11 Juli 2024.

Baca Juga: Jawaban Kaesang saat Disinggung Isu Maju Pilkada 2024: Kita Lihat, Kalau Lawannya Pak Anies...

Adapun wilayah yang akan dilanda hujan lebat selama 5-11 Juli 2024 yakni Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua.

Andri mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang. Utamanya masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #penjelasan #bmkg #soal #kenapa #jakarta #terus #hujan #padahal #sudah #musim #kemarau

KOMENTAR