



Merek BYD di Taiwan Tak Bersuara, di Swedia Dibungkam Tesla
- Salah satu pemain baru merek Tiongkok di Industri otomotif Indonesia adalah BYD, dimana melalui ajang pameran IIMS 2024 kemarin merek tersebut langsung memperkenalkan 3 model sekaligus yaitu BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Harus diakui bahwa produk Build Your Dream (BYD) dari segi desain, komponen dan teknologi saat ini yang terbaik dibanding merek Tiongkok lainnya. Meskipun begitu tak sedikit konsumen masih ragu terkait produk mobil listrik buatan Tiongkok.
Namun di pasar otomotif Taiwan merek BYD tak seberapa menonjol, malah merek Morris Garage (MG) pabrikan asal Inggris yang sejak 2007 lalu diakuisisi oleh pabrikan Tiongkok, SAIC Motor Corporation Ltd. masuk dalam daftar 10 merek atau pabrikan dengan penjualan terbanyak.
Bahkan nama BYD tak ada dalam daftar 10 merek mobil terlaris merek Tiongkok, padahal BYD yang saat ini sedang menjadi buah bibir di dunia otomotif karena langkah agresifnya berjualan mobil di Dunia. Bukan hanya BYD merek Wuling atau Great Wall Motor juga tak ada dalam 10 merek terlaris.
Mengutip catatan dari data U-Car dan Asosiasi Pabrikan Kendaraan dan Sarana Transportasi Taiwan (TTVMA), merek MG berada di urutan keenam di daftar 10 besar.
Pada urutan pertama 10 merek penjualn mobil terbanyak di Taiwan selama Januari – Februari 2024 ada Toyota dengan penjualan 27.392 unit, kedua ada Lexus dengan penjulan 6.849 unit. Urutan ketiga ada Honda menjual 6.315 unit, keempat Hyundai menjual 5.936 unit, kelima Mercedes-Benz mampu mencatat penjualan 5.895 unit.
Pada urutan keenam merek MG dengan penjualan 5.708 unit, ketujuh CMC (merek lokal Taiwan) dengan penjulan 4.868 unit, kedelapan Nissan menjual 4.322 unit, kesembilan ada Mazda menjual 3.442 unit dan diurutan sepuluh ada merek Ford yang hanya mampu menjual 3.356 unit.
BYD yang mengandalkan mobil listrik memang kurang mendapat ruang di negara Taiwan, bisa saja masih kurangnya infrastruktur dari negara tersebut.
Namun berbeda dengan negara Swedia dimana infrastruktur yang disedian pemerintah setempat sudah memadai. Dalam catatan khusus untuk data penjualan mobil listrik di dua bulan pertama 2024 penjualan meningkat 8,7 persen dibanding tahun lalu, dengan total 35.930 unit.
Namun melihat dari data Swedish Association of Automobile Manufacturers and Importers (Mobility Sweden) Selasa (5/3) menunjukkan, selama Januari hingga Februari 2024 itu, total penjualan mobil elektrifikasi (mobil listrik baterai atau BEV dan mobil plug-in hybrid) menurun 2,5 persen.
Dengan total 9.721 unit, bila secara rinci BEV sebanyak 5.229 unit (merosot 14,6 persen) dan PHEV sebanyak 4.492 unit (meningkat 16,9 persen). Pihak asosiasi tersebut juga mencatat, populasi mobil listrik di negara berpenduduk 10,57 juta jiwa tersebut mencapai 20,8 persen per 1.000 orang penduduk.
Swedia sendiri telah melakukan elektrifikasi sebagau sarana transportasi untuk menuju netral karbon. Bahkan, di sejumlah ruas jalan di kota besar – khususnya di stockholm – pemerintah menyediakan infrastruktur jalan yang bisa mengecas daya baterai mobil listrik, ketika mobil itu melintasinya.
Akan tetapi selama Januari – Februari 2024, mobil listri merek Tesla, penjualannya meningkat, yang mampu mencatat penjualan sebanyak 1.788 unit atau naik 140,6 persen dibanding periode yang sama di 2023.
Sementara merek BYD penjualannya justru menurun dratsi, dimana hanya mampu mengoleksi penjualan sebanyak 121 unit atau turun 18,8 persen dibanding periode yang sama di 2023. Bila di rinci di Februari penjualan BYD hanya 58 unit dan bula sebelumnya [Januari] sebanyak 63 unit.