Alasan Harga Daihatsu Feroza Nggak Ikut Tergoreng Seperti Taft, Ini Pemicunya
Daihatsu Feroza vs Daihatsu Taft. (Daihatsu)
11:36
16 Maret 2024

Alasan Harga Daihatsu Feroza Nggak Ikut Tergoreng Seperti Taft, Ini Pemicunya

- Daihatsu Feroza menjadi mobil keluaran Daihatsu yang masih melekat di ingatan masyarakat Indonesia, terutama tahun 1990-an. Jenis mobil jip ini lebih ramah untuk dikendarai di daerah perkotaan karena desainnya yang tidak terlalu maskulin sekaligus ramah bahan bakar.

Pertama kali diproduksi oleh Daihatsu pada 1987, Feroza masih cukup digilai oleh beberapa kalangan. Terutama di Bali, Feroza masih bisa dan banyak ditemui wara-wiri di jalanan dengan gaya modifikasi nungging depan ala ajik-ajik Bali.

Kendati basis penggemarnya masih ada, harga Daihatsu Feroza nggak ikutan tergoreng seperti kembarannya Taft. Beda jauh, di marketplace, kalau Daihatsu Taft dijual dalam kondisi layak pakai di harga Rp 80 jutaan, harga seken Feroza nggak sampai setengahnya.

Mengapa bisa demikian? Dilihat dari perbandingan spesifikasinya, alasan kenapa harga Daihatsu Feroza nggak tergoreng seperti Daihatsu Taft bisa terjadi karena beberapa hal.

Pertama, Feroza bermesin bensin sementara Taft bermesin diesel. Daihatsu Taft lebih dahulu diproduksi daripada Daihatsu Feroza. Di Indonesia sendiri Daihatsu Taft dirilis untuk pertama kalinya pada tahun 1976 dan dari lahir sudah bermesin diesel.

Sedangkan untuk Daihatsu Feroza sendiri di Indonesia di rilis pada tahun 1992 dengan kode sasis F70. Tingginya minat masyarakat Indonesia dengan mobil ini juga berlanjut pada proses produksi di tahun 1996 dan tahun 1997 dan sejak awal dirilis sampai disuntik mati, Feroza bermesin bensin.

Mesin Daihatsu Feroza menggunakan mesin bensin berkapasitas 1.600 cc dengan sistem HD-C SOHC disertai dengan 16 katup. Untuk sistem transmisi, mobil ini menggunakan sistem transmisi manual dengan lima percepatan.

Mesin bensin Feroza dinilai boros bahan bakar dan loyo tenaganya, nggak heran, banyak orang kurang suka karakter mesin Feroza ketimbang Taft yang bermesin diesel yang lebih melimpah torsi.

Mesin dieselnya juga irit. Bisa menenggak solar busuk yang zaman itu harganya cuma ratusan perak. Sampai sekarang juga nggak rewel soal bahan bakar. Legowo banget. Beda dengan Feroza bensin yang harga BBM-nya saat ini naik terus walau hanya perlu pertalite.

Itu alasan pertama kenapa Feroza kurang dilirik ketimbang Taft yang bermesin diesel. Permintaan tinggi, ikut berpengaruh pada harga jual.

Kemudian, alasan kedua, Feroza berpenggerak 4x2, beda dengan Daihatsu Taft yang berpenggerak 4x4. Daihatsu Taft menggunakan sistem penggerak 4WD atau 4x4, terkecuali Daihatsu Taft dengan kode sasis F10 yang menggunakan sistem penggerak roda 4x2 atau 2WD. Sedangkan untuk Daihatsu Feroza menggunakan sistem penggerak roda 4x2 atau 2WD.

Karena alasan itu juga Feroza sering disebut Taft banci. Spesifikasinya nanggung. Beda dengan Taft 4x4 yang bisa melakukan banyak hal, kendaraan pertambangan, perkebunan, off-road dan sebagainya.

Itu juga yang membuat para penggemar off-road banyak mencari lagi Daihatsu Taft. Lagi-lagi, tren pasar membentuk harga. Supply and demand memainkan perannya.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #alasan #harga #daihatsu #feroza #nggak #ikut #tergoreng #seperti #taft #pemicunya

KOMENTAR